Menjauh

859 126 6
                                    

Setelah pengakuan jeongwoo waktu itu, jarak semakin terlihat antara keduanya. Ya semenjak saat itu.

Haruto terdiam dengan apa yang di ucapkan oleh jeongwoo, menutup kembali kaca helmnya dan bergegas pergi tanpa mengatakan apapun.

"Haruuu-!!" Jeongwoo melambaikan tangannya saat melihat haruto berjalan di lorong.

Entah karena tidak dengar atau apa haruto tetap berjalan dengan santainya. Jeongwoo kemudian berlari mengejar haruto, menepuk punggungnya

"Haruu nggak denger uwu manggil??"

Menoleh aja enggak, apa lagi njawab. Haruto tetap berjalan sampai masuk ke kelasnya.

Jeongwoo menghela nafas, dan beranjak pergi ke lantai 2, karena bel akan segera berbunyi.

Saat istirahat pun, haruto tidak menjemputnya ke kelas, berhubung sekarang ia punya black card yang diberikan ayahnya. Ia ingin mentraktir haruto makan.

Akhirnya jeongwoo yang mengalah pergi ke kelasnya haruto, tatapan orang2 memang masih sinis tapi ia berani sekarang. Haruto mengajarkan segalanya di tambah ayahnya yang kini mulai sering mengunjungi nya.

Sampai di kelas haruto, jeongwoo sedikit mengintip ke dalam, mencari haruto, namun tidak menemukannya di dalam kelas.

Brukkk~

Tepat saat seorang masuk ke kelas, namun sengaja menyenggol bahu jeongwoo dengan keras, sehingga ia ikut terseret masuk ke kelas dan terjatuh.

Semuanya menatapnya sinis, walau yoonbin memang sudah tidak membulinya, status anak diluar nikah dan anak seorang jalang itu tidak akan mudah di hapus.

Jeongwoo segera berdiri, dan berlari keluar menuju taman belakang. Tempat paling tenang ke 2 setelah rooftop. Walau bahunya lumayan sakit tapi lebih baik menenangkan diri dulu bukan.

Sambil bersandar di pohon, mencoba menggerakkan lengannya. Sedikit terasa ngilu memang, tapi ini masih bisa di tahan.

Sedangkan di waktu yang sama haruto melihat jeongwoo dari atas rooftop dengan khawatir.

--------------------------------------------------------------

Di hari selanjutnya, masih tetap sama. Haruto benar2 mulai menjauh dri jeongwoo, bahkan saat melihat jeongwoo berada di kantin, ia langsung pergii menjauh.

Jeongwoo kali ini benar2 memberanikan diri untuk makan di kantin, karena perutnya benar2 lapar, kmarin ia melewatkan makan siang dan makan malam, karena tertidur lebih awal.

Memikirkan sebenarnya apa karena mengungkapkan perasaannya haruto menjauhi nya. Jika memang begitu, lebih baik ia segera bertemu haruto dan menyuruhnya melupakan apa yang pernah ia katakan.

(。ノω\。)

Jam pulang sekolah sudah tiba, jeongwoo sengaja bergegas pergi ke parkiran motor mencari motor haruto dan menunggu di sana.

Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, sudah 30 menit berlalu. Dan haruto belum datang, parkiran sudah sepi dan senja mulai terlihat. Jeongwoo tetap disana.  10 menit kemudian haruto datang rambut basah, seragam basketnya di double i dengan seragam sekolahnya itu terlihat karena kancing atas yang tidak di kaitkan.

"Haruu-!!". Kali ini haruto tidak menghindar, pulang dengan apa memangnya ia klau ia menghindar.

"Haru, hari ini ekskul ?? Bukannya hari rabu ??" Haruto tetap diam tidak menjawab, memakai jaketnya, dan mulai menaiki sepeda motornya untuk seger pergi, namun Jeongwoo menahannya berdiri tepat di depan sepda motornya.

"Tunggu bentarr, Haru aneh akhir2 ini, kenapa gk kyk dlu lagii?"

"Minggir-"

"Gak-!!, apa gara2 uwu bilang cinta ke haru, klo iya kenapa haru nggak nolak aja, knp malah kyk gini-!!?? Klo emg haru juga suka ke uwu, kenapa juga harus menghindar-!? "

Kembali mematikan stater motornya, dan melepas helmnya. Haruto memandang sinis jeongwoo yang berdiri di depannya.

"Gak-!!"

"Apaa ??"

"Udh gw jwbkan, udh l minggir sekarang."

Jeongwoo menggigit bibirnya, memang agak perih, pertama kali ia mengenal cinta, dan pertama kali patah hati di hari yang sama.

"Tapi biarin uwu cinta sama haru, jaga jaga kan klo haru berubah pikiran kkk"

"lebih mending gw mati dari pada hrus nerima cinta dari lo, jdi lo jgn terlalu berharap"

Haruto kembali memakai helmnya dan menyalakan motor nya pergi dari kawasan sekolah.

Jeongwoo terdiam, padahal niatnya hanya bercanda tadi. Memang sebegitu berpengaruh kah kata cinta dalam pertemanan.

Tbc.
Sorry lama update, lupa sandi weyy.

©Died [HaJeongwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang