[8.2]

323 34 2
                                    

Sinar matahari perlahan mulai menyusup melalui sela-sela gorden

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar matahari perlahan mulai menyusup melalui sela-sela gorden. Masuk kedalam kamar milik namja kelinci itu. Jungkook perlahan meregangkan badannya sebelum membuka kedua matanya. Ia menoleh kearah jendela kamarnya dan melihat hari sudah pagi. Dengan cepat, Jungkook bangun dari tidurnya dan berlari kecil keluar dari kamarnya.

“Kau sudah bangun, Jungkook-ah?” sapa Seokjin yang tengah menyeduh teh di dapur.

Namun, Jungkook tidak menanggapinya dan terus berlari kecil menuju kamar yang ada di samping kamarnya. Tangannya segera menarik gagang pintu, membuka kamar itu untuk membangunkan si pemilik kamar.

Brugh!

Hyung, ireona.” ucap Jungkook, setelah menjatuhkan dirinya di atas tempat tidur dengan posisi tengkurap.

Hyung, ayo bangun. Ini sudah pagi, hyung tidak boleh malas.” Jungkook mencubit pelan lengan itu.

“Ayo bangun, hyung. Hyung harus mandi sekarang, ah aniya, Seokjin hyung sudah membuat sarapan. Kita harus segera pergi ke dapur sebelum Seokjin hyung melemparkan panci kesayangannya pada kita. Kajja.”

Jungkook dengan semangat menarik lengan itu. Membawa si pemilik kamar keluar dengan langkah riangnya. Mereka menuju dapur yang seketika membuat Seokjin terkejut dengan kedatangan dua makhluk menggemaskan itu ke dapur. Jungkook menarik kursi untuk mendudukkan si pemilik kamar, sebelum ia menarik kursi untuk dirinya sendiri.

“Kau terlihat semangat hari ini.” ucap Seokjin yang hanya di respon dengan cengiran dari namja kelinci itu.

Mereka mulai sarapan. Seokjin sesekali melihat Jungkook yang makan dengan lahapnya. Ia mengulas senyum senang melihat namja kelinci itu sudah seperti biasanya. Sampai ia teringat akan sesuatu.

“Oh, Jungkook-ah,” panggil Seokjin yang mendapatkan antensi dari namja kelinci itu. “Kita akan pergi hari ini. Setelah sarapan, mandi dan bersiaplah.” ucapnya.

“Apa hyung ikut?” tanya Jungkook dengan antusias.

“Tentu saja.”

Seokjin mengulas senyum hangatnya. Melihat Jungkook yang tersenyum senang seperti ini, ia sedikit lega. Namja kelinci itu kembali melahap sarapannya dengan wajah yang ceria. Seokjin lega melihat perkembangan Jungkook yang sudah lebih baik. Pandangannya berpindah pada sosok yang duduk di samping namja kelinci itu. Ia hanya menarik bibirnya, tersenyum kecil, saat melihat sosok boneka rilakuma besar yang selalu di panggil hyung oleh Jungkook, sekaligus pemilik kamar Yoongi.

 Ia hanya menarik bibirnya, tersenyum kecil, saat melihat sosok boneka rilakuma besar yang selalu di panggil hyung oleh Jungkook, sekaligus pemilik kamar Yoongi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hiraeth 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang