Chapter 1

101 33 11
                                    

Pagi hari yang cerah, sinar matahari yang tembus dari tirai jendela kamar dan membangunkan seorang gadis dari tidurnya.

Gadis itu menguap, mengerjapkan matanya dan berusaha mengumpulkan nyawanya yang masih setengah sadar. Gadis itu pun terbangun dan segera melaksanakan ritual mandinya, setelah selesai melakukan ritual mandi, terdengar suara pintu kamarnya diketuk seseorang.

Tok.. Tok.. Tok..

"Dek buruan turun woy, dipanggil bunda tuh dibawah!!" panggil seorang pria dibalik pintu, yang tak lain dan tak bukan adalah kakaknya, Aldino Mahendra

"Iya iya, bang! Tunggu, bentar lagi Shakila ke bawah!!" jawab Shakila Anettap. Sembari menyiapkan peralatan sekolahnya

Beberapa menit kemudian, Shakila membuka pintunya menuju ke bawah dimana disana keluarga sedang melakukan sarapan pagi.

Shakila melebarkan senyumnya dan menyapa keluarganya dengan semangat, "Pagi bunda, ayah, bang Al!"

"Pagi juga sayang" jawab kedua orang tuanya.

"Pagi juga dek" jawab Al.

Shakila dan keluarganya pun menyantap sarapannya dengan khidmat, Selesai dari itu Shakila izin berangkat ke sekolah.

"Shakila izin berangkat sekolah dulu yaa bun yah, udah mau telat nih"

"Ya udah, kamu hati-hati yah"

"Iya, bun. Assalamualaikum, yok lah bang lama banget dah" ucap Shakila.

"Iye iyee orang yang duluan sarapan gue kenapa jadi lu yang ngomel. Yaudah, Assalamualaikum bun, Al mau berangkat dulu ya." Permisi Aldino pada sang bunda.

"Waalaikumsalam, jangan kenceng-kenceng bawa motornya Al!" Peringat bunda dari dalam rumah.

***

Sesampainya disekolah mereka memarkirkan motornya.

"Abang ke kelas abang dulu ya, lo tunggu temen lo aja deh kil" ucap Aldino yang sudah pergi meninggalkan Shakila di gerbang

Shakila yang kesal pun mencibir tingkah sang kakak, "Yehh emang dasar abang gak ada akhlak! Adeknya baru pertama kali masuk sekolah bukannya dikasih tau jalannya malah ditinggal pergi, emang mau–... Huaaaa!" Belum selesai Shakila menumpahkan kekesalannya, tiba-tiba saja ada yang mengagetkannya.

"Hayooo Shakila!!! Lagi ngomongin apa nih?" Ya, siapa lagi kalau bukan Clarissa Grisella sahabatnya, yang mengagetkannya.

"Astagfirullah, lo ya emang bener-bener mau buat gue kena serangan jantung mendadak apa?"

"Hehe ya mangap sih" jawab Clarissa menunjukkan senyum pepsodentnya.

"Mangap-mangap, maaf kali, Ya udah deh yok lah kita masuk"

"Eh eh tunggu dulu, Launa ma Laura belum sampe nih kita tunggu dulu"

"Oh iya lupa, mana sih mereka"

Tin.. Tin..

Suara klakson memecah keadaan yang membuat Shakila dan Clarissa kompak melihat kearah sumber suara.

"Nah itu dia Launa sama Laura, Woy sini!!" Teriak Shakila saat melihat sosok Launa dan Laura.

Motor yang dinaiki Launa dan Laura semakin mendekat dan disusul sebuah moge dibelakang.

"Siapa tuh dibelakang?" Bisik Clarissa.

"Hai semua!" sapa Launa Danendra setelah memarkirkan motornya. Sedangkan Laura Danendra , dia sedang sibuk merapihkan rambutnya.

"Launa, tuh cowo siapa?" Bisik Clarissa seraya menunjuk lelaki yang turun dari moge tadi.

Kebingungan Clarissa membuat Launa tertawa, Laura yang mendekat pun menjawab pertanyaan Clarissa. "Masa' kamu gak tau, itu kan kak Varo." Clarissa pun mengangguk polos.

"Eh ya kalian udah nyiapin semua barang yang diperlukan buat entar nginep di sekolah kan?" Tanya Clarissa.

"Udah dong nih, yakali ga bawa apa-apa" ucap Launa seraya menunjuk barang bawak'annya yang super duper banyak dengan 1 koper, 1 tas dan 2 paperbag.

"Buseeeet, banyak amat yang lu bawa udah kek mau pindah rumah aja, beda amat ma Laura cuma bawa tas 1" ujar Clarissa, yaps Laura hanya membawa 1 tas dan itupun sangat ringan seperti tidak ada beban hidup sama sekali.

"Ya udah deh yok lah keburu kena hukum kakak pembinanya nih kita kan mau MPLS, ayok buruan!" ajak Shakila.

"Tenang aja, kalo telat kan masih ada kak Varo yang bakal ngebela. Ya 'kan, kak?" Ujar Launa.

Sedangkan Alvaro Danendra hanya diam dan menatap Launa kemudian menatap Shakila, Shakila yang ditatap oleh Alvaro pun sontak mengalihkan pandangannya.

"Ya kan kak?" Ulang Launa dengan penuh penekanan di setiap katanya.

"Gak." Balas Alvaro yang mulai berjalan meninggalkan mereka berempat.

Tepat didepan Shakila, Alvaro berhenti dan berkata "Lo pendek banget." Sontak hal itu membuat Shakila salting dan sedikit memundurkan badannya. Setelah mengucapkan itu, Alvaro pun benar-benar pergi.

"Eitss, udahan saltingnya. Mending kita pergi sekarang." Laura pun angkat bicara dan mereka berempat segara menuju ke lapangan.

#Bersambung

Kira-kira kalian lebih suka aku up nya jam berapa nih? Kasih tahu di komen yaa😋

Jangan lupa vote dan komen nya yaa

See you😂💗

Shavar ClagarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang