Chapter 3

73 30 13
                                    

Ditengah lapangan para murid telah berkumpul untuk melaksanakan kegiatan MPLS selanjutnya.

"Oke adik-adik sekalian kali ini kegiatannya adalah mencari biodata salah satu kakak Osis, kegiatan ini ada batas waktunya yaa, jadi setiap kakak Osis bakal kasih persyaratan buat kalian dan kalian harus melakukannya, jika ada yang tidak mendapatkan biodatanya maka akan diberi hukuman, baiklah kegiatannya dimulai dari sekarang!!" ucap Keenan dengan sangat jelas membuat semua murid baru bergegas untuk mencari biodata kakak Osis itu.

"Yahh kurang kerjaan banget nih pake acara cari tahu biodata kakak osis, mana ada batas waktunya pula" omel Clarissa.

"Iya nih enakan kalo kegiatannya makan-makan aja kan bisa bikin kenyang dari pada beginian hufft" ujar Shakila.

"Setuju tuh tapi ya udah lah kita cuma bisa pasrah, yok lah kita cari biodatanya jangan lupa ada batas waktu nih, eh btw kakak Osisnya tadi ada siapa aja ya?" tanya Launa.

"Ada kak Alvaro, kak Edgar, kak Azriel, kak Keenan, kak Shaka, kak Rendra" jawab Laura yang dibalas tepukan tangan dari teman-temannya.

"Wah-wah Laura lo hapal semuanya hebat lo yaa 2 jempol buat lo deh, gue aja tadi nggak merhatiin banget haha" ucap Shakila sambil menepuk pundak Laura, sedangkan Laura ia hanya menggaruk lehernya yang tidak gatal seraya tersenyum.

"Jadi kalian pilih kakak Osis yang mana nih? Kalo gue sih kak Keenan aja deh hehe" ucap Launa sambil tertawa pelan.

"Hayoo lo suka sama kak Keenan ya, ngaku lo!" tanya Clarissa seperti mengintimidasi.

"Etsss sans dong sist, gue cuma suka sifatnya yang kagak basa basi ya bukan orangnya, udah deh jadi kalian pilih siapa?" ujar Launa.

"Gue kak Edgar" ucap Clarissa.

"Dih! Pasti lo sama monyet caper itu." Kini Launa yang mengintimidasi Clarissa.

"E-enggak kok! Enak aja! Nih ya kak Edgar itu tipe orang ga bisa diem, pasti bakal mudah nemuin dia." Alibi Clarissa.

"Bilang aja suka apa susahnya sih. Kalo Laura mau biodata siapa?" Tanya Launa pada sang adik.

"Laura kak Shaka deh." ucap Laura.

Lalu mereka kompak melihat ke arah Shakila yang tengah berpikir.

"Eh lo pilih siapa Kil?" tanya Clarissa.

"Mmm, entahlah gue ga tau entar kalo nemu salah satu kakak Osisnya langsung gue mintain aja deh," jawab Shakila yang  dibalas anggukan oleh teman-temannya.

"Ya udah, lets go! kita mulai mencari!" Ucap Laura dengan semangat.

"Ayoo!!" jawab mereka serempak.

***

"Wahhh sekolahnya besar banget nih yuhuu"ucap Shakila sambil memutar-mutarkan badannya karna asik melihat pemandangan sekolahnya ini

"Aww!" ringis Shakila karna ia tiba-tiba menabrak seorang laki-laki.

"E-eh maaf kak tadi Shakila ngga liat, eh btw kakak itu Kak Alvaro yang ketos itu kan?" tanya Shakila yang melihat nametag di baju Alvaro.

"Hm." jawab Alvaro dengan ekspresi datar dan hendak berlalu pergi tapi dihentikan Shakila.

"Eh kak tunggu dulu, mumpung Shakila ketemu kakak disini jadi Shakila minta biodata kakak ya." kata Shakila sambil tersenyum lebar

"Cari yang lain." ketus Alvaro.

"Yaah kak, kak Alvaro aja deh, Shakila susah kalo mau cari kakel yang lain, orang sekolahnya aja gede begini entar yang ada Shakila kesasar deh terus kalo kesasar Sha–"

"Ck! Ok, ok, sekarang diam." potong Alvaro yang tak ingin mendengar ocehan tak jelas dari Shakila.

"Yeyyy akhirnya Shakila bisa dapat biodatanya." ucap Shakila seraya berjoget kegirangan dan membuat Alvaro menampakkan senyum tipis, ingat!! tipis yaa mungkin yang tau itu senyuman hanyalah Alvaro dan yang di atas.

"Tapi lo tau kan ada syaratnya." ujar Alvaro yang membuat Shakila langsung berhenti.

"Iya, apa syaratnya kak?"

"Lo harus nyanyiin sebuah lagu dan gue yang main gitar."

"Hmm oke deh kak, ayok kita mau nyanyi dimana?"

"Ikut gue." ucap Alvaro sambil menggandeng tangan Shakila pergi ke aula musik.

"Aaagh ini tangan Shakila dipegang ketos ganteng huaa ingin sekali Shakila berteriak, senangnya hatiku."  batin Shakila yang kegirangan.

Akhirnya tibalah mereka di aula musik, Alvaro mengambil gitarnya dan mulai menyuruh Shakila bernyanyi, ia juga menyetel rekaman yang sudah ia taruh di meja depan mereka.

"Itu kenapa direkam kak?" tanya Shakila bingung.

"Gapapa, kenapa? Ga mau? ya udah nyanyinya ga jadi." tanya Alvaro yang mulai meletakkan kembali gitarnya tapi dihalang Shakila.

"Eh nggak kak, jadi kok jadi, gapapa deh direkam," jawab Shakila yang sudah cemas karna nanti ia bisa gagal mendapatkan biodata Alvaro, dan itu membuat Alvaro tersenyum kemenangan tapi sayangnya tidak dilihat oleh Shakila.

"Lo mau nyanyi apa?" tanya Alvaro sambil menaikkan alisnya.

"Mmm, lagu Haico 'Bahagia bersamamu' aja kak tapi yang dipertengahannya" jawab Shakila.

"Ok kita mulai 1,2,3"

"Bahagia aku"
"Bila bersamamu"
"Tenang hatikuu"
"Dalam pelukan mu"
"Tetap denganmu"
"Hingga kau menua"
"Hingga memutih rambutmu"
"Senang hatiku hidup bersamamu"
"Belahan jiwa jagalah diriku"
"Karna denganmu damai lah hatiku"
"Menualah bersamaku"
"Genggam erat tangan ku sayang"
"Dan jangan pernah kau lepaskan"
"Karna aku butuh bimbingan"
"Cintaku jangan kau lewatkan"

Alvaro yang melihat Shakila bernyanyi dengan sangat serius dan mengeluarkan suara yang merdu itupun membuat Alvaro mengembangkan senyuman diwajahnya.

"Cantik." satu kata yang dikeluarkan dari mulut Alvaro pelan yang tidak dapat didengar siapapun.

Alunan nada gitar Alvaro yang bagus dan suara indah yang dinyanyikan Shakila bergema hingga keluar ruangan dan membuat aula musik yang tadinya sepi seketika ramai karna suara nyanyian itu, membuat banyak murid-murid lainnya berkumpul ingin melihat pemandangan yang sangat langka ini karna seorang Alvaro mau berdekatan dengan seorang perempuan bahkan berduet.

"Wahh itu kak Alvaro? Ga salah liatkan gue?"

"Astaga kak Alvaro ganteng banget"

"kak Alvaro pinter banget mainin gitarnya"

"Eh tu cewe sapa ya? Cantik banget gila mau gue gebet nih"

"Cocok banget mereka"

"Cocok apanya? Pasti tuh cewek caper doang sama kak Varo."

Begitulah kata-kata yang dilontarkan para murid yang melihat kejadian itu, banyak yang memuji namun tak sedikit pula yang menghujat.

Duet mereka pun selesai, Shakila sudah menyelesaikan syarat dari Alvaro.

"Emm udah kak, jadi anu boleh Shakila minta biodatanya sekarang?" Tanya Shakila.

Alvaro menyerahkan secarik kertas yang berisi biodatanya kepada Shakila. "Nih, thanks udah duet sama gue." Setelah mengucapkan itu Alvaro pun pergi meninggalkan ruangan. Dan penonton yang ada diruangan pun segera berhamburan keluar.

"Yes! Gue dapet biodatanya. Kira-kira yang lain udah pada dapet belum ya?" Tanya Shakila pada dirinya sendiri yang mencemaskan teman-temannya.

#Bersambung

Avv baper ga?😭😂

Janlup tekan tombol bintangnya yaa😣💗

Oke deh sampai jumpa dibagian selanjutnya, papay!😁✊

Shavar ClagarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang