Muncul lagi.

783 120 4
                                    

Setelah kmarin jeongwoo makan di kantin dengan tenang, ia kembali memberanikan diri untuk makan di kantin, karena benar benar lapar sekarang.

Setelah selesai mengambil makanan ia duduk di kursi yang masih kosong. Dan mulai memakan makanannya.

Byurrrr...

"Ups...sorry tangan gw licin" segelas ice kopi mengalir dari rambutnya. Jaehyuk tersenyum dan duduk tepat dihadapan jeongwoo. Memperhatikan sekitarnya, semua nya sudh tertuju ke padanya.

"Tumben anak haram makan di kantin?? Udah berani sekrang?"
Jaehyuk ikut makan, mengambil sendoknya, dan memakan makanannya. Jeongwoo tetap diam tak bergeming. Jaehyuk menatapnya.

"Kenapa l gk makan hah? Nasinya keras ?? Nih gw bantu biar l gampang makan"

Jaehyuk mengambil jus jambu milik jeongwoo dan menuangkannya ke nasi milik jeongwoo. Senyum jaehyuk lebih mengembang sekarang.

"Ohh jadi anak haram itu gay?"

"Liat ini lihat, bukanny ini haruto?"

"Wahh sungguh?"

"Menjijikkan"

"Dia sudah anak haram, anak jalang, dan gay"

Jaehyuk malah lebih lebar senyumnya. Akhirnya video itu tersebar.

Jaehyuk yang saat itu juga baru pulang dri ekskul futsalnya, melihat kejadian dimana jeongwoo menghadang motor haruto. Dia langsung mengeluarkan handphone nya dan merekam kejadian itu.

Hanya itu yang bisa ia lakukan untuk yoonbin, yang entah kenapa beberapa hari ini murung, jangan salah. Mereka mungkin hanya terlihat seperti sahabat, tapi jaehyuk sudah menganggap yoonbin sebagai saudaranya.

Keesokan paginya tepat saat ia bangun, ia menyebarkan itu di laman (?) Web sekolah. Dan ternyata benar2 secepat itu beritanya menyebar.

Jeongwoo mendongak menatap jaehyuk, bertanya seolah, apa apaan itu-!!?

"Jgn kaget, gw aja kaget udahan. Sebaiknya lu juga sadar diri anak haram kyk lo emg gk pantes hidup" jaehyuk pergi meninggalkan jeongwoo yang termenung.

Jeongwoo kemudian mengecek (?) Web sekolah, terlihat itu kejadian kmarin saat ia bicara dengan haruto.

Membanting sumpitnya di meja kantin, ia langsung pergi dari kantin. Kembali seperti dulu benar2 sama seperti masa lalu.

Brukk....

Tepat saat jeongwoo berlari dan menabrak hyunsuk yang baru selesai bermain basket sepertinya.

"Owww owwww~"

Sontak lorong menjadi riuh.

"Jeongwoo-shii sebaiknya anda tidak belarian di lorong". Asahi mengambil bola basket yang sempat menggelinding mejauh.

"Tunggu kau bilang apa ??, Jeongwoo. Ohh jdi lu orgny, lu apain haruto heh?"

Jeongwoo mendongak mendengar nama haruto.

"E-enggak -!?"

"Banyak yang bilang lu gay, cih jijik gw. Mending l jauhin haruto klo emg lu nggak mau nambah masalah" Hyunsuk berjalan pergi. Menjauh sambil mendrible bolanya.

"Emg knp hah-!, Apa salahnya gw gay, gw emg sayang sama haru, seenggaknya itu gw tulu- "

Bruakkk...

Semua orang dilorong langsung merekam kejadian itu. Hyunsuk melempar bola basket nya tepat di wajah jeongwoo, tepatnya hidungnya, darah keluar dari hidungnya, dan menetes di lantai.

"Gw gk ikut2 ". Yoshi kemudian berjalan menjauh dari situ, menuju kelasnya lagi.

"Gk perlu banyak orang, gw aja sendiri bisa". Asahi hanya menggedikkan bahunya acuh dan ikut pergi bersama yoshi.

Hyunsuk kini sudah menyeret jeongwoo, pergii ke atap sekolah, tak peduli berapa kali jeongwoo terjatuh tersandung tangga atau apapun, hyunsuk benar2 mencengkeram tangan nya dengan erat, dan mungkin akan meninggalkan bekas di sana.

Dan benar saat sampai di rooftop, Hyunsuk seperti orang yang kehilangan kendali, namun tidak akan ada orang lagi yang peduli akan hal itu.

Tbc.

©Died [HaJeongwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang