Chapter 5

66 27 7
                                    

Kini para anggota MPLS sedang berkumpul di lapangan dan kegiatan mengumpulkan biodata OSIS pun telah usai.

Kini Edgar tengah berdiri dan mengumumkan hukuman untuk anggota MPLS yang tidak mengumpulkan biodata OSIS, "nah jadi disebelah sini udah ada adik-adik yang gak berhasil selesain tugasnya bakal dapet hukuman ya, rata-rata cowok nih. Eh itu kok bisa ada cewek juga kenapa tuh? Tenang aja neng, Abang dipihak kalian." Ujar Edgar seraya mengedipkan sebelah matanya.

"Ck! Gak becus banget lo jadi waketos. Sini mic nya!" Azriel yang geram dengan tingkah Edgar pun langsung mengambil alih mic yang ada di tangan Edgar.

"Santai bro, lagian gue juga males ngomong kek gini."

Pembicaraan pun dilanjutkan oleh Azriel, "tadi waktu ditanya kenapa ga ngumpulin tugas, sebagian besar dari kalian jawab karena males nyari OSIS nya. Jadi hukuman kalian gak berat kok, cukup gantungkan kertas bertulikan 'saya malas dan saya bangga' itu di leher kalian sampai kegiatan hari ini selesai. Itu saja dari saya, sekian."

Azriel memberikan mic nya kepada Alvaro yang akan mengumumkan kegiatan selanjutnya, "kegiatan selanjutnya ada pertunjukan bakat. Kalian dipersilahkan untuk membentuk kelompok dengan anggota sebanyak yang kalian mau dan nanti kalian semua akan menunjukkan bakat bersama dengan anggota kelompok kalian."

"Dalam kegiatan kali ini anggota OSIS akan ikut berpartisipasi menunjukkan bakat kami. Jadi sekarang kalian diperbolehkan membuat kelompok, terimakasih."

Para anggota MPLS pun mulai berhamburan untuk membuat kelompok sedangkan Shakila dan teman-temannya masih diam ditempat.

"Ini kita mau pilih anggota gimana? Terus nanti kita mau nunjukin apa? Emangnya cukup 4 orang doang?" Clarissa pun melontarkan pertanyaan secara beruntun.

"Soal mau nunjukin bakat apa itu nanti aja, yang penting sekarang mah kita cari anggota lain du–." Belum selesai Shakila berbicara namun ucapan sudah terpotong oleh suara perempuan yang mendekati mereka.

"Hey! Gue Sabrina dan ini temen gue Erick, boleh kita gabung kelompok kalian?" Ucap gadis bernama Sabrina itu dengan penuh semangat, namun ia tidak sendiri karena ada seorang pria dibelakang yang mengikutinya dengan senyum sumringah.

Shakila memandangi ketiga temannya, mereka semua bingung tapi mereka tidak menolak permintaan Sabrina. "O-ok, Lo boleh ikut kelompok kita. Kenalin gue Shakila, yang ini Clarissa, Launa sama Laura." Ujar Shakila yang memperkenalkan ketiga temenannya.

Shakila sedang sibuk mengajak Sabrina dan Erick mengobrol, sedangkan Laura mengedarkan pandangannya. Laura melihat seorang lelaki yang sedang duduk santai sendirian, kertas bertulisan'saya malas dan saya bangga' pun terlihat menggantung di lehernya.

Laura mendekati lelaki itu dan duduk disampingnya, sontak lelaki itu menatap Laura dengan pandangan tak bersahabat. "Siapa Lo?" Tanya lelaki itu dengan sinis.

"Eh, aku Laura Danendra, kalau kamu siapa?" Tanya Laura ramah.

"Ngapain Lo disini?"

"Laura cuma mau temenan."

Lelaki itu menatap lekat para Laura, "nama gue Advaska."

"Emm kamu udah ada kelompok belum? Kalau mau, kamu boleh kok gabung kelompok kami."

"Kelompok Lo? Boleh, tapi mungkin gue gak bakal terlalu berguna." Ujar Advaska yang mengalihkan pandangannya dari Laura.

"Gakpapa kok, ayo!" Laura berdiri dan menggenggam tangan Advaska, mengajaknya menuju kepada teman-temannya. Advaska memandang tangannya yang digenggam oleh Laura, "hangat."

"Shakila! Laura dapet temen baru namanya Advaska, boleh kan dia ikut kelompok kita?" Tanya Laura pada Shakila.

"Wah boleh dong. Hai, gue Shakila, ini Clarissa, ini Launa, ini Sabrina dan ini Erick."

Shavar ClagarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang