7. Pangeran Yuuta

1.1K 154 14
                                    


Yuuta langsung mendongakkan kepalanya secepat kilat dari kasir didepannya ketika Hina berteriak.

Berada di pintu supermarket adalah seseorang yang dipanggil adiknya dengan super bahagia yaitu pacarnya, Fushiguro Megumi.

Sial.

Dia merutuki otaknya yang tanpa sadar memanggil Megumi "pacar-nya", menolak untuk membiarkan dirinya berpikir kearah sana sedikit pun. Penolakan itu menjadi terasa lebih mustahil ketika dia melihat ke arah Megumi yang terlihat sangat imut dengan jaket tipisnya yang kebesaran.

Yuuta mencoba memalingkan muka, mengatakan pada dirinya sendiri untuk tidak melihat adik kelasnya lagi, tetapi dia menemukan dirinya tenggelam dalam mata hijau Megumi yang menatapnya.

Dia membuka mulutnya untuk berbicara, sebelum menutupnya lagi, tidak tahu harus bilang apa.

"Selamat pagi, Yuuta, Hina. Sedang berbelanja ?" Megumi menyapa, dan dari nadanya serta senyumnya yang terpaksa, Yuuta menduga bahwa adik kelasnya itu tidak senang. Perasaan yang wajar mengingat ada Hina disini.

Ah, dia jadi merasa bersalah....

Yuuta bukan satu-satunya yang merasa seperti itu. Megumi juga langsung merasa begitu saat melihat ekspresi kakak kelasnya setelah dia bicara. Muka Yuuta terlihat bersalah dan Megumi tidak tahan melihatnya. 

Kukira mukaku sudah tanpa ekspresi. Apakah perasaanku terlihat terlalu jelas ya ?

Megumi mencoba membuka mulutnya berniat untuk mencerahkan suasana, tetapi menutupnya lagi karena tidak tahu harus berkata apa.

Uh, untuk pertama kalinya, dia ingin mempunyai kepribadian Itadori yang ceria.

"Iya. Kita sedang berbelanja, kak Gumi~ !!," Hina menjawab dengan suara keras yang ceria, tidak menyadari aura depresi di sekitarnya. 

Yuuta secara refleks melupakan rasa gundahnya dan langsung menepuk bahu Hina, membuat Megumi merasa berterimakasih kepada Hina kali ini. 

"Ini tempat umum, tenanglah" Yuuta berkata sebelum tersenyum ke arah adik kelasnya. "Megumi juga apakah mau berbelanja ?"

Mata Megumi menatapnya dalam-membuat Yuuta tenggelam lagi disana-sebelum pria itu mengangguk. "Ya," pria itu menjawab pelan. "Tehku habis."

Hina mengangguk ceria. "Kak Gumi suka teh ?"

"Tidak."

"Eh~ ?"

"Itu untuk Gojo sensei."

Penrkataan itu menghantam Yuuta dengan cepat, membuatnya membeku sesaat. Entah kenapa dia tidak suka mendengarnya.

"Kau akrab dengan Gojo sensei," ungkapnya pelan, kata-kata itu terasa pahit di mulutnya. Dia seharusnya tidak terkejut mengingat foto yang dilihatnya sebelumnya. Fushiguro Megumi yang bersamanya adalah adik kelas yang sopan dan manis, tetapi tidak terlihat santaiseperti  dalam foto itu. Senyuman Megumi disana terlihat begitu bahagia sampai Yuuta nyaris tidak mengenalinya.

"Yuuta?"

Yuuta keluar dari lamunannya saat mendengar Megumi memanggilnya khawatir. Meskipun perasaanya masih campur aduk, dia memberikan sebuah senyum untuk menenangkan adik kelasnya.

"Ah, maaf aku hanya melamunkan hal-hal tidak penting kok tadi."

Megumi menatap kakak kelasnya tidak percaya, tapi memilih tidak menanyakannya.

Hina menyeringai. "Ah, kakak memikirkan hal-hal aneh tentang kak Gumi seper-"

Yuuta menyipitkan matanya tajam pada adiknya dan dengan secepat kilat membungkam mulut adiknya dengan telapak tangannya.

[BL] Pacar Pura-PuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang