10. Yuuta tidak suka blowjob ?

1.1K 144 39
                                    


Saat itu baru jam setengah tujuh, tapi Yuta sudah berniat tidur karena misi menyusahkan tadi siang. Dia memperhatikan ponselnya sebelum bersiap tidur, mengecek apakah ada SMS dari Megumi (mereka terbiasa berkirim pesan jam segini). Setelah yakin tidak ada pesan apapun, dia menggosok giginya sambil sesekali mengalihkan pandangan ke ponselnya diatas rak. Dia mencuci muka, berkumur dengan obat kumur, dan khwatir saat melihat masih tidak ada pesan apa-apa dari Megumi.

Mungkin Megumi sudah tidur ?

Dia berusaha untuk tidak memikirkannya dan memilih membuka jendela, membuat udara malam yang sejuk masuk.

Ketika layar ponselnya akhirnya menyala dan menandakan pesan masuk, Yuta langsung berlari ke rak di seberang ruangan untuk mengambil ponselnya. Dia membuka layar kunci dengan cepat dan menemukan pesan dari Megumi.

Megumi: Selamat malam Yuuta. Apa Yuuta ingin blowjob?

Matanya melebar saat membacanya.

Ini-

ini benar-benar Megumi yang kirim ?

Tapi jika adik kelasnya benar-benar ingin.........pikiranya kembali ke sesi foto mereka minggu lalu.

Megumi yang duduk manis di atas pahanya dengan lengannya merangkul pinggang adik kelasnya yang ramping itu dengan erat dari belakang dan kali ini ditambah dengan blowjob di sekitar batang-

Wajahnya memerah dengan hanya memikirkannya. Dia merasa sekitarnya menjadi panas dan-

Tidak, tidak.

Pikiran buruk, Yuuta.

Lagipula dia cukup yakin Megumi tidak tahu arti blowjob.

=============

Yuuta: Ada apa memangnya, Megumi?

Megumi menyandarkan punggungnya ke sofa sambil mengerang frustrasi karena jawaban kakak kelasnya yang tidak membantu.

Atau apakah memang kakak kelasnya tidak suka blowjob ?

Megumi: Yuuta tidak suka blowjob ? jari-jarinya mengetik jawaban di layar ponselnya dengan cepat. 

Dia memeluk kakinya untuk merenung sebentar sebelum mengetik balasan kedua.

Megumi: Kakak memberiku barang mahal saat kita tidak benar-benar berkencan. Dan kata temanku, biasanya orang seperti itu menginginkan paling tidak blowjob. 

MegumiAku tidak enak karena kakak tidak meminta apa pun. 

Megumi: Jadi kalau Yuuta ingin blowjob bilang saja. 

=============

Yuuta ternganga membaca balasan yang dikirim Megumi. Dia tidak mengira balasannya akan seperti itu.  Adik kelasnya benar-benar polos dan suci, menawarkan blowjob kepadanya tanpa paham blowjob itu apa.

Ya, tanpa perlu bertanya, dia tahu Megumi tidak tahu arti blowjob. Dan temannya sangat baik sekali, memberinya saran seperti itu. 

Ingatkan dia untuk memberi perhatian khusus untuk temannya. 

Dia menatap lama SMS Megumi sampai tanpa sadar mulai membayangkan kembali bagaimana jika mereka benar-benar melakukan posenya.

Bagaimana rasanya ?

Apakah Megumi akan mengulum miliknya perlahan atau sekali sentak ?

Batangnya berkedut dengan pikiran itu dan otaknya mulai berimajinasi lebih jauh. 

Megumi yang duduk di lantai dengan kepala diantara pahanya, matanya dipenuhi nafsu.

"Yuuta~"

Dan mulut Megumi kemudian menelan batang-

Sial.

Wajahnya langsung memerah.  Dia menjedotkan kepalanya ke dinding di sebelahnya, berusaha menjernihkan otaknya.

Dia seorang remaja laki-laki dan sudah sewajarnya memiliki pikiran seperti itu tapi tetap saja dia merasa berdosa sekali memikirkan hal-hal begitu tentang adik kelasnya yang polos dan manis.

=============

Ketika Yuuta tidak segera menjawab, Megumi merasakan rasa tidak nyamannya kembali. Dia benar-benar idiot, Yuuta mungkin hanya merasa tidak enak karena sudah merepotkannya. 

Lagi pula, mungkin kakak kelasnya tidak suka blowjob ?

Wajahnya memerah karena malu saat menyadari betapa konyolnya dia. Ah. Kemana dirinya yang biasanya berpikir sebelum bertindak. Dia meringkuk memeluk lututnya lebih erat. ponselnya diabaikan di sampingnya saat dia mendorong wajahnya ke bantal, menutupi rona merah dipipinya.

Setelah menenangkan dirinya, dia meraih ponselnya sekali lagi, mengetik satu pesan terakhir untuk mencoba memperbaiki keadaan.

Megumi: Maaf kak. Aku ngelantur. Selamat malam !

Dia mencolokkan ponselnya ke stopkontak untuk mengisi dayanya dan meletakkannya di meja dekat ranjang sebelum masuk ke bawah selimut. Dia meringkuk di tempat tidurnya yang kecil, lutut dan lengannya memeluk guling. Tepat ketika dia mulai menerima nasib bahwa Yuuta tidak akan menjawab SMSnya, ponselnya berdering lagi dan cahaya terang keluar dari benda itu.

Megumi tersentak kaget sebelum meraih ponselnya dengan ragu-ragu.

Yuuta: Megumi polos sekali ya

Dia merasakan detak jantungnya meningkat membacanya. Apakah itu salah ?

Kecemasannya mulai muncul sebelum ponselnya kembali berdering dengan pesan lain.

Yuuta: Itu salah satu sisi baikmu yang aku suka tapi...tolong berhenti mengkhawatirkan tentang sikapku. Aku hanya senang memberimu hadiah :)

Butuh beberapa detik bagi Megumi untuk menyadari bahwa dia telah menatap pesan itu lama. Mungkin Yuuta hanya mengirimkan pesan itu untuk menenangkannya, tetapi dia tetap tidak bisa menahan senyum kecil muncul di bibirnya. Dia membiarkan kakinya terlentang di bawah selimut saat dia membaca pesan itu lagi.

Yuuta begitu baik. Mudah untuk menyenangi apapun yang pria itu katakan.

Ponsel Megumi berdering lagi, menunjukkan pangilan telepon dari Yuuta.

Oh, dia lupa untuk membalas pesan kakak kelasnya tadi.

Dia segera mengangkat teleponnya, segera mendapati dirinya terlarut dalam suara pria itu sampai mereka saling mengucapkan selamat tidur, ketegangan mengalir keluar dari tubuhnya dengan cepat. Dia melingkarkan lengannya di bantalnya, membenamkan senyumnya kesana sebelum menutup matanya, bersiap untuk tertidur.

Ah, kalian bertanya apa yang dilakukan Yuuta ?

Dia juga bersiap tidur, menidurkan adik kecilnya.


TBC or not ?

Silahkan Vote jika ingin dilanjut


Blowjobnya untuk chapter2 mendatang ya :)

[BL] Pacar Pura-PuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang