Hiraeth 2 [END]

[5]

Cklek.

Dua orang namja dengan setelan jas, masuk kedalam sebuah ruangan. Masih di ruangan yang sama. Ruangan yang penuh dengan rak buku di kanan kirinya. Satu meja besar dan sebuah kursi kerja yang menghadap kearah jendela. Memunggungi dua namja itu.

“Ada apa?” tanya seseorang yang duduk di balik kursi itu.

“Kami menemukan keberadaannya.” ucap salah satu namja berambut mullet yang dikuncir itu.

“Dimana?” Sosok yang duduk membalikka kursinya. Menatap dua namja di hadapannya dengan tangan yang memegang gelas berisi wine itu.

“Sebuah gedung apartemen yang dekat dengan kampus di area Sungai Han. Kami sudah mengawasinya, dan ia sama sekali tak menunjukkan tanda akan pindah dari sana.” ucap namja lain dengan rambut sebahunya.

“Bagus. Terus awasi, aku akan menyusun rencana selanjutnya untuk membawanya. Mungkin tidak dalam waktu dekat, karena aku yakin ia akan kabur lagi.” ucap namja itu sembari meneguk wine miliknya.

“Tapi, sepertinya, ia terlibat masalah yang cukup besar kali ini.” lapor namja mullet itu.

Gelas wine itu di letakkan di meja begitu saja. Tatapan mata tajamnya tak pernah lepas dari namja itu. Ia beranjak dari posisi duduknya dan berjalan memutari meja. Langkah kaki membawanya ke ambang pintu ruangan itu.

“Siapkan mobil. Aku akan ikut mengawasinya.” ucapnya memberikan perintah.

“Ne.” Namja dengan rambut sebahu itu segera keluar dar ruangan itu untuk melakukan apa yang sudah di perintahkan.

“Katakan. Masalah macam apa lagi yang ia perbuat kali ini?” Sorot mata tajamnya seolah semakin tajam dan dingin, bahkan sebelum mendengar penjelasan dari namja mullet itu.

“Disebutkan pun, kurasa tidak akan sanggup kau dengar. Kau harus melihat sendiri agar kau bisa mengetahui masalah macam apa yang sudah dilakukan oleh kesayanganmu itu.” ucap namja mullet itu, bahkan sorot matanya terlihat lebih dingin di belakang sana.

“Jangan lupa.” Namja itu menolehkan kepalanya, melirik namja mullet di belakangnya dengan ekor matanya. “Kau juga ikut andil dalam hal ini, Octopus.”