Hiraeth 2 [END]

[8]

“Sebelum kau mencurigai orang lain, curigai orang di sekitarmu, brengsek!”

Bugh!

Yoongi melayangkan pukulannya pada wajah Ilhoon. Namja itu terlihat memegangi rahangnya. Ia menoleh kearah Yoongi dengan tatapan bingungnya.

“Apa maksudmu?”

“Apa kau pernah bertanya pada Yerin, tentang apa yang sebenarnya terjadi padanya? Ani. Kau hanya mengambil kesimpulan dari sudut pandangmu, tanpa memastikan kebenarannya dari Yerin.”

“Kebenaran yang kulihat sudah menjelaskan apa yang terjadi. Kau yang sudah membuat Yerin menderita, Min Yoongi. Kau membuat Yerin bertingkah seperti orang bodoh yang mengejarmu dan mengabaikan harga dirinya. Lalu, kau menolak perasaannya dengan sifat dinginmu itu. Kau pikir, kau bisa mempermainkan adikku begitu saja?!” ucap Ilhoon, masih berpegang kuat pada pemikirannya.

“Apa kau tau, kenapa Yerin menolak untuk pergi ke sekolah hampir seminggu? Apa kau pernah bertanya padanya?” tanya Yoongi. Ilhoon hanya diam, mengingat kejadian dulu dimana Yerin tiba-tiba menolak untuk pergi ke sekolah selama hampir satu minggu.

“Dia.” Yoongi menunjuk kearah Minhyuk tanpa mengalihkan pandangannya. “Dia hampir melecehkan Yerin di perpustakaan, jika aku tidak memergokinya!” ucapnya.

Ilhoon menatap Yoongi dengan pandangan terkejut. Saat itu, ia melihat Yerin keluar dari perpustakaan dengan wajah basah karena menangis. Setelahnya Ilhoon melihat Yoongi juga keluar. Itu membuatnya menuduh jika Yoongi yang sudah membuat Yerin menangis.

“Apa kau tau? Alasan kenapa dia di pindahkan ke Jepang oleh keluarganya, bahkan sebelum kelulusannya?” Yoongi menatap Ilhoon di depannya. Ia sudah tidak ingin menutupi semuanya kebenarannya selama ini.

“Karena dia... Lee Minhyuk, yang membuat Yerin menderita. Memaksa mengajak Yerin ke club. Memaksanya meminum alkohol, sampai melecehkannya! Tidak sampai disana, Ilhoon-ah. Apa kau tau alasan Yerin ingin bunuh diri?” tanya Yoongi.

“Karena... dia hamil.” lirih Ilhoon dengan menurunkan pandangannya.

“Kau tau siapa yang menghamilinya?” tanya Yoongi, membuat Ilhoon mengangkat pandangannya. “Dia. Lee Minhyuk yang sudah menghamili adikmu.” tambahnya.

“Saat itu, aku melihat Minhyuk dan teman-temannya menarik Yerin. Aku memutuskan untuk mengikuti mereka. Tapi, aku tidak bisa masuk ke club karena aku belum cukup umur saat itu. Aku mencoba mencari cara, dan masuk melalui pintu belakang dengan menyamar sebagai pegawai club.” Yoongi mulai mengingat kejadian dulu.

“Aku mencoba menemukan Yerin. Tapi, aku tidak melihatnya dimana pun. Sampai aku memeriksa di deretan kamar... aku menemukan Yerin yang sudah tidak sadarkan diri dengan kondisi hampir telanjang. Saat itu, aku menyadari jika Minhyuk dan teman-temannya sudah melakukan hal yang tidak-tidak pada Yerin.”