Pengakuan.

1.3K 159 17
                                    

Hari2 berlalu sejak kejadian itu, Jeongwoo memulai hidup baru nya dengan senyuman. Setiap pagi, di sekolah ataupun dimanapun. Senyumnya hampir tak pernah luntur kebahagiaan yang ia dapatkan kali ini sudah cukup baginya.

Haruto juga mulai sering mengajak jeongwoo jalan2 sejak kejadian haruto yang melaporkan ibu jeongwoo ke polisi karena kekerasan pada anak, pemerasan dan teror kepada ibu yoonbin di RSJ, Seulgi divonis dipenjara dalam kurun waktu 10 tahun penjara sesuai dengan peraturan yang berlalu.

Kedekatan Hajeongwoo semakin terlihat karena setiap harinya, Haruto selalu mengantar jemput jeongwoo, bermain bersama dan berlibur bersama. Urusan finansial jeongwoo kini sepenuhnya di tanggung oleh June. Itupun tanpa sepengetahuan Yoonbin.

Dan menganai kondisi yoonbin, anak itu tetap seperti biasanya, entah ada apa ia sudah tidak pernah terlihat melakukan tindak pembullyan di sekolah. Banyak yang menatap tidak percaya, namun mereka hanya mengurungkan niat untuk mencari tau lebih lanjut, karena mungkin saja itu adalah tindakan yang pling bodoh.

(。ノω\。)

"Haruu~"

"Hm?"

"Gk jdi-!" Jeongwoo mendengus kesal.

Haruto kini sedang fokus bermain game di ponselnya, ya mereka sedang ada di cafe. Mereka baru saja pulang dari sekolah. Dan haruto tiba2 mengajaknya untuk mampir ke cafe yang baru saja di buka. Jadi cukup besar wajar jika sekarang cafe sangatlah ramai.

Makanan datang dan haruto tetep bermain ponsel. Jeongwoo kemudian memakan makanannya membiarkan haruto yabg tetap bermain tanpa memperhatikan sekitarnya. Bahkan sampai Jeongwoo selesai makan, Haruto tetap pada ponselnya.

"Yesss-!!"
Dengan tiba2 haruto berteriak, tdk terlalu keras sebenarnya namun cukup membuat jeongwoo terlonjak.

"Knp haru teriak-!?, Astga uwu kaget tau"
Jeongwoo mencebikkan (?) bibirnya.

"Maaf wuu, nih liat gw menang. Kan ranked gw naek" haruto menunjukkan hp nya pda Jeongwoo, Jeongwoo yang melihat hnya menatap haruto sinis

Haruto meletakkan hp nya dan mulai melihat ke arah meja makan, makanannya sudah dingin, sedangkan piring jeongwoo sudah kosong.

Seketika haruto terdiam.
"Maafin gw"

Jeongwoo diam, bilek : akhirnya. Jeongwoo menggangguk.

"Yakin haru mau makan itu ?, Udh dingin loh"

"Gk, udh gk enk. Pulang aj"

(-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩___-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)

Setelah sampai di rumah jeongwoo, Jeongwoo kemudian turun.

"Haru ayok makan dulu, uwu yang masakin"
Jeongwoo memberikan helm nya pda haruto. Haruto tersenyum sekilas lalu menggelengkan kepalanya

"Gk ush wuu, gw langsung balik."
Haruto sudah siap akan pergi namun, Jeongwoo memanggilnya.

"HARUU-!!"

Haruto membuka kaca helm full facenya (?), Tatapannya seolah bertanya 'kenapa?'

"U , uwuu----
Jeongwoo menundukkan kepalanya, ia gugup.

Haruto menyeritkan alisnya, ia bingung dan sedikit kesal, hari sudah mulai sore. Lagi pula ia sudah ada janji dengan mamanya.

Haruto yang tidak mendengar suara jeongwoo lgi, langsung menutup kembali kaca helmny. Saat ia akan kembali menghidupkan motornya jeongwoo berbicara.

"U , uwuuu c , c-cinta sama Haruuuu~"

Tbc

©Died [HaJeongwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang