Naughty Witch

383 46 14
                                    

Author : AphroditeThemis

Rate : 25+

Genre : Hurt / Naughty

"Side story from Eternal Lover"

.

.

Cup

Jika ada yang bilang dicium akan membuat jantungmu berdebar kencang, orang bodoh itu pasti belum bertemu dengan Kim Junsu, si penyihir licik yang sudah menaburkan ramuan sesatnya untuk membuat tubuh Taecyeon seperti dialiri listrik. "Berapa kali harus kubilang jangan lakukan itu! Duduk ditempatmu. Sekarang!" Taecyeon berdesis kesal pada sosok berparas manis yang malah tersenyum lebar dan akan mencium pipinya, lagi.

"Hyung lebih suka kucium dibibir? Atau ditempat lain mungkin?"

Sengaja Junsu mengerjapkan matanya beberapa kali. Pura-pura bingung walau dalam hati sudah terbahak saat melihat tatapan Ok Taecyeon yang langsung menajam. Junsu suka dengan sosok dingin yang selalu ketus padanya ini. Dia juga sudah memutuskan si tampan yang selalu bersikap kaku ini harus segera menjadi miliknya, kekasihnya.

"Aku lebih suka kau tidak menggangguku!" geram Taecyeon penuh penekanan.

Hampir seminggu sejak Taecyeon menolong Kim Junsu yang diganggu segerombol anak punk, hari-harinya berubah menjadi penuh kekacauan. Mengantar Junsu pulang adalah awal dari kesialannya karena sepupu Yunho yang semula dipikirnya polos dan ceria ini langsung mengukuhkan Taecyeon sebagai miliknya didepan Jung Kibum yang hanya tergelak dan malah menepuk bahunya, meminta Taecyeon menjaga si penyihir licik yang terus memeluk lengannya.

Dan, seolah semua kegilaan memalukan hari itu belum cukup, keesokkan harinya, saat Taecyeon akan berangkat ke Shinki University, Junsu sudah menunggunya di depan pintu apartemen pribadinya dengan senyum lebar. Bahkan langsung memeluk manja leher Taecyeon sambil mencium hangat pipinya. Seakan mereka adalah sepasang kekasih yang sedang jatuh cinta.

"Dari mana kau tahu aku tinggal di sini? Dan, kenapa kau bisa melewati lobby?"

Bukannya takut dengan sikap dingin dan pertanyaan tajamnya, Junsu malah mengedipkan mata padanya dan tertawa kecil sambil melambaikan sebuah card. "Ahjussi Ok bilang, aku boleh datang menemui Taec hyung kapan saja. Jadi, dia memberikan key card ini." Junsu mengulum seringainya. Dia tidak bodoh. Appa-nya selalu bilang sebelum berperang, kita harus punya strategi dan sekutu yang terbaik.

Dan, siapa lagi yang bisa membantu Junsu mendapatkan Ok Taecyeon selain appa-nya sendiri, dokter Ok yang terhormat!

Kala itu Taecyeon hanya bisa menahan kesal. Dia belum menyadari jika semua ketenangan hidupnya akan hancur. Masih berpikir mungkin Junsu hanya remaja yang sedang haus perhatian dan tidak punya sahabat. "Aku punya kelas pagi," Dengan memasang ekspresi dingin andalannya Taecyeon berjalan cepat menuju lift tanpa peduli pada Junsu yang langsung mengejar langkahnya dengan lari kecil.

"Tapi, aku mau hyung mengantarku ke sekolah dulu. Aku juga hampir terlambat!'

Pelukan manja Junsu pada lengannya memancing tatapan penasaran dari beberapa orang yang ada di lift, tapi Taecyeon berusaha mengabaikan dengan tetap diam dan pura-pura memeriksa pesan di ponselnya. "Taec hyung! Jangan mendiamkanku. Hikss..Maaf jika aku sudah mengganggumu." Hampir saja Taecyeon menyesal sudah bersikap ketus dan baru saja akan meminta maaf saat tanpa sengaja dia melihat Junsu sedang menyeringai kecil.

"Tapi, Junchan, aku..." Taecyeon tidak sempat mengatakan apapun karena tiba-tiba saja Junsu berjinjit dan langsung mencium pipinya, lagi. Membuat beberapa orang dalam lift itu tersenyum simpul melihat mereka. "Argh...Kau memang yang terbaik, hyung..." Untuk sesaat Taecyeon mengeryit bingung sebelum akhirnya mengerti, dia sudah masuk dalam jebakan licik.

Dan, hari-hari selanjutnya, Junsu bukan hanya mengganggu waktunya, tapi juga mulai berani datang dan menjajah apartemennya. Tanpa canggung tidur di tempat tidurnya saat Taecyeon sedang menginap di apartemen yang dibelinya bersama Chansung. Menghubunginya hampir setiap jam dan mengirimkan puluhan pesan yang selalu diabaikannya. Tergesa Taecyeon menepis lamunan menggerikan itu dan kembali menatap marah pada sosok berambut pirang yang tanpa malu terus memburunya.

"Dengar, Junchan. Aku sudah mengantarmu, tapi kau tidak perlu menciumku!"

"Kenapa tidak boleh? Aku hanya ingin berterima kasih karena hyung mengantarku."

Dengan mudah Junsu memasang ekspresi sedih, berakting akan menangis. Ini belum saatnya dia menunjukkan sifat aslinya. "Kau marah? Maaf! Tidak akan kuulangi. Janji!" Lihat saja dalam hitungan ketiga Ok Taecyeon akan merasa menyesal karena sudah bersikap kasar padanya.

Dalam hati Taecyeon mengerang lelah. Memang tidak seharusnya dia bersikap ketus pada Junsu yang sepertinya tidak bermaksud apapun dengan kecupan itu. "Baik, aku tidak marah. Sebaiknya kau bergegas. Ujian akan dimulai. Belajarlah yang baik!" Taecyeon berusaha mengukir senyum ramah dibibirnya saat meremas ringan jemari Junsu yang masih saja memeluknya manja.

"Hyung, jika aku lulus, jangan lupa hadiah yang kau janjikan dulu."

Sambil mengingatkan janji yang dipaksakannya beberapa hari lalu itu, tergesa Junsu membuka pintu mobil sebelum berbalik dan kali ini, nekat mengecup ringan bibir Taecyeon yang terkatup rapat sebelum tersenyum nakal. "Bye, hyung..." teriaknya riang saat hampir menutup pintu mobil dan menyeringai tipis karena melihat wajah dingin Ok Taecyeon yang pasti sedang terkejut.

Tanpa sadar Taecyeon menyentuh bibirnya sebelum menggeram tajam dan memukul kuat kemudi mobilnya. "Apa-apaan tadi? Dia sengaja 'kan?" Atau hanya meleset? Akhir-akhir ini Junsu memang sangat sering menemuinya dengan berbagai alasan. Bersikap manja dan sedikit pemaksa. Beberapa kali mencium pipinya, memeluknya manja, tapi baru kali ini sepupu Yunho itu mencium bibirnya.

"Ya, pasti tidak sengaja. Aku yang terlalu curiga."

Taecyeon menertawakan pikirannya yang berlebihan tanpa menyadari sosok manis yang berdiri di gerbang sekolah itu sedang tersenyum puas karena pertarungan pertama sudah dimenangkannya. Langkah selanjutnya adalah memastikan buruannya tidak bisa bergerak ke sisi mana pun tanpa sepengetahuannya.

.

.

Note Author : Untuk suka cerita ringan ini, jangan lupa tinggalkan votements ya.

Story Taecsu ini spesial gw tulis untuk bestie online gw, Dani yang lagi sakit. Cepat sehat dan segera kembali beraktivitas. Tanpa kamu, tidak akan ada Anya yang sekarang. Love you, Dear....

PS : Saking ngalir ide gw, story ini uda gw tulis sampai bab 10, gk mengira bisa segairah ini juga.

Sex BUDDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang