CHAPTER 6

20 12 6
                                    


"Ketika berada di dekatmu, rasanya sangat menenangkan."
-Revano Putra Ditama.

~~~~~
"

"Besok gue sama Anna mau jogging, ikut ga?" Ucap Friska kepada Revan.

Revan langsung berhenti di tangga, lalu membalikkan badannya, setelah mendengar ucapan adiknya. Dia langsung menuju ke kamarnya, tanpa menjawab pertanyaan adiknya.

Saat sampai dikamar, dia langsung menuju ke kasurnya, dan mencoba untuk tertidur. Namun, saat hendak tertidur, Revan terus saja memikirkan Anna.

"Ya Allah, kepikiran ntu anak mulu gue."

Revan terus mencoba untuk tertidur, namun tetap saja dia tidak bisa tidur. Revan pergi ke kamar adiknya, dan lalu membuka ponsel milik adiknya, dan mencari nomor Anna. Setelah mendapatkan nomor Anna, Revan langsung kembali ke kamarnya.

"udah jam segini." Revan melihat jam, yang ternyata sudah jam 01.02 dini hari.

"Gausah tidurlah, sampe nanti sholat subuh." Ucapnya kembali.

Revan akhirnya membuka laptopnya, dan bermain game, hingga subuh. Dia, tidak tidur sama sekali, dan memilih untuk membuat kopi.

__________________


Pukul 07.30 pagi.

Mentari pagi, sudah menyapa kembali. Friska sudah siap, dengan baju olahraganya. Tak lupa juga, Revan ikut dengan Friska.

"Nak, ganti baju yang agak panjang lah." Ucap ibu.

"Haduh buk, masa iya lari pakai baju panjang." Jawab Friska.

Revan menjitak kepala Friska. "Seenggaknya, pakai celana training panjang dodol!"

"Haduhhh, ishh iya iya adek ganti celana."

Friska kembali ke kamarnya, lalu berganti pakaian. Tidak lama menunggu, Friska sudah selesai berganti celana. Mereka berdua pamit ke ibu, dan langsung menuju ke taman kota, untuk jogging bersama Anna.

___

Saat sampai di taman kota, terlihat Anna yang sudah pemanasan sembari menunggu Friska datang. Friska langsung menuju kearah Anna, bersama kakaknya.

"WOY ANN!" teriak Friska.

Anna menoleh kearahnya, dan dia melihat Revan, bersama Friska.

"Eh, kamu sama kakak kamu?" Tanya Anna dengan melihat kearah Revan.

"Daripada ngebo dirumah."

Revan langsung menoleh kearah adiknya. "Lo yang ngebo."

Anna, menyaksikan pertikaian kakak beradik itu. Dia tertawa, dengan tingkah mereka berdua. Andai saja dia punya kakak, pasti menyenangkan. Namun, Tuhan berkehendak lain. Kakaknya meninggal, pada saat berusia delapan tahun, dan Anna berusia empat tahun.

"Udah udah, kita jadi jogging atau gak?" Ucap Anna membubarkan pertikaian itu.

Mereka bertiga pemanasan terlebih dahulu, agar tidak kram saat berlari. Saat berlari, tiba tiba saja Revan berhenti. Anna dan Friska pun ikut berhenti, mereka langsung mengampiri Revan.

Kisah Kita (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang