CHAPTER 7

20 11 5
                                    

"Yakin? Mau jalanin hubungan, yang ujungnya bakal bikin sakit hati?"

-Andreas Zionathan Bimantara.
.
.
.
.
.
.

Hari ini adalah hari senin, dan sekang adalah waktunya upacara pelantikan osis baru, yang artinya hari ini adalah hari terakhir Revan menjadi osis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari senin, dan sekang adalah waktunya upacara pelantikan osis baru, yang artinya hari ini adalah hari terakhir Revan menjadi osis. Para murid SMA JAYA MERDEKA, berkumpul di lapangan sekolah, dan memakai seragam putih abu abu lengkap.

Revan, Varo, dan para anggota osis lainnya sudah siap menggunakan jas almamater osis. Mereka semua, bertugas untuk menjaga di belakang barisan dan mengecek kerapihan, sedangkan Revan dan Varo berada di pinggir lapangan sebelah calon ketua osis baru dan wakil ketua osis baru. Para calon anggota osis, selain tiga inti berada di luar barisan murid lainnya, dan akan masuk ke lapangan, pada saat pelantikan dimulai.

Banyak para murid yang terkena hukuman, dan juga banyak para osis senior, yang sedang mencari cari kesalahan setiap murid.

"WOI, NIAT GAK SI LO PAKAI SERAGAM?"

Salah satu osis perempuan menghampiri Anna, dan meneriaki Anna.

"Ada apa ya kak? Apa ada yang salah sama aku?" Tanya Anna kepada osis senior itu.

"Gasopan banget, lo ngomong sama gue?!"

Anna mencoba sabar dengan osis senior itu. "Halo? Kakak yang terhormat sekali? SEKALI. Mau cari cari kesalahan saya kah?"

"Lo" lalu osis senior itu mendekat kearah Anna. "BAJU LO ITU GASOPAN." dia meneriaki Anna.

"Kayaknya, kakak perlu dibawa ke optik. Baju saya ini rapi, tolong jangan cari cari kesalahan saya, atau saya akan bertindak." Ucap Anna dengan santai.

Osis senior itu tidak terima, dia terus saja berdebat dengan Anna. Para murid dan guru, yang berada di lapangan menyaksikan mereka berdua.

"Kak, lo juga gapantes banget jadi panutan kita! Ngaca dong baju Kakak juga gasopan, ketat ketat kayak peraturan! Kaya gini kok minta dihormati?" Ucap Friska, yang geram dengan osis senior itu.

Revan dan salah satu guru, yang mengetahui hal tersebut langsung mendatangi kerumunan itu. Saat Revan sudah berada di kerumunan, dia melihat Anna, Friska, dan teman osis nya yaitu Vera sedang berdebat.

"Hei! Kalian berdua, tidak perlu bertengkar." Ucap guru itu, menciba menghentikan, namun diabaikan.

"WOI! BERHENTI ATAU KALIAN KENA SKORS." Teriak Revan.

Mereka bertiga, akhirnya berhenti berdebat, dan melihat kearah Revan.

"Kalian itu kenapa bertengkar?! Sebentar lagi upacara akan dimulai, jangan membuat kegaduhan." Ucap Pak Ezra.

"Dia mencari kesalahan Anna pak." Jawab Friska.

Revan langsung membisikkan sesuatu, kepada pak Ezra, dan pak Ezra langsung menyanggupinya.

Kisah Kita (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang