39

1.9K 213 17
                                    

Lampu di atas pintu itu masih berwarna merah. Seungcheol, jeonghan, dan teman teman nya masih menunggu jihoon yang berada di dalam sana. Sedangkan seokmin dan jisoo sudah di obati.

Selain memikirkan keselamatan jihoon, mereka masih belum bisa bertemu dengan jun dan minghao. Pikiran mulai bercabang di tambah dengan ruangan dingin itu yang masih tertutup walaupun sudah hampir 2 jam.

"Sabar soon, jihoon kuat ko" ucap seungkwan saat melihat soonyoung kembali menangis membuat semua teman teman nya mendekati soonyoung.

Soonyoung pun mengangguk dan hanya bisa pasrah. Sedangkan jeonghan dan seungcheol tidak setenang itu. Dengan bantuan appa seokmin, seungcheol meminta untuk mengurusi kasus nayeon dan namjoon juga teman teman nya se detail mungkin. Juga mencari dimana ke adaan jun dan minghao.

"Cheol!" Panggil seseorang yang baru saja datang dengan gadis yang ia bawa dengan kursi roda. Pakaian gadis itu pun menggunakan pakaian khas rumah sakit.

"Jun! Lo gapapa?!" Ucap seungcheol yang langsung mendekati jun. Begitupun dengan teman teman nya. Jeonghan pun dan yang lain mendekati minghao yang kini sedang menangis.

"Han, jihoon... hiks" ucap minghao yang kesusahan antara menahan tangisan nya dengan mengajukan pertanyaannya.

"Jihoon pasti kuat ko" ucap jisoo menenangkan membuat minghao kembali menangis.

Kini mereka masih menunggu sang dokter keluar dari ruangan itu.

Ceklek

Pintu terbuka. Lampu berganti menjadi warna hijau. Soonyoung lah orang pertama yang mendekati sang dokter. Jantung nya berdegub kencang. Begitupun teman teman nya yang lain.

"Gimana dok? Jihoon gimana?" Tanya soonyoung yang kini sudah di rangkul oleh seokmin. Wonwoo pun ikut mendekat membuat wonwoo ikut mendekati wonwoo.

Sang dokter menghembuskan nafasnya. Melihat hal itu semua yang berada di sana merasa gusar. Tiba tiba ketakutan menyelimuti mereka.

"Gimana dok! Jangan diem aja!!!" Teriak soonyoung kesal namun terus di tahan oleh seokmin.

"Saya minta maaf"

Soonyoung menggeleng kan kepalanya. Tubuh Wonwoo melemas. Jeonghan yang bersama minghao pun memilih untuk duduk. Jisoo, seungkwan, xiyeon, dan jihyo pun masih menunggu ucapan selanjutnya dari sang dokter.

"Saya sudah berusaha. Pihak rumah sakit pun sudah berusaha. Namun tuhan lebih menyayangi nona lee"

"Ngga dok! Dia kuat" ucap soonyoung lirih dengan air mata yang membanjiri pipi soonyoung.

Wonwoo pun langsung memeluk mingyu dan menangis kencang. Semua teman teman nya menangis dan para lelaki hanya bisa menatap dokter itu hampa.

"GA MUNGKIN!!" Teriak wonwoo tidak terima membuat mingyu semakin kencang memeluk gadis nya itu. Soonyoung semakin lirih dan menelusuk kedalam ruangan itu.

"Saya boleh masuk dok?" Tanya soonyoung pelan membut sang dokter mengangguk.

Soonyoung pun memasuki ruangan itu. Terlihat jihoon yang kini tidur terlentang sangat cantik walaupun kini bibir nya memutih pucat.

"Ji, ini aku"

Soonyoung kembali meringis dan menangis melihat jihoon yang tidur terlelap. Berbeda dengan diluar sana yang ramai dengan isak tangis teman teman nya.

Berteriak, menangis, melamun. Semua karna berita buruk ini.

"Jihoon!!" Teriak minghao yang berusaha untuk bangun, namun di tahan oleh jun yang langsung mendekati minghao yang histeris.

[✔️]OSIS X GANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang