The witch's Cunning Trap

283 44 20
                                    

KALAU BACA, TINGGALKAN JEJAK KAMU. JANGAN BERTINGKAH SEPERTI MALING!

.

.

Author : AphroditeThemis

Rate : 25+

Genre : Hurt / Naughty

"Side story from Eternal Lover"

.

.

"Ahhh, aku suka...."

Lumatan tidak sabar yang diselingi pangutan kasar dan jilatan erotis itu mendorong Junsu terus mendesah tajam. Tubuhnya gemetar setiap kali lidah sepanas api itu menjelajahi kulitnya yang terasa begitu sensitif. Berminggu-minggu dia membayangkan tubuh besar nan kekar ini memeluknya intim. Sekarang semuanya terwujud meski dia harus menggunakan sedikit taktik licik.

Saat mereka tiba di apartemen-nya, jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Melihat situasi lobby yang sepi, Junsu langsung memanfaatkannya. Dia pura-pura merasa pusing dan memaksa Taecyeon mengantarnya naik ke atas. Jika mau semua berjalan sesuai rencananya, Junsu harus memastikan namja tampan yang sedang memapahnya ini masuk ke aparteman dan minum sesuatu, apapun itu.

"Ughh, kepalaku pusing, hyung..." keluhnya pelan seraya memasang ekspresi kesakitan.

Untuk sesaat Taecyeon menatap tajam wajah manis Junsu yang menurutnya terlihat baik-baik saja. Tidak pucat, malah pipinya sedikit merona. "Kau tidak sedang menipuku 'kan?" Sudah berulang kali dia masuk dalam jebakan kekanakkan putra ahjussi Kim yang pantang menyerah ini dan Taecyeon tidak mau mengulanginya.

Dalam hati Junsu memaki rasa curiga Taecyeon yang selalu berlebihan. Pasang wajah sedih dan kesakitan. Putraku itu pasti akan merasa bersalah. Mengingat kata-kata ahjussi Ok siang tadi, Junsu langsung memasang ekspresi sedih sebelum mulai terisak kecil. "Hiks...Kepalaku benar-benar sakit, hyung. Aku bahkan tidak bisa berdiri tegak!" Sambil mengulum senyum lebarnya, Junsu pura-pura terhuyung sebelum menyandarkan kepalanya di bahu Taecyeon yang didengarnya sedang mendengus kesal.

"Ck, merepotkan sekali! Lantai berapa?"

Walau sambil menggerutu dan masih sedikit curiga, akhirnya Taecyeon tetap memapah Junsu kearah lift apartemen yang terletak di sisi lain lobby. "25. Unit 3." Saat lift bergerak naik dengan cepat, Taecyeon kembali menatap tajam paras manis Junsu yang seperti biasa sudah memeluk manja lengannya.

Apa benar dia pusing? Tapi dia tidak terlihat pucat. Ini pasti jebakan!, Insting Taecyeon terus mengatakan ada sesuatu yang aneh tapi dia tidak tahu apa itu. "Junchan, berdiri yang tegak! Kita sudah sampai!" titahnya dingin, berusaha menahan kesal saat Junsu sekarang malah memeluk intim pinggangnya.

Selasar lantai 25 sepi. Hanya ada 4 unit di lantai ini dan tidak terlihat siapa pun. Mungkin semua penghuni lantai ini sudah terlelap ke alam mimpi. "Hyung, gendong aku!" Hampir saja Taecyeon melepaskan lengannya yang sedang melingkari bahu ramping Junsu saat mendengar permintaan manja itu.

"Tidak! Kau masih bisa jalan sendiri!" tolak Taecyeon sedikit tajam walau dia tetap memapah Junsu sambil berjalan cepat ke unit 3 yang untungnya terletak tak jauh dari lift.

Kalimat dingin itu mendorong Junsu mengecam si kaku yang tidak pernah mengerti perasaannya. Ingin sekali dia menghentakkan kakinya. "Dasar jahat! Aku 'kan pusing! Sedang tidak berdaya!" gerutunya panjang lebar dengan nada sedih dan ekspresi merengut.

"Dokter itu seharusnya ramah...Baik hati...Tidak ketus!"

Apartemen Junsu cukup luas dan nyaman. Ditata dengan gaya mewah yang sangat eksentrik, sesuai dengan sifatnya yang tak terduga. Setelah membantu penyihir licik yang terus saja mengeluh itu duduk, Taecyeon berdiri dan langsung mencari dapur. Hampir mendesah kesal saat tidak berhasil menemukan sesuatu yang berguna di dapur minimalis yang hampir kosong itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sex BUDDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang