KALAU BACA, TINGGALKAN JEJAK KAMU. JANGAN BERTINGKAH SEPERTI MALING!
.
.
Author : AphroditeThemis
Rate : 25+
Genre : Hurt / Naughty
"Side story from Eternal Lover"
.
.
Setiap kali mengingat lagi malam pesta itu, Taecyeon mengerang kesal. Semua orang sepertinya berpesta diatas kesialannya. Bahkan sang appa dengan antusias mendukung penyihir licik yang pura-pura polos itu dengan senyum lebar. Apa tidak ada satu pun dari mereka yang menyadari jika Junsu sedang berakting polos. Sedang berusaha menjebak Taecyeon dalam permainan gilanya?
Dan, sekarang demi membantu Jaejoong yang sedang terlibat masalah, lagi-lagi Taecyeon harus terjebak dengan Junsu yang terus memaksa ikut kemana pun dia pergi. Taecyeon tidak membencinya. Tidak. Dia hanya merasa sangat risih dengan semua sikap manja sosok berparas manis itu yang tidak mengenal tempat. Terlebih Junsu sering sekali membuat masalah yang membuat Taecyeon malu.
"Kenapa bukan hyung saja yang memberinya makan?" seru Chansung acuh dengan mulut penuh sambil mengacungkan tinjunya. "Aku sibuk! Tidak lihat?"
Mereka saat ini sedang di Daegu. Menyekap Go Ahra demi membantu Jaejoong yang baru saja menikahi Jung Yunho. Baru 5 jam ditempat ini dan Taecyeon sadar jika Junsu dan Chansung akan menjadi masalah jika terus berada dibawah satu atap yang sama. Keduanya selalu mendebatkan segala hal dan tak ada satu pun yang mau mengalah. Ditengah suasana tegang ini, Taecyeon tidak ingin focus mereka terbagi.
"Yak! Apa-apaan kau, raksasa jelek? Berani mengancam Taec hyung? Sudah bosan hidup?"
Sambil memukul kuat meja didepannya, Junsu yang memaksa ikut ke Daegu balas berteriak marah pada Chansung yang selalu menyebalkan. Dia benci sekali namja bertubuh raksasa yang selalu mengganggu waktunya untuk merayu Taecyeon. "Duduk manis dan makan sarapanmu, Junchan!" Perintah dingin dalam kalimat tajam itu mau tak mau membuat Junsu kembali duduk walau dengan wajah merengut.
"Hwang bodoh itu yang mulai!" Junsu menggerutu pelan walau dia tetap mulai menikmati sarapannya lagi. "Atau aku yang antar? Aku bisa." Sambil tersenyum manis, Junsu berdiri dan memeluk lengan kekar Taecyeon yang terasa sedikit tegang.
"Taec hyung itu tidak suka padamu. Buta ya?"
Emosi Junsu meledak dan dengan kecepatan kilat dilemparnya sendok di mejanya kearah Chansung yang tidak sempat menghindar. "Mati saja kau, bodoh! Akan kuminta appa-ku menggantung kepala jelekmu itu di tengah taman kota!" teriaknya marah tanpa menyadari Taecyeon sudah mendesah lelah dengan wajah yang semakin membeku.
Keributan seperti ini mulai membuat Taecyeon terbiasa. Sambil mendelikkan matanya pada Chansung yang malah tersenyum bodoh mendengar ancaman menggerikan itu, namja bertubuh tinggi itu berdiri dan mengambil beberapa makanan di meja sebelum kemudian berjalan ke kamar dimana Go Ahra disekap 2 hari ini.
"Appa Junsu adalah sahabatku. Jadi, jangan sakiti hatinya."
Dalam hati Taecyeon mengutuk setiap kata sang appa yang hanya membuatnya semakin terjerumus dan terikat dengan iblis yang sok polos. "Hatinya tidak sakit, tapi otaknya yang sakit dan pada akhirnya mungkin aku yang akan gila!" geram Taecyeon pelan, sedikit emosi karena tidak ada satu pun orang yang menyadari jika Junsu itu bahkan lebih mengerikan dari Jaejoong yang setidaknya tidak pernah memaksa Yunho untuk mencintainya.
Tapi, kau yakin tidak menyukainya? Jadi, kenapa selalu membalas ciumannya?
Langkah kaki Taecyeon terhenti di tengah tangga menuju lantai 2. Tatapannya tanpa sadar kembali terarah ke ruang makan. Menatap lama sosok semampai yang masih sibuk beradu mulut dengan Chansung. Kenapa aku selalu ingin menciumnya? Apa karena bibirnya terasa sehangat madu? Tergesa Taecyeon menepis semua pertanyaan bodoh itu dari kepalanya.
Dia seorang namja normal. Tentu saja dia akan sedikit bergairah jika ada yang menciumnya!
Dasar penipu bodoh!
.
.
Hati Junsu panas. Dia benar-benar cemburu melihat Taecyeon menggendong yeoja yang masih pingsan itu dengan begitu hati-hati. Dia tidak suka. Ingin sekali Junsu menjatuhkan yeoja bodoh itu ke lantai. Biar saja Go Ahra itu mati sekalian karena sudah berani merebut perhatian Taecyeon yang bahkan tidak pernah menggendongnya. Junsu harus segera melakukan sesuatu yang lebih ekstrim agar Taecyeon tidak lepas darinya lagi.
"Aku tidak mau kau menyentuh yeoja itu lagi, Taec hyung! Juga tidak boleh menyentuh yeoja atau namja lain! Aku tidak suka melihatnya!"
Hari ini mereka kembali dari Daegu. Baru saja Taecyeon memarkirkan BMW-nya di basement apartemen Jung Yunho. Kata-kata tajam yang penuh emosi itu membuat Taecyeon mendesis kesal dan memegang kuat kemudi mobilnya. Kenapa dia bisa lupa dengan masalahnya sendiri? Dia harus menemukan cara agar Kim Junsu membencinya, menjauhinya atau apapun itu. Sudah beberapa hari ini Taecyeon merasa dirinya seperti hewan buruan sedangkan si pura-pura manis yang duduk disampingnya adalah si pemburu!
"Jadi, siapa yang boleh kusentuh? Kau?" tanya Taecyeon yang sudah tidak bisa menahan rasa kesal yang bergumpal di hatinya. "Tentu saja aku. Kapan kau mau menyentuhku? Bagaimana jika kita makan malam, Taec hyung?" Ya Tuhan, Taecyeon benar-benar ingin menembak dirinya sendiri yang sudah masuk lagi dalam perangkap Kim Junsu tanpa sadar.
Di kursi belakang Chansung sudah tertawa keras sampai mengeluarkan airmata. Drama yang sedang berlangsung didepannya sangat menghibur. Siapa yang akan pernah menyangka jika Ok Taecyeon yang selalu bersikap kaku punya seorang stalker yang tanpa malu menawarkan diri padanya. Hanya orang bodoh yang akan menolak Kim Junsu yang walau sangat cerewat namun berparas manis.
"Junchan! Cukup!" Taecyeon berdesis tajam, penuh penekanan.
Bukannya takut dengan tatapan membunuh itu, Junsu malah tersenyum ceria dan beringsut mendekati Taecyeon yang sedang menahan marah. "Kita bisa berciuman panas lagi. Hyung suka 'kan menciumku? Atau kita bisa mandi bersama seperti malam itu?" Sengaja Junsu mengeraskan suaranya, dia memang ingin Hwang Chansung yang hobi bergosip itu mendengar semuanya.
Amarah menyelimuti hati Taecyeon yang tidak bisa lagi menahan dirinya. Tindakan Junsu kali ini sangat keterlaluan. Sedikit kasar didorongnya sosok manis itu hingga pelukan pada lengannya terlepas. "Hentikan semua omong kosong ini, Junchan! Kau akan membuat orang berpikir kita..."
"Kita ini sepasang kekasih? Apa itu salah, Hyung?" sela Junsu cepat dengan ekspresi polos sambil mengulum senyum puasnya saat berbalik menatap kearah Chansung yang setia menjadi penonton mereka. "Aku mau tanya, Chan bodoh. Apa sebutan untuk dua orang yang berciuman panas? Yang sibuk saling meraba tubuh polosmu. Yang mengukir kissmark di lehermu? Apa sebutannya?" Dengan riang Junsu menanyakan semua itu tanpa mengalihkan tatapan matanya dari Ok Taecyeon yang pasti ingin membunuhnya.
"Kekasih." Seru Chansung dengan cengiran lebar.
.
.
Note Author : Sepi ya, hmpfh it's okey karena ini spesial untuk Dani yang next week bakal Pcr. Semoga uda negatif ya dan sehat selalu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sex BUDDY
Historia Corta"Side story from Eternal Lover" "Aku mau kau jadi pacarku!" - Junchan. "Hatinya tidak sakit, tapi otaknya yang sakit dan pada akhirnya mungkin aku yang akan gila!" - Taecyeon. Saat obsesi berbalut gairah membakar sikap kaku nan dingin, apa yang akan...