Dua Tujuh

628 101 224
                                    

Happy Reading

Ngakak

Hari ini Vino pulang lebih awal, biasanya dia akan pulang jam 9 lewat tapi malam ini belum ada jam 7 dia sudah sampai di rumah.

“Hei, tumben cepat pulangnya?” Lili menyambut kedatangan Vino dengan senyum terbaiknya.

Vino hanya berdehem sambil menyerahkan tasnya ke Lili.

“Mau makan dulu apa langsung mandi aja?”

“Gue mau mandi dulu deh, gerah banget” Balas Vino singkat

Lili menyiapkan pakaian Vino, setelah itu langsung pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam terbaik hari ini.

“Tumben masak banyak banget?”

“Iya lagi pengen masak aja”

“Di makan yang banyak ya, kapan lagi bisa makan masakan gue lo” Lili memasak semua macam hidangan yang di sukai Vino. Vino hanya diam menunggu Lili yang mengambilkan makanan untuknya.

Setelah keduanya selesai makan malam, Vino langsung ingin mengambil jaketnya.

“Mau kemana?” Tanya Lili

“Gue ada urusan, paling sebelum jam sepuluh sudah balik” Balas Vino.

Lili mendekat kearah Vino yang duduk di sofa kamar mereka “Hari ini jangan pergi bisa?” tanya Lili pelan sambil duduk di samping Vino.

“Kenapa? Bentaran doang, biasanya juga ga masalah gue tinggal”

“Untuk malam ini aja, jangan pergi ya. Sekali ini aja gue mohon banget” Lili memeluk erat tangan kanan Vino.

Vino menghela nafas bingung. Padahal baru malam kemarin mereka kembali bertengkar tapi sekarang Lili sudah seperti ini lagi.

Oke fine gue ga keluar malam ini. Udah sana minggir gue mau ke kasur”

“Gendong! Gue lagi mager jalan” Pinta Lili sambil mengalungkan tangannya ke leher Vino.

Vino mendengus sebelum akhirnya menggendong Lili di depan.
“Badan lo berat amat, sudah jarang olahraga kan nih”

Lili hanya terkekeh kecil mendengarnya “Berat lah orang gue bawa tiga anak lo”

Lili mengambil boneka monyet berwarna ungu kesayangan itu.
“Vin warna ungu cantik ya?” Tanyanya sambil memeluk Vino.

“Apasih Li, geseran sana gue sesak nih jangan di peluk dulu” Vino menyingkirkan tangan Lili yang melingkar di badannya.

“Ga boleh peluk ya?” Tanya Lili pelan sambil sedikit bergeser

“Sesak gue, lagian biasanya juga ga pake peluk-pelukan segala”

Lili menatap kearah Vino “Malam ini aja, boleh peluk ya?”

Vino mendengus kecil “Terserah lo deh Li” Ucapnya membuat Lili kembali memepetkan tubuhnya kearah Vino.

“Hehe makasih, gue suka banget kalo lagi meluk lo gini” Ucap Lili sambil memandang kearah Vino yang hanya diam.

Lili bangkit untuk duduk membuat Vino mengangkat alisnya tanda bertanya

“Mau kemana lo?”

“Ga kemana-mana,”

“Coba sini kepalanya tarok di paha gue” Suruh Lili sambil mengangkat kepala Vino agar berpindah ke pahanya

“Ngapin sih?”

3/3 BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang