CHAPTER 2

43 19 8
                                    

Happy reading all.
|
|
|

Hari ini, adalah hari minggu. Anna dan orang tuanya, baru saja pulang dari gereja. Saat diperjalanan menuju kerumah, mobil mereka tiba tiba berhenti. Mereka semua kebingungan, karena papa dan mama Anna tidak membawa handpone, dan juga handpone Anna tidak ada sinyal.

Papa Anna segera mencari bengkel, yang dekat dari sini. Namun, ternyata bengkel itu masih tutup. Mereka semua pasrah menunggu bengkel itu, sampai buka.

"Aduh Pa, ini bagaimana?" Tanya Mama kepada Papa.

"Papa juga tidak tau, harus bagaimana ma."

Anna dan keluarganya, hanya bisa pasrah, menunggu bengkel itu hingga buka. Tidak lama mereka menunggu, ada motor vespa, yang berhenti tepat di sebelah mobil mereka.

"Ada apa pak? Kok berhenti disini?" Tanya pengendara itu.

"Ini, tidak tau kenapa giba giba mobil saya mogok." Jawab Papa Anna

Anna yang tak asing mendengar suara itupun terheran heran. Namun, pada saat pengendara motor itu melepas helmnya, Anna membelalakan matanya. Tak heran jika Anna kaget, karena pengendara itu, tak lain ialah Revan.

"KAK REVAN?" Tanya Anna, tapi hanya dibalas senyuman oleh Revan.

"Kalian udah kenal??" Tanya Mama Anna kepada mereka berdua, dan dibalas anggukan oleh mereka berdua.

"Dia kakak kelas Anna, sama kakaknya teman Anna yang pernah antar Anna." Jelas Anna kepada papa dan mamanya.

"Oh begitu.." jawab mamanya.

Revan tersenyum kearah mereka semua, dan dia mengelurkan ponselnya. Revan menelpon sang pemilik bengkel tutup itu, yang tak lain adalah teman Alm. Ayah Revan.

Tidak lama, pemilik bengkel itu yang tak lain adalah teman Alm. Ayah Revan datang, dan segera memperbaiki mobil milik keluarga Anna.

"Yasudah kalau begitu, kita ke depot depan situ bagaimana?" Tanya Revan.

___

Kini keluarga Anna dan Revan, berada di sebuah depot yang tidak jauh dari lokasi mobil, milik keluarga Anna. Revan dan Anna, duduk bersebelahan, dan didepan mereka adalah orang tua Anna.

"Kalian sudah kenal, sejak kapan?" Tanya Papa Anna kepada mereka berdua.

"Seminggu yang lalu." Jawab Anna dan Revan secara kompak.

Papa dan mama Anna, langsung tertawa dengan tingkah mereka berdua.

"Barengan ya." Goda mamanya Anna.

"Sudah sudah, jangan digoda terus ma." Ucap papa.

Topik mereka terus berlanjut. Namun, Anna dan Revan sedari tadi canggung untuk melihat satu sama lain, hingga tak sengaja mereka berdua bertatap-tatapan. Matanya indah. Ucap Revan dalam hati.

___

Waktu semakin siang, dan Revan juga harus pulang, karena sebentar lagi Dzuhur.  Mereka semua, juga sudah selesai makan serta saling bertukar topik. Memang, papa dan mama Anna itu tipe orang yang mudah bergaul dengan siapa saja, entah itu tua ataupun muda, kaya ataupun miskin. Revan, juga terlihat sangat senang ketika bertukar topik dengan mama dan papa Anna.

"Berapa semuanya, bu?" Tanya Papa Anna kepada penjaga depot itu.

"Semuanya seratus ribu pak." Jawab penjaga depot itu, lalu papa Anna mengeluarkan uang dari dompetnya.

"Sudah dibayar oleh masnya itu pak." Ucap penjaga depot itu, dengan menunjuk kepada Revan.

Anna dan kelurganya terkejut, mendengar ucapan penjaga depot itu.

"Kak rev?" Anna memanggil Revan.

"Apa?"

"Kok, kakak yang bayar?"

"Salah ya?" Tanya Revan.

Anna, langsung merasa tidak enak, karena Revan sudah membayar semuanya yang papa dan mamanya serta dia pesan tadi. Anna menarik tangan Revan, dan mengajaknya ke pojok. Dia menegur Revan, karena masalah membayar makanan. Mama Anna segera memanggil mereka berdua, untuk menghentikan perdebatan
diantara Anna dan Revan.

"Sudah sudah, Nak revan? Terimakasih banyak ya, kami sekeluarga merepotkan kamu." Ujar Mama Anna.

"Gapapa tante. om tante saya ijin untuk pamit dulu. Karena sebentar lagi waktunya Dzuhur." Ujar Revan dan langsung pergi.

"Baiklah kalau begitu, sekali lagi terimakasih banyak ya, semoga Tuhan membalas semua kebaikan kamu. Berkah dalem."

"Iya om."

Setelah itu, Revan langsung meaniki motor, dan langsung bergegas untuk pergi ke masjid yang dekat dari sini.

Anna dan orang tuanya, sudah berada di bengkel untuk mengambil mobil mereka, dan langsung bergegas untuk pulang.

"Baik banget ya, kakak kelas kamu kak." Ucap mama saat diperjalanan.

"Hah? Oh iya baik hehehe." Jawab Anna dengan ragu. Karena menurut Anna, Revan itu sangat galak dan menyebalkan.

Anna dan orang tuanya, sudah sampai dirumah. Mamanya langsung bergegas menuju ke dapur, dan mencuci sayuran yang tadi dibeli di pasar, setelah pulang dari gereja. Papa, juga langsung berganti pakaian, dan memegang selang, lalu mentirami kebun. Sedangkan Anna, dia menyapu dan mengepel ruangan. Yap, memang hari minggu, adalah jadwal membersihkan rumah untuk keluarga Anna.

 Yap, memang hari minggu, adalah jadwal membersihkan rumah untuk keluarga Anna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DUK

Bola basket, mengenai kepala Anna. Dia langsung jatuh, dan pingsan di tempat. Memang, hari ini Anna sedang tidak enak badan. Namun memaksa untuk masuk sekolah.

"ANNA!"

Hai bestie...
Bagaimana?
Jangan lupa vote me, dan share cerita ini yowwww....

Kalau kalian ada saran, boleh ni komen wqwqwqwq✌

Kisah Kita (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang