24; Sederhana dia | edisi rindu

416 74 77
                                    


Pance - Ada Rindu Untukmu
Cover Vanny [🎶]



Malam ini aku nangis karena kangen dan merasa menyesal pada Sena.

Dianya lagi ngambek.


Perkara aku di antar pulang oleh kak Rakaihan tadi siang.

Aku hanya tidak mau merepotkan Sena yang sibuk kerja.




Sebenarnya Sena gak bilang sih kalau dia marah.

Tadi waktu sampai di rumah, aku udah lihat dia duduk nungguin.

Aku tanya dia, "Kamu gak marah kan?"


Lalu Sena berdiri.

Tersenyum dan bergeleng.

"Enggak, Nan. Yaudah yang penting kamu udah pulang. Saya lanjut kerja dulu"



Aku mau peluk,

Tapi Sena nolak dan langsung pergi naik motor mio birunya.

Seketika aku nangis masuk ke rumah.



Mamah kaget.

Beliau mendekapku, menuntun aku untuk masuk kamar.

Yah sebelum itu beliau harus mendorong papah yang ikutan kepo.




"Kamu kenapa nangis, Nan? Udah ketemu Sena? Dia tadi nungguin di depan" Kata Mamah mengelus rambutku.

Aku ngangguk.

Namun pelukanku pada mamah semakin erat.



"Udah. Tapi...Sena kayaknya marah" Bicaraku sesegukan.

Dahi mamah mengerut.

"Marah kenapa?"



"Aku pulang bareng kak Kai. Tadi sebenernya Sena udah chat aku, bilang kalau dia aja yang anter aku pulang. Tapi aku nolak karena gak mau ganggu dia kerja.

Aku pikir Sena bakal yaudah. Ternyata pas aku sampai dia udah nungguin aku. Aku tanya apa dia marah dan Sena jawab enggak, terus pas aku mau peluk, dia gak mauuuu"

Jelasku ke mamah.




Kepala beliau geleng-geleng.

"Duh kamu itu lho. Siapa tau aja Sena lagi capek terus buru-buru jadinya kayak gitu. Udah jangan nangis, besok aja ya kamu ajak ngomong si Sena"

Aku diem.


"Mamah yakin Sena denger kok. Dia kan dewasa, mungkin dia punya alasan"

pilu membiru • chaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang