Hidup jeongwoo sekarang benar2 tenang saat di sekolah, entah apa yang terjadi tapi jeongwoo masa bodo dengan hal itu.
-biar haruto dan readers yang tau :')-
Jeongwoo sekarang juga sudah mengenal haruto, ya mungkin sudah tahap berteman. Setidaknya itu lebih baik.
Walau haruto tidak pernah menyapanya,
-harus jeongwoo dulu yang nyapa:')-Haruto tidak pernah mengacuhkannya, jeongwoo selalu mengajak haruto mengobrol dan hanya di jawab seadanya. Jeongwoo cukup senang dengan hal itu.
Hal sekecil apapun yang haruto lakukan akan membuatnya senang.
Seperti saat ini, haruto tiba2 mengajaknya ke kantin. Bahkan rela naik ke lantai 2 hanya untuk mengajak Jeongwoo.-aku diam diam suka kamuu~~~-
"Uwu gk kekantin, Haru. Haru aja sana"
Btw Jeongwoo jadi lebih cute omongannya klo sama haruto. Haruto juga gk protes, jadi yaa di jalanin aja.
"Gw yg traktir" ucapan haruto memang masih terkesan dingin, but its okay. Mungkin emang tabiat nya.
"Emang gpp, emm.. Haru aja udah uwu gk mood ke kantin"
Hahh..
Haruto menghela nafas, kemudian menarik pergelangan tangan jeongwoo. Tidak kasar hanya saja sedikit terlalu erat.
-hanya sedikit oke:')-
Kantin cukup ramai hari ini, wajar sekarang jam istirahat. Mengisi tenaga sebelum belajar lagi.
"Duduk"
Jeongwoo menurut, ia duduk di bangku yang masih kosong dengan menunduk, hey haruto itu tampan banyak yang menyukainya. Jadi wajarkan saja kalau ia tiba2 di pandang hampir oleh semua siswa yang ada di kantin.
Good haruto :')Haruto pergi memesan makanan sedangkan Jeongwoo tetap diam di tempat dengan wajah menunduk, sampai haruto kembali.
Menghampiri nya dengan 2 nampan makanan, dan 2 gelas jus.
"Angkat wajah lo, spa yg nyuruh lo nunduk"
Jeongwoo mengangkat wajahnya, melihat ke arah haruto dengan wajah datarnya."Haruuu, gk bisa makan di kelas gitu ?"
Haruto diam dan mulai memakan makanannya.
"Lo mau makan apa makanannya gw buang"Jeongwoo mendengus.
"Iyaa iyaa uwu makan"Pertama kali makan di kantin, dan itu bersama haruto, owhh biarkan waktu berhenti sebentar, hati Jeongwoo menghangat sekarang.
Kebahagian yang sederhana, hanya makan bersama di satu meja di kantin dengan orang yang kamu sayang.
Jeongwoo tersenyum, lebih tepatnya mencoba menahan senyumnya.
(ー_ー゛)
Nyatanya kebahagiaan itu berakhir saat ia sampai di rumah. Saat baru saja sampai di rumah ia sudah di sambut dengan gelas wine yang melayang ke kepalanya.
Akhh..
"DASAR ANAK TIDAK TAU DI UNTUNG, SUDAH BAIK AKU MEMBERIMU TEMPAT TINGGAL, DAN APA BALASAN MU, HAH?!??"
"APA YANG KAU ADUKAN PADA AYAHMU?? KALAU AKU TIDAK MEMBERI MU UANG SAKU, TIDAK MEMBERIMU MAKAN, LALU APALAGI ?!!??"
Park Seulgi, seorang dengan status ibu Jeongwoo itu terus memukul Jeongwoo dengan balok kayu. Jeongwoo hanya bisa diam sambil menangis. Ini sudah biasa ia dapatkan dulu, saat ayahnya belum mau mengakuinya, kini Seulgi melakukannya lagi.
"Hikss.. ibuu sakit sudahh hikss"
Seulgi tak peduli dengan rintihannya anaknya itu, terus memukulinya sampai seragamnya yang putih kini berubah di beberapa titik menjadi merah.
"Hahh.. INGAT INI ANAK MANIS, JIKA KAMU MASIH MAU TINGGAL DISINI DAN MASIH MAU SEKOLAH, SEBAIKNYA DIAM SAJA, JANGAN MENGADU PADA AYAHMU. PAHAM?!??"
Seulgi melempar balok kayu itu ke sembarang arah, lalu berlalu pergi ke luar rumah. Sedangkan jeongwoo tetap terduduk dengan menunduk. Ia tidak punya sandaran sekarang. Kini ia hanya berharap ada seseorang yang menolongnya.
Bell rumah tiba2 berbunyi biasanya tidak ada tamu yang datang kerumahnya, kali ini siapa ?, Sekarang masih pukul 4 sore tidak mungkin ayahnya datang secepat ini.
Mengabaikan luka yang ada di tubuhnya, ia berjalan ke arah pintu lalu mengintip siapa yang datang.
"S-siapa ?".
Jeongwoo terkejut haruto datang ke rumahnya, hey untuk apa ??.
Mata jeongwoo kini berkaca2 bersiap menangis lagi. Ia ingin menghampiri haruto dan memeluknya setidaknya memberinya sedikit ketenangan. Tapi ia tak berani, takut pertemanan yang jeongwoo bangun akan hancur."Punya lo "
Haruto menyerahkan buku ke arah jeongwoo, buku itu buku sejarah yang tak sengaja mungkin jatuh saat ia berlari sambil memasukkan bukunya ke tas tdi.
Namun keadaanya juga tidak memungkinkan untuk menerima buku itu, tanganya masih kotor dengan darah.
"L-letak kan s-aja di depan pintu. Makasih H-haru"
Suara jeongwoo masih bergetar, haruto memandang aneh jeongwoo, ada yang di sembunyikan.
"Gw mau pinjem toilet"
"Toilet rumah emm.. l-lagi rusak haru, maaf"
Benar ini ada yang aneh, haruto kini malah mendorong pintu nya sehingga jeongwoo melangkah mundur. Haruto masuk melihat keadaan rumahnya yang kacau.
Dan juga keadaan Jeongwoo yang tidak bisa di bilang baik baik saja.
Tbc.

KAMU SEDANG MEMBACA
©Died [HaJeongwoo]
Ficção AdolescenteKisah seorang park jeongwoo yang pada akhirnya memilih pergi dari pada bertahan. ---------------- "Gw juga sayang sama lo jeongwoo, kenapa lo malah ninggalin gw." - Haruto. Start : 13 Juni 2020 End : 19 Agustus 2021.