CHAPTER 1

82 19 4
                                    

Jika ada typo, komen ya bestie
.
.
.
.
.
Happy reading.

Jovanna Pamela.
Cewe pindahan, yang memiliki paras cantik. Memiliki sifat lemah lembut, dan bersikap ramah terhadap orang lain, sopan, dapat menjaga tutur bicara.

Revano Putra Aditama.
Ketua osis SMA MERDEKA JAYA. Memiliki paras manis, namun berbeda dengan sifatnya yang cuek namun tidak dingin, menyebalkan, garang, dan kalau soal cewe, sudah tidak bisa ditebak.

BRAKK!

"Jalan pake mata, bukan dengkul!" seru Revan.

"Maaf." Jawab Anna, lalu berdiri kembali.

"Maaf- maaf, lain kali perhatiin jalan, jangan ngelamun." sindir Revan, kepada Anna.

"Iya, maaf sekali lagi aku minta maaf..." lirih Anna dengan. Namun Revan tidak menjawab Anna, dan langsung pergi begitu saja. Aneh banget, udah minta maaf malah ga dimaafin eh langsung pergi. Ucapnya dalam hati.

__

Anna masuk ke kelas barunya bersama wali kelasnya, diapun mengenalkan dirinya kepada teman teman barunya.

"Hai! Aku Anna, pindahan dari Surabaya."

Setelah memperkenalkan diri kepada teman-temannya, guru menyuruh Anna untuk mencari tempat duduk. Saat akan mencari tempat duduk, ada salah satu murid perempuan melambaikan tangannya. Dan Anna pun menuju ke bangku itu.

"Hai Anna! Gue Friska,"ujar Friska, yang tadi melambaikan tangannya, memanggil Anna.

"Hai juga Fris! Seneng bisa ketemu sama kamu." jawab Anna dengan tersenyum ramah, lalu ia duduk di bangku itu. Pelajaranpun dimulai.

____

Jam istirahat telah tiba, Friska mengajak Anna ke kantin. Waktu tiba dikantin, perut Friska terasa sakit dan dia bilang ke Anna untuk pergi ke toilet sebentar.

Saat Anna sudah mendapatkan tempat duduk untuknya dan Friska, tiba tiba dia dikejutkan oleh suara laki laki, yang tak lain adalah Revan.

"Woy, minggir ini bangku gue."

Anna, langsung menoleh kearahnya. "Loh, kamu lagi? Gini ya, aku duluan yang disini, kamu gabisa seenaknya ngusir dong."

"Ini bangku khusus gue sama temen temen gue, sekarang LO PERGI!" seru Revan.

"Enggak, apaan sih kamu, cari tempat lain kan bisa, gaharus disini! Bangku ini milik sekolah bukan milik kamu!"

Anna tetap kekeh tidak mau pergi. Kegaduhan itu terus berlanjut, sehingga banyak murid yang memperhatikan mereka berdua.

Tidak lama 3 orang teman Revan yaitu: Zio, Varo, dan Rendi, tiba dikantin bersamaan dengan Friska yang sudah selesai dari toilet, datang di tempat kegaduhan itu.

"Udah, malu diliat orang lain." ujar Zio kepada Anna dan Revan.

"diem napa, lagi asik ni." Disaut oleh temannya yang bernama Varo si update segala berita, yang ada di sosmed.

"Jangan direkam monyet!" Rendi mengambil handpone Varo

"Kutil badak, baliki hp gue setan!" seru Rendi.

"Ogah."

Kegaduhan di kantin itu berlanjut, dan membuat banyak siswa mengabadikan momen tersebut. Zio dan Friska yang merasa sangat risih, segera menghentikan mereka.

Zio, mencoba menghentikan perdebatan diantara mereka berdua, tapi tetap saja diabaikan.

"UDAH STOP!!" Teriak Friska

Revan dan Anna berhenti. Friska tersenyum kearah mereka semua, dan langsung menarik tangan Anna, untuk pergi dari kantin. Mereka sampai dikelas, tiba tiba Anna menanyakam sesuatu kepada Friska.

"Mereka tadi itu, siapa Fris?"

"Yang ribut sama lo itu Abang gue, bang Revan, terus yang 3 orang tadi temen temen abang gue, bang Zio, Varo, sama Rendi. Gue minta maaf ya sama kelakuan mereka? Jujur, gue jadi gaenak sama lo," jelas Friska.

"Jadi dia kakak kamu? Emm Gapapa Fris, aku maafin. Lagian kita sesama manusia harus saling mengasihi dan memaafkan kan?"

Friska langsung memeluk Anna, karena Anna mau memaafkan sifat kakaknya dan teman kakaknya itu.

___

Jam sudah menunjukkan pukul 12, sekarang adalah waktunya istirahat ke 2. Kelas Anna sangat sepi, waktu yang pas untuk berdoa menurut keyakinannya, Kristen Katolik. Saat Anna berdoa, ternyata sedari tadi ada yang mengintipnya dari jendela kelas karena gordennya terbuka sedikit. Yang mengintip Anna, tak lain adalah Revan. Kenapa gue deg deg an kalau lihat tu cewe ya? Revan memperhatikan Anna sampai sampai, dia tidak menyadari ketiga temannya yaitu Zio, Varo dan Rendi memperhatikannya.

"Aduduh, mas ngeliat apasih kok sampe segitunya, dedek kan juga mau dilihat mas." Ucap Varo lalu memegang perutnya.

"Edyann," saut Rendi dengan memukul perut Varo. "Penasaran sama adek kelas dia, terus dideketin JIAKHHH." Lanjutnya.

"Penasaran banget kayaknya lo." ucap Zio kepada Revan.

Revan langsung menatap kearah mereka bertiga, dengan tajam. Tanpa mau menjawab perkataan temannya, Revan langsung melangkah pergi meninggalkan teman temannya disitu, dan disusul oleh Rendi serta Zio.

"GUE YAKIN ABIS NI ADA YANG LOPE LOPE," teriak Varo kepada Revan, dan membuat Revan mengacungkan jari tengahnya.

"Woi, jahat banget lo pada ninggalin gue!" seru Varo, dan diapun segera menyusul ketiga temannya.


Anna yang sudah selesai berdoa, mendengar ada yang mengintipnya pun, dia langsung keluar kelas namun ternyata diluar kelas tidak ada siapa-siapa, dan dia kembali masuk kedalam kelas.

Friska sudah selesai dari kantin, ia membawa 2 mangkok bakso, untuknya dan pesanan Anna tadi.

"ANNA!! MABAR KUY." Friska berteriak pada Anna, dari pintu kelas.

"Fris jangan teriak, sakit kupingku." Ujar Anna kepada Friska.

"Ayem so so sorray."

Ditengah tengah menyantap makanan, daditadi Friska terus saja mengoceh. Anna hanya bisa mendengarkannya, dan membatin Friska. Baru juga hari pertama, udah ketemu temen unik.
Ya, memang Friska itu anaknya mudah bergaul, tidak seperti kakaknya. Dan juga Friska itu cerewet, pemberani, dan kadang perkataannya itu tidak bisa di rem.

____

Jam pulang sekolah kini telah selesai. Anna segera memesan ojek online, tapi Friska tiba tiba, Friska mengajaknya untuk menaiki bus sekolah mereka.

"Ann bareng gue naik bis yuk? Rumah kita kan kata lo searah."

"Emmm boleh, sekalian hemat uang hahaha. Eh tapi Fris? Kamu ga pulang sama kakak kamu?"

Friska menggelengkan kepalanya. "Gue jarang pulang ma dia."

Mereka berdua, segera menuju ke halte didepan sekolah. Tidak lama saat mereka menunggu, bus sekolah tiba, dan siap untuk mengantarkan seluruh siswa SMA MERDEKA JAYA, yang pulang menggunakan angkutan umum.

Anna sudah sampai dirumahnya, dan dia bergegas untuk masuk kedalam rumah. Saat masuk kedalam rumah, papa dan mama Anna ternyata sudah menyambut kedatangan Anna dengan menyiapkan makanan untuknya.

"Gimana sekolahnya kak?" Tanya mama kepada Anna.

"Lancar? Gaada yang ganggu kamu lagi kan?" Tanya papa.

"Gaada kok ma pa, semuanya lancar. Malahan, aku tadi udah punya temen. Dia baik banget ke aku, malahan mau nganter aku pulang." Jelas Anna kepada mamanya.

"Syukurlah."

Hai hai gimana bestie?

JANGAN LUPA KASI KRITIK/SARAN YA BESTIE.. VOTENYA JUGA JAN LUPA.😉💪

Kisah Kita (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang