Happy reading all.
|
|
|
|
|
|"ANNA!" Teriak Friska, yang berada disebelah Anna.
Friska menoleh dan menatap tajam, kearah 4 orang yang sedang bermain bola basket. 4 orang itu, tak lain adalah Revan, Erick, Varo, dan Rendi.
"KALAU MAIN BOLA, HATI HATI! BANG REVAN! INI SEMUA GARA GARA LO BANG! TEMEN ADEK JADI PINGSAN!" Friska berteriak kearah mereka berempat.
"Yaelah, salah sendiri jalan lewat sini! Udah tau ada orang main bola." Varo pun membuka suaranya.
Zio langsung menendang kaki Varo, dan Varo pun kesakitan karna Zio menendang kakinya. Zio sengaja menendang kaki Varo, karena kalau Varo tidak dikode maka keributan akan terjadi lagi dan lagi. Sudah cukup keributan terjadi seminggu yang lalu, akibat masalah tempat duduk saja. Kali ini, dia benar benar tidak ingin keributan itu terjadi lagi.
Rendi, segera meminta maaf kepada Friska, karena memang dia yang mengenai bola itu kearah Anna. Namun, tidak semudah itu dimaafkan oleh Friska. Sebenarnya Friska dan Anna juga salah, karena mereka melewati lapangan. Tetapi, kesalahan Kakaknya dan teman teman kakaknya itu lebih fatal.
Keributan itu terus terjadi, dan membuat para siswa dan guru melihat ke keributan itu. Revan langsung berlari kearah Anna, dan langsung menggendong Anna ke ruang UKS.
Saat tiba di ruang UKS, petugas yang menjaga ruang UKS itu heran. Karena baru kali ini, dia melihat Revan membawa seorang perempuan, ke UKS.
"Dia kenapa?" Tanya petugas, yang menjaga ruang UKS tersebut.
"Tadi, kepalanya kena bola, langsung pingsan bu." Jawab Revan dengan panik.
Petugas itu, langsung mengecek kondisi Anna. Sesudah mengecek kondisi Anna, dia bilang bahwa Anna kelelahan, dan mungkin tadi Anna juga tidak sarapan. Setelah selesai mengecek Anna, petugas UKS meminta Revan untuk menjaga Anna, karena dia akan menghadiri sosialisasi PMR.
Anna tersadar dari pingsannya, dan dia terkejut saat melihat Revan duduk disebelahnya
"Udah bangun lo?" Tanya Revan, yang melihat Anna membuka matanya.
"Loh? Kak Revan, ngapain disini? Jangan macem macem!"
"Pikiran lo gabisa jernih dikit? Gue udah bantu lo, tapi malah dituduh sembarangan." Jawab Revan, yang merasa kesal dengan ucapan Anna."Maaf kak."
"Nih, roti sama teh." Kata Revan, dengan memberikan teh itu kepada Anna.
"Makasih."
Kecanggungan terjadi diantara mereka berdua. Tidak ada satupun diantara Anna dan Revan, yang memulai percakapan. Hal itu membuat Anna jenuh, dan dia segera menghabiskan teh nya, lalu berdir dan melangkah menuju kearah pintu.
"Mau kemana lo, emang lo udah sembuh?" Tanya Revan, dengan menghampiri Anna yang akan membuka pintu UKS. Dia menyentuh dahi Anna, dan memeriksanya.
"Oh udah gapanas.""Yaudah kak, aku balik ke kelas dulu."
"Gue juga."
Lalu, mereka berdua pun kembali ke kelas masing masing, dan mengikuti pelajaran.
___
Anna sampai dikelasnya, dan diapun segera menuju ke bangkunya. Saat dia akan duduk, temannya yang duduk di bangku belakang berkata kepadanya, bahwa dia baru kali ini mendapati sang kakak kelas sekaligus kakak Friska itu, yang notabenennya cowo paling cuek kalau soal cewe, tiba tiba saja peduli dengan Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kita (On Going)
Teen Fiction[Follow me sebelum baca ya besties] REVANO PUTRA ADITAMA. Sosok laki laki yang tegas, cuek dengan perempuan, dan keras kepala. Seketika semuanya berubah, saat dia bertemu dengan JOVANNA PAMELA. Lambat laun, mereka semakin dekat. Namun, apakah merek...