Prolog

187 40 18
                                    

Brum.. Brumm..

Deruman suara motor menginterupsi area balapan.

"Alvaro! Alvaro!!"

"Edgar! Edgar!!"

Berbagai sorakan dan teriakan para penggemar menggema di berbagai arah,membuat pertandingan ini menjadi semakin seru dan menegangkan.

"Lo yakin bakal ngalahin gw?" ucap Edgar seraya tersenyum remeh.

"Harusnya gw yang bilang gitu, lo bakal kalah ingat itu!" ucap Alvaro dengan senyuman miringnya dan dibalas putaran mata malas dari Edgar.

"1,2,3, MULAI!" teriak seseorang pemandu balap yang membuat mereka berdua mulai tancap gas.

Brumm! Ngengg!!

Kompak mereka melaju menyusuri arena balapan yang telah disiapi berbagai rintangan.

***

"Duh, Launa! Tadi katanya Lo mau ajak kita jalan-jalan, kenapa malah jadi nonton balapan disini sih! Gue ngerasa jadi pelaku tindak kriminal kalo gini." Sebal Shakila yang merasa tertipu oleh bujukan Launa, sahabatnya.

Laura sang kembaran Launa pun membenarkan perkataan Shakila, "Launa kita pulang aja, yuk. Laura takut."

"Tenang aja, ga bakal kenapa-napa kok. Liat tuh! Aaaa kak Varo! Keren banget gila! Semangat kak!"

Clarissa memukul pelan bahu Launa, "Woy! Lo ngajakin kita kesini cuma buat ngeliat Abang lo? Lu tau ga, gua udah mati-matian cari alesan biar dibolehin keluar malem sama bonyok gua tapi lu malah ngajakin gua kesini? Gue mau pulang, bye!" Clarissa hendak beranjak dari tempatnya berdiri namun Launa langsung menahannya.

"Please, kali ini aja temenin gue liat kak Varo balapan. Lo ga liat kak Varo sekeren itu? Gini, gini. Nanti pulang dari sini gue traktir dah apa aja mau kalian." Dengan rayuan mautnya, Launa berhasil membujuk teman-temannya.

Disisi lain, balapan sengit sedang terjadi antara Alvaro dan Edgar. "Anjrr dah jauh aja tuh anak, gimana gue bisa menang kalo gini. Ya mau gimana lagi, satu-satunya cara ya main curang. Bukan Edgar kalo ga main curang, haha! Awas Lo." Tawa Edgar dibalik helm.

Edgar menambah kecepatannya dan berhasil mengiringi motor Alvaro, dibalik helmnya Edgar tersenyum sinis. Edgar menendang motor Alvaro hingga membuatnya oleng dan dengan segera Edgar membalap Alvaro.

"Woy! kalo takut kalah ga usah balapan main curang aja bisanya lo!! cihh." teriak Alvaro yang hampir terjatuh dari motornya tapi untung saja dia masih bisa menyeimbangkannya.

Dan ya, pada akhirnya yang memenangkan pertandingan adalah Alvaro Danendra. Walaupun mereka hanya selisih beberapa cm ke tempat finish karna mereka sama-sama hebat dalam hal balapan.

"Gimana? Kalah kan lo?" ucap Alvaro sambil melepas helmnya

"Kampret! Kita cuman beda beberapa cm jadi ga usah bangga!" sarkas Edgar dan meninggalkan arena bersama teman-temannya.

Tak berapa lama, Azriel dan Keenan langsung menghampiri Alvaro. "Weh bro! Makin gg aja Lo. Buat perayaan, boleh lah traktirannya." Goda Azriel seraya menepuk pundak Alvaro.

Melihat tingkah temannya, Keenan langsung membenarkan. "Lo, dikit-dikit selalu pengen dirayain, mana minta traktiran pula. Kasian dompet Alvaro nanti sekarat."

"Hah? Sok bijak Lo. Padahal Lo sendiri juga suka kalo dapet traktiran." Memang benar ucapan Azriel, Keenan memang suka jika mendapat gratisan apalagi dari sahabat terbaiknya.

Alvaro mengalihkan pandangannya dari kedua sahabatnya itu, "Ck! Sama aja Lo berdua."

Mata Alvaro menatap rombongan Shakila yang sudah jelas sedang membicarakan dirinya, tanpa sengaja pandangannya bertemu dengan Shakila. Di seperkian detik itu, Shakila dan Alvaro saling beradu pandang.

Shavar ClagarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang