33

1.8K 200 2
                                    

Tidak seperti biasanya, jisoo dan teman teman nya berkumpul di kantin dengan perasaan yang tidak begitu tenang. Bagaimana tidak, minghao di sandra, jeonghan, bagaikan burung dalam sangkar, bebas tapi terikat, atau apapun istilah lain nya.

Bahkan jihoon berkali kali menghubungi jeonghan, namun ponsel nya tidak aktif.

"Gimana ni?" Tanya seungkwan membuat yang lain nya terdiam. Yang lain jelas saja tidak bisa menjawab karna mereka pun sama bingung nya satu sama lain.

"Yeon?" Panggil chan membuat semua mata menatap ke arah lelaki itu. Chan yang datang mendekat membuat xiyeon harus berpisah dengan teman teman nya.

"Gue sebentar doang" ucap xiyeon memberikan alasan agar teman teman nya tenang.

Xiyeon dan chan pun pergi menuju tempat sepi di dekat sana. Sesekali xiyeon melirik tempat dimana teman teman nya berada karna mereka tidak terlalu jauh dari sana.

"Kenapa chan?" Tanya xiyeon. Chan menatap xiyeon dengan kedua tangan di dalam saku celananya. Mungkin, bagi beberapa orang yang melihat mereka berdua, chan terlihat sangat dingin dan datar. Namun bagi xiyeon, chan yang sekarang lebih baik dari pada chan yang pertama kali ia temui.

"Seungcheol ngamuk tadi, dan aku.." ucap chan menggantung membuat xiyeon penasaran.

"Kenapa?"

"Aku nonjok dia"

"Ya ampun"

Seperti masalah datang bertubi tubi pada jeonghan dan teman teman nya. Semua semakin kacau. Belum masalah minghao, belum lagi masalah mereka per orangan.

"Gimana bisa?" Tanya xiyeon bingung. Chan pun memperlihatkan tangan nya yang sejak tadi ia kantongi.

Xiyeon dapat melihat tangan chan memar. Mungkin karna chan berusaha menahan emosi nya, sampai sampai mungkin chan menonjok barang di sekitarnya.

"Dia nyumpahin aku bakal putus sama kamu. Aku tau dia emosi gara gara putus sama jeonghan. Tapi aku kan temen nya yeon! Aku sahabat dia!" Ucap chan membela diri. Xiyeon tau, kini chan kembali emosi.

Xiyeon menghembuskan nafasnya berat. Lalu ia mengusap pundak chan, dan tangan chan itu. Xiyeon tau, dengan seperti itu chan akan tenang.

"Chan" panggil xiyeon membuat chan mengangkat wajahnya. Ia bisa melihat xiyeon yang kini tersenyum padanya.

"Gini, kamu dan seungcheol itu sama. Sama sama temprament" ucap xiyeon membuat alis chan menyatu namun tidak membuat xiyeon takut. Malah, xiyeon kembali tersenyum.

"Aku ngadepin kamu, pake kesabaran yang extra banget" ucap xiyeon lagi membuat chan menarik tangan nya yang di usap oleh xiyeon. Lagi lagi, xiyeon tidak takut dengan hal itu.

"Terus? Maksud nya apa?" Balas chan ketus membuat xiyeon harus mengumpulkan kesabaran nya lagi.

"Kamu tau? Banyak orang bilang, kepintaran satu orang, dengan orang lain nya itu beda beda kan?" Tanya xiyeon membuat chan semakin bingung.

"Tapi, kata guru aku, kapasitas otak setiap manusia sama"

"Terus, apa hubungan nya dengan aku yang ribut sama seungcheol yeon?!" Tanya chan semakin tidak mengerti. Xiyeon semakin sabar melihat chan yang mulai kesal.

"Hubungan nya adalah, kalau aku bisa ngadepin kamu dengan kesabaran yang extra, kamu juga bisa ngadepin seungcheol dengan kesabaran yang extra juga" ucap xiyeon membuat chan terdiam. Xiyeon tau, chan sedang memproses apa yang xiyeon ucapkan.

"Tapi kan aku sama kamu beda yeon"

"Tapi kapasitasnya sama. Kalo aku bisa kaya gitu, kamu juga bisa. Asal kamu nya mau" ucap xiyeon membuat chan lagi lagi terdiam.

[✔️]OSIS X GANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang