34

1.7K 198 5
                                    

"Ck, gue gasuka ya kalian malah nyandra ni orang" ucap nayeon membuat namjoon menatap datar gadis itu.

"Maksud lo apa?"

"Target kita buat jeonghan sengsara. Bukan buat seungcheol kelimpungan nyari temen nya yang ilang!" Ucap nayeon sambil memperhatikan jun yang masih pingsan dengan posisi terikat.

"Saling menguntungkan aja si, lo seneng jeonghan sengsara, gue seneng liat seungcheol marah" ucap namjoon yang kini berjalan menuju salah satu ruangan yang ada disana.

Didalam ruangan itu, berisikan seorang gadis yang terikat dengan tubuh yang mulai kurus, rambut pendek tak rapih, juga sudut bibirnya yang masih berdarah karna ulah nayeon. Bahkan kini banyak lebam disekitar tubuh dan wajahnya.

Namjoon menatap tajam nayeon yang kini berdiri di ambang pintu ruangan itu.

"Kenapa dia babak belur?" Tanya namjoon. Nayeon hanya mengangkat bahunya tak peduli. Membuat namjoon mendekati nya, dan mengukung nayeon di antara tangan nya itu. Alhasil nayeon menatap tajam namjoon yang bertingkah seperti itu.

"Gue gebukin" ucap nayeon membuat namjoon menjauhkan tangan nya.

"Pake apaan?"

"Tuh" ucap nayeon sambil menunjuk salah satu barang disana. Namjoon lagi lagi terkejut dengan apa yang di tunjuk oleh nayeon.

"Lo mukulin dia pake linggis?! Lo gila?! Lo mau bunuh dia?!" Tanya namjoon berkali kali. Namun nayeon benar benar menganggap namjoon sebagai angin lewat saja.

"Lebay deh lo. Lo juga sama parah nya sama gue"

"Gue ga pernah mukul orang pake linggis"

"Tapi lo berani sama cewe. Pengecut" ucap nayeon membuat namjoon terdiam.

"Udah deh, lo urusin aja cowo nya. Biar cewe nya gue yang ngurus" ucap nayeon yang langsung pergi dari ruangan itu. Namjoon kini menatap minghao yang kini juga menatap nya tajam.

"Setelah lo dipukulin pake linggis, lo masih bisa natap gue kaya gitu?" Tanya namjoon membuat minghao mendecih. Terlihat sisi kanan dari bibir minghao terangkat membuat namjoon ikut kesal menatapnya.

"Gue ga takut sama siapa pun, namjoon. Kalaupun gue mati disini, setidak nya gue mati secara terhormat. Lo dan nayeon, hanya pembunuh berkedok pembully yang menurut gue, derajat lo tu dibawah gue" ucap minghao membuat namjoon terdiam. Menahan amarah, mengingat gadis itu sudah memiliki banyak luka disana.

Cuih

Namjoon terkejut saat minghao membuang air liur dari mulutnya. Bahkan air liur nya berwarna merah yang namjoon yakini, itu adalah darah.

Minghao kembali menatap namjoon sinis.

"Liat, derajat lo dan para pembully lain nya itu kaya gitu. Rendah"

Plak

Satu tamparan sukses mengenai pipi yang sudah memiliki banyak lebam disana. Namjoon sudah mendekat, dan kini minghao harus menahan sakit saat rambutnya dijambak keras oleh namjoon.

Kedua mata namjoon dan minghao saling menatap tajam satu sama lain.

"Lo berani banget sama gue" ucap namjoon pelan membuat minghao menyeringai.

"Gue gapernah takut sama orang orang rendah kaya lo"

Dengan dorongan yang cukup keras, namjoon melepas tangan nya dari kepala gadis itu dan pergi dari sana.

Tinggalah minghao sendiri yang kini menarik nafas berkali kali. Menahan tangisan yang sudah ia tahan sedari tadi. Bahkan dari kemarin.

Digigitnya bibir ranum miliknya, agar tidak keluar air mata, bahkan suara tangisan milik nya.

[✔️]OSIS X GANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang