-----oOo-----Pukul 2 siang, seharusnya aku sudah berada di kost-ku sekarang untuk mengistirahatkan seluruh organ dan syaraf yang ada di tubuhku setelah bekerja keras selama di kampus tadi. Namun, bukannya itu yang ku dapat, melainkan teman-temanku malah menyeretku untuk pergi ke pantai dengan alibi ingin mengerjakan tugas kelompok sekalian berlibur, me-refresh pikiran sejenak.
Aku hanya bisa pasrah, lagi pula ada benarnya juga mereka. Pergi ke pantai untuk mengerjakan tugas sekalian berlibur. Lumayan, aku jadi tidak perlu menghabiskan tabunganku lagi untuk sekedar berlibur. Toh ini gratis, karena Dean─oknum yang menyeretku untuk ikut pergi ke pantai, yang akan membayar tiket masuk kami.
Setelah hampir memakan waktu 1 jam lamanya, akhirnya kami pun tiba di salah satu pantai yang paling terkenal di Malang, yaitu Pantai Balekambang.
Kata orang-orang, Pantai itu benar-benar sangat indah dan bagus. Sampai-sampai di sebut sebagai 'Tanah Lot-nya Jawa Timur'. Pokoknya recomended banget.
Aku belum tau pasti sih bagaimana sebenarnya pantai itu, karena aku belum pernah kesana. Baru kali ini aku pergi kesana. Maklum, aku seorang anak rantauan di sana, jadi belum terlalu tau tempat-tempat wisata di Malang.
Setelah masuk ke dalam lokasi Pantai Balekambang, aku benar-benar di buat ternganga karenanya. Ternyata pantai ini benar-benar sangat indah! Hamparan pasir putih yang bersih, udara yang sejuk, lingkungannya sangat terjaga keasriannya, dan ditambah─ah, aku mengerti sekarang. Kenapa Pantai Balekambang disebut-sebut sebagai 'Tanah Lot-nya Jawa Timur'? Karena terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang agak menjorok ke pantai. Persis seperti pura yang terletak di Tanah Lot Bali yang asli.
Wahh, pantai ini memang benar-benar recomended sekali untuk kalian yang ingin berlibur bersama keluarga, teman, saudara, atau pun sendirian saja! Serius, pasti kalian akan menyukainya! Sepertiku, hahaha. Hm... baiklah, kalau ada kesempatan lagi, aku ingin kesini lagi!
"Gita! Mulutmu jangan nganga! Nanti kalo kemasukan serangga terbang gimana? Udah sini, ayo!" Tiba-tiba teman perempuanku─Falisha, memekik tepat disebelahku sembari menarik lenganku untuk pergi mengikutinya.
Benar-benar tidak sopan! Apa dia tidak peka kalau temannya yang anak rantauan ini sedang mengagumi dan menikmati ciptaan Tuhan yang tearamat sangat indah ini?
Sembari menggerutu, aku mengikuti kemana arah tujuannya pergi. Hingga akhirnya kami berhenti di sebuah pohon yang teduh tak jauh dari pinggiran pantai. Disana Dean mulai menggelar tikar─eh? Sejak kapan ia membawa tikar? Perasaan aku tidak melihatnya.
"Kapan kamu bawa tikarnya, yan? Kok aku ga tau?"
Oknum yang ku tanyai hanya memutar bola mata jengah. Sembari menggelar dan menata tikarnya, ia pun menjawab pertanyaanku, "Ya kamu keasikan bengong ngeliatin nih pantai, jadinya kamu ga tau. Padahal aku sama Wira lagi ngegotong tikar segede gaban gini." Kemudian ia pun bersama Wira─teman laki-lakiku yang lain pun duduk diatas tikar tersebut. Tak lama, disusul oleh Falisha yang ikut duduk disana juga.
"Kamu mau terusan berdiri begitu? Ayo duduk, ih!" Lagi-lagi dengan tidak sopannya Falisha menarik lenganku hingga aku terduduk tepat disebelahnya.
Ya tuhan... untung mereka temanku. Jika tidak, pasti akan ku tenggelamkan mereka ke dalam air pantai ini.
Tanpa banyak bicara, kami pun mulai mengeluarkan laptop dan keperluan tugas kami lainnya. Kemudian, kami mulai berdiskusi dengan serius mengenai tugas kami ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
C E R P E N
Short StoryHanya kumpulan beberapa cerpen sederhana sebagai penumpahan segala emosi dan imajinasi dari author saja^^ ⚘⚘⋅ ──────────── ⋅ Please don't copas this work. Because I'm very sure, you will know how to appreciate someone's hard work (^◡^ ) ⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣...