2. Dih!

71 45 105
                                    


Hai!

Semoga kalian suka ya~

Jangan lupa vote dan komen ^^

Happy reading!❤️

______________________________________


2. Dih!

"Sengesel-ngeselinnya mereka, persahabatan nggak bisa diganggu gugat. Betul?"

-Aliando Fairel Calief-
______________________________________

*^^*

"Hai, baby!" sapa Satria sambil mengerling jahil pada dua orang cewek yang baru saja lewat di depannya. Kedua gadis itu berlalu sambil tersenyum malu-malu dengan pipi yang memerah karena kelakuan Satria. Sang buaya darat beraksi.

Entah sudah berapa gadis yang menjadi korbannya hari ini. Sepertinya, semua cewek di SMA Dwira Exaloka yang berlalu di depannya sudah terpanah oleh lelaki itu. Tidak sulit memang, jika mempunyai wajah tampan yang dikagumi banyak kaum hawa.

Rava dan Evan menatap Satria dengan wajah muak. Sepertinya pemilik kebun binatang kehilangan salah satu satwa mereka. Sungguh kedua lelaki itu dengan susah payah menahan agar tidak melempar Satria ke kandang buaya saat ini juga.

"Aduh, Sat, lo kalau mau ngumpat ya ngumpat aja, kali. Tapi, masa cewek-cewek cantik gitu lo katain babi?" ujar Aldo geleng-geleng kepala

Plak!

"Lo babi monyong!" geram Satria

Aldo meringis sambil memegangi dahinya yang berdenyut karena pukulan dari Satria.

"Issh, bang Sat kok kasar sih! Sakit ini dahi eneng, bwang!" ringis Aldo dengan suara yang dibuat manja

"JAUH-JAUH SONO UPIL KAMBING!"

"Kok gitu sih! JAHAT KAMU, BANG! AKU BENCI SAMA KAMU! AKU BENCI!" pekik Aldo dramatis. Teriakannya tentu saja mengundang perhatian siswa-siswi yang berlalu lalang di koridor itu.

Akhirnya kedua manusia itu berakhir bertengkar. Bukan pukul-memukul seperti kebanyakan cowok lakukan ketika berantem. Ini malah jambak-jambakan seperti kaum perempuan.

"Terus, Sat! Jangan kasih ampun!" Bukannya memisahkan, Rava malah memberi dukungannya kepada Satria.

"Go, go, Satria! Go, go, Satria!" seru Evan menyemangati

Mereka masih melakukan aksi jambak-jambakan mereka sampai akhirnya Aldo menghentikannya sepihak.

"Bentar, bentar! Lo semua kok nggak ada yang dukung gue sih?" protes Aldo cemberut dengan rambut yang berantakan

"Emangnya, kalau kita dukung lo, kita dapet apaan?" tanya Rava

"Kalau dukung Satria, kan, kita bisa dipinjemin play stationnya, dapet makan gratis lagi, untung-untung dikasih money, ye, kan!" sambung Evan.

Aldo melongo mendengar ucapan Evan dan Rava. Sedetik kemudian, wajahnya berubah sedih dengan bibir melengkung ke bawah.

"Sahabat matre! Gue benci sama kalian semua! HUWAAAA!" Aldo langsung berhambur ke pelukan Logan sambil menangis tersedu-sedu di dada cowok itu

"Lo nggak kayak mereka, kan, beb?" tanya Aldo sesenggukan menatap Logan dengan mata berbinar

Tanpa belas kasihan, lelaki dingin itu langsung menghempaskan tubuh Aldo sampai cowok itu tersungkur ke lantai.

Stay HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang