3. Calon Mantu?

60 41 46
                                    

*^^*

Hi!

Apa kabar para pembaca?

Semoga kalian sabar menunggu cerita ini!

Maaf, aku nggak update²

Pekerjaan aku akhir-akhir ini nambah banyak.

Semoga chapter ini bisa membuat kalian senang.

Seperti aku yang senang membuat episode ini.

Hehe..

Happy reading❤️

__________________________________

3. Calon Mantu?

"Menyerah? Nggak mungkin."

-Arrava Dirgantara Bratama-
______________________________________

*^^*

"Clara?" Suara seseorang yang memanggil namanya membuat Clara mendongak untuk melihat siapa orang yang sedang berdiri di depannya saat ini

Mata Clara membulat ketika mengetahui siapa orang itu. Sontak, Clara langsung berdiri dari duduk berjongkoknya.

Sial! Kenapa harus ketemu di siniii? batin Clara

"Lo kok duduk di sini? Kenapa nggak masuk aja?" tanya orang itu

"Gue lagi nungguin Sagita," jawab Clara sekenanya.

"Kan bisa nunggu di dalem sambil makan," ujar orang itu.

"Gue nggak laper."

Kruyuuk!

Tiba-tiba perut Clara berbunyi. Cukup keras, hingga bisa Clara yakinkan bahwa orang di depannya ini juga mendengarnya.

Kenapa lo harus bunyi, sih, peruuut? Malu kan gue jadinya, batin Clara.

Orang itu terkekeh pelan, membuat wajah Clara semakin memerah dibuatnya. Gadis itu menggunakan kedua telapak tangan untuk menutupi wajahnya agar tidak dilihat oleh lelaki itu.

"Kayaknya perut lo lebih jujur, Ra," gurau cowok itu.

Nicolas Atma Wiraja. Cowok tampan dengan tinggi badan 180 cm itu adalah mantan ketua regu futsal serta ketua OSIS di SMA Dwira Exaloka yang sebentar lagi lepas jabatan. Juga, cowok yang pernah menyatakan perasaannya pada Clara 2 minggu yang lalu. Namun, tentu saja ia menjadi salah satu dari daftar panjang cowok yang ditolak oleh Clara.

"Udah ah, masuk aja yuk! Gue traktir lo makan," ajak Nico.

Perlahan Clara membuka telapak tangan yang menutupi wajahnya.

Clara menggeleng. "Gue—"

"CLARA!" teriak seorang cowok dari arah berlawanan sambil berlari menghampiri Clara bersama ke-empat cowok lainnya

Clara menjeda ucapannya lalu menoleh ke sumber suara. Ia menepuk jidatnya setelah tahu siapa orang itu. Siapa lagi kalau bukan Rava and the geng.

Apa lagi inii? batinnya frustasi

"Eh, bebeb Clara ngapain di sini sama buaya?" kata Aldo setelah mereka tiba di tempat Clara dan Nico. Dan tentu saja ucapannya mendapat pelototan tajam dari Nico

Stay HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang