4. Seduction

1.3K 179 29
                                    


Saat malam minggu dimana ia mengirimi Hina foto Megumi, balasan gadis itu cepat sekali muncul, penuh dengan berbagai macam emoji dan tanda seru. Adiknya mengatakan Megumi menggemaskan dan betapa beruntungnya ia bisa mendapat pacar seperti itu. Yuuta sendiri senang karena setelah itu Hina tidak meminta apa-apa lagi. 

Sayangnya perasaanya  langsung runtuh ketika pagi keesokan harinya. Adiknya itu meminta lebih banyak foto sebagai ganti rugi karena tidak langsung diperkenalkan dengan pacar Yuuta.

Sial.

Dia menatap HPnya kesal, mulai menyesal bahwa dia pernah memulai lelucon kecil ini. Dia berharap permintaan kali ini akan membuat rasa ingin tahu Hina terpuaskan. Dengan cepat, ia mengirim SMS ke Megumi.

Yuuta: Selamat pagi, Megumi. Bisakah kau mengirim 2 fotomu lagi ? Aku benar-benar meminta maaf. Hina memintanya

Megumi: Seperti foto yang aku kirimkan kepadamu sebelumnya? Atau boleh jika ada orang lain bersamaku?

Yuuta: Hanya kau sendiri. Kalau bisa yang agak pribadi seperti foto bangun tidur mungkin ? Maaf jika aku terlalu meminta.

Dia tahu pasti bahwa saudara perempuannya tidak akan percaya setitik pun bahwa hubungan dia dan Megumi asli jika dia sampai mengirim foto Megumi bersama orang lain. Lagipula, mungkin Hina akan puas jika dia memberikan foto Megumi dalam momen-momen pribadinya,

Hina mengiriminya lima SMS yang hanya berisi tanda tanya hanya dalam selang waktu beberapa detik. Yuuta hanya membalasnya dengan mengatakan bahwa dia sedang dalam misi, alasan yang dia katakan setiap kali gadis itu datang ke asramanya. Itu bukan kebohongan yang bisa membuat Hina mundur sepenuhnya, tetapi paling tidak bisa mengundur waktu.

Foto-foto yang dikirim Megumi adalah fotonya saat sedikit menyeringai, dan foto yang jelas-jelas diambil oleh orang lain, yang menampilkan Megumi dengan wajahnya yang mengantuk dan rambutnya yang acak-acakan. 

Adik kelasnya itu benar-benar tampak sangat manis seperti kucing di foto kedua.

Dia menggelengkan kepalanya untuk menhilangkan pikiran itu dan dengan cepat mengirim kedua foto itu ke Hina.

Tidak butuh waktu lama sampai adiknya mengirim puluhan pesan berisi kata 'omg lucu', 'kawai dan banyak emoticon yang membuatnya pusing. Saat lima belas menit adiknya tidak mengirim apapun, dia dengan bodohnya berpikir bahwa Hina sudah puas.

Tapi sejak kapan seorang Okkotsu Hina bisa puas ?

Seharusnya Yuuta tidak menaruh harapan yang terlalu besar tentang Hina karena hanya beberapa detik setelah itu, teleponnya berdering lagi. Dia mengerutkan kening, dengan cepat mengambilnya untuk membaca pesannya.

Hina: Aku butuh foto kakak dengan kak Gumi berduaan uwu >-<

"Berisik" Yuuta menggumam pendek dengan suara serak sambil mengetukkan jarinya ke meja dengan kesal. Dia mempertimbangkan untuk berkata pada adiknya bahwa dia tidak punya foto berdua dengan Megumi, tapi dia tahu Hina akan langsung curiga jika begitu. Yuuta tidak ingin kembali ke rutinitas dimana adiknya selalu menjodohkannya setiap hari. Tidak sedikitpun.

Dengan perasaan bersalah, dia mengetik pesan teks cepat ke Megumi.

Yuuta: Megumi di kamar ? Bolehkah jika aku kesana ?

[BL] Pacar Pura-PuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang