Chapter 9

54 21 24
                                    

Di lain tempat ada kelompok Launa dan Laura yang sekarang juga sudah tiba di lorong kantin.

"Launa, Launa!!" panggil Laura yang takut.

"Apasih, gue ada di belakang lo, ga usah teriak-teriak, entar hantunya datang" ujar Launa menakut-nakuti kembarannya.

"Ihhh Launaaa, Laura takuut nih, jangan bercanda!" Rengek Laura yang ketakutan.

"Sini biar gue yang disamping lo" ucap Advaska yang kasihan melihat Laura ketakutan.

"I-ini lorong kantin kan vaska, tapi kok kayak ada putih-putih yang jalan tadi?" Tanya Laura takut.

"Nggak, ga ada yang begituan Laura" jawab Advaska mencoba menenangkan Laura.

"Ih itu vas, tadi dia lewat di depan kantin, ada 2 tadi Laura liat jelas!"

"Nggaaa Laura, sini tangan lo gue genggam biar ga takut" ucap Advaska yang langsung menggenggam tangan Laura. "Jangan lupa baca doa Laura" lanjut Advaska.

"Modus lu ama adek gue" sinis Launa yang melihat itu.

"Kita yang jomblo mah nyimak" sahut Sabrina.

Di lain tempat ada 2 orang hantu, ah maksudnya 2 orang manusia yang sedang bersembunyi di dalam kantin.

"Susah amat jadi setan ya, harus pakai beginian buat nakutin orang, mana panas juga" ucap Shaka yang lelah menjadi setan

"Iya nih, mana kek ga ada kostum aja kita malah disuruh pakai mukenah putih" kesal Azriel

"Eh itu bukannya Laura ya" ucap Shaka yang melihat Laura dan merasa senang, tapi seketika raut wajahnya berubah menjadi kesal lantaran melihat laura sedang bergandengan dengan Advaska.

"Hah? Laura? Ohh yang waktu itu merankan jadi bawang merah ya? Eh tapi kok dia gandengan sama cowo? jangan-jangan itu pacarnya" Ujar Azriel

"Bukan! Laura milik gue dan ga boleh ada yang gandeng tangannya!" ucap Shaka yang semakin kesal dan dengan cepat dia malah berlari ke arah rombongan Laura.

"Eh-eh Shaka! Mau ngapain Lo, Lo masih jadi setan woy!" Pekik Azriel.

Laura yang melihat ada Shaka yang masih terlihat seperti hantu pun berteriak ketakutan dan berlarian hingga genggamannya dengan Advaska pun terlepas. "AAAA HANTUU, ADA HANTU YANG NGEJAR LAURA, AAA TOLONG" pekik Laura yang di kejar oleh Shaka

"LAURA STOP!" teriak Shaka seraya berlari mengejar Laura.

"EH LAURA! MAU KEMANA LO" panggil Launa yang melihat kembarannya lari ketakutan, tapi saat ia melihat Shaka yang ikutan lari ia pun seketika diam terkejut.

Shaka yang melihat Laura berlari pun keheranan dan semakin mengejarnya. "Laura! Jangan lari Laura!" Panggil Shaka yang masih mengejarnya.

"Ihh kok hantunya tau nama Laura sih, apa jangan-jangan dia baca nametag Laura yah, udah lah Laura buang aja" pikir Laura yang masih berlarian dan membuang nametagnya.

Shaka yang melihat itupun mengambil nametag Laura dan masih mengejarnya. "Laura! Berhenti gue cape Laura!" Pekik Shaka yang sudah kelelahan mengejar Laura.

"Ga ga hantu jelek mau nangkep Laura kan, Laura ga mau, cari aja cewe lain, Laura ga suka hantu" ujar Laura

Dan karena sudah kesal berlari Shaka pun berinisiatif mencari jalan pintas dan yaps dia bisa menangkap Laura.

"AAAA LAURA DI TANGKAP HAN--" belum sempat ia menyelesaikan teriakannya Shaka sudah menutup mulut Laura dengan tangannya.

"Husstt diem, ini gue Shaka, Lo ngapain malah lari-larian, dikira kita lagi syuting film India apa" kesal Shaka dan langsung melepaskan tangannya dari mulut Laura.

Shavar ClagarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang