Angel? No! He's A Witch!

283 44 17
                                    

KALAU BACA, TINGGALKAN JEJAK KAMU. JANGAN BERTINGKAH SEPERTI MALING!

.

.

Author : AphroditeThemis

Rate : 25+

Genre : Hurt / Naughty

"Side story from Eternal Lover"

.

.

"Ayo bersenang-senang. Membosankan sekali hanya duduk dan minum!"

Dengan antusias Changmin melihat sekeliling tempat hiburan itu. Dia selalu menyukai cara Taecyeon mengelolah bisnisnya yang satu ini. Terlihat sangat menarik, segala jenis hiburan tersedia dan itu yang membuat pengunjung tidak akan mudah melupakan Mirotic. "Aku sedang lelah!" Jawaban aneh dari Seorang Ok Taecyeon yang biasanya selalu sibuk dengan setumpuk aktivitas itu mendorong Changmin menjatuhkan dirinya disamping namja setinggi dirinya itu.

"Kulihat kau tidak pulang ke apartemenmu beberapa hari ini. Ada apa?" Changmin menatap tajam Taecyeon yang sepertinya sedang memikirkan sesuatu. "Yang kudengar dari Chansung itu benar? Junsu sedang memburumu? Kau tidak suka padanya? Kenapa? Dia cukup manis dan tubuhnya juga sangat pelukable!" cecar namja jangkung itu tanpa peduli pada ekspresi Taecyeon yang mulai menggelap.

Semua bualan sampah itu memang berhasil memancing Taecyeon duduk tegak dan langsung menatap tajam Shim Changmin yang sedang menyeringai lebar. "Apa yang kau dengan dari Chansung? Dan apa maksudmu dengan membayangkan tubuh Junchan?" desisnya dingin tanpa menyadari sorot mata Changmin yang sudah berkilau jahil melihat reaksinya yang sedikit berlebihan.

Sambil menepuk keras bahu lebar Taecyeon yang langsung menepis tangannya, Changmin tersenyum dan pura-pura memasang ekspresi penuh pengertian. "Aku tahu. Semua orang juga tahu. Putra ahjussi Kim menyukaimu. Dia ingin kau jadi pacarnya. Kau lupa permintaannya di malam pesta itu?" Sepertinya tebakan Chansung kali ini benar, Taecyeon hanya sedang berusaha menyangkal jika dirinya juga mulai tertarik pada sepupu Jung Yunho yang hot itu.

"Jangan gila! Aku tidak mungkin menyukainya. Junchan itu hanya penyihir licik!"

Usai mendesiskan kalimat itu dengan sedikit emosi, Taecyeon melompat berdiri dan langsung menuju lantai dansa. Lebih baik dia menjernihkan otaknya dengan minum dan sedikit bersenang-senang. Terus memikirkan teguran tajam sang appa tanya siang hanya akan membuatnya semakin kesal dan meledak. Hidupnya terasa semakin kacau sejak kehadiran iblis kecil yang tanpa bosan mengirimkannya pesan-pesan penuh godaan itu.

"Junchan menyukaimu. Apa salahnya dia menjadi kekasihmu? Dia manis. Putra sahabat baikku. Pewaris tunggal semua kekayaan Jin Hyuk. Jadi, perlakukan dia dengan baik dan jangan sekali pun membuatnya menangis!"

Apa salahnya? Apa sang appa lupa jika Junchan itu namja, sama sepertinya? Atau dunia yang sudah begitu berubah sedangkan pikiran Taecyeon masih terlalu naïf? Apapun itu, ini adalah hidupnya dan Taecyeon tidak suka siapa pun mengendalikan dirinya, apalagi mempengaruhi keputusan yang akan diambilnya, termasuk sang appa yang selalu menjadi kebanggaannya.

"Kenapa aku harus melakukan itu?" sergah Taecyeon tajam, tidak menyembunyikan rasa kesalnya. "Dia mungkin menyukaiku hanya karena aku menolongnya waktu itu!" Sudah berulang kali Taecyeon mengungkapkan alasan yang sepertinya tidak diperdulikan siapa pun.

Dokter Ok tersenyum lebar dan meremas ringan lengan putranya. "Karena appa juga sangat menyayanginya. Appa yang membantu kelahirannya. Dia itu malaikat kecil yang malang!"

Tanpa sadar Taecyeon mendengus kasar sebelum tertawa geli mendengar kata-kata appa-nya yang sangat berlebihan. Malaikat kecil? Malang? Salah besar! Junchan adalah penyihir nakal penuh ide sesat yang terus saja mengganggu kewarasan akal sehatnya. "Appa, tolong mengertilah. Aku sudah cukup sibuk dengan kuliah dan pekerjaanku. Aku sedang tidak membutuhkan seorang kekasih!" Perdebatan ini tidak akan menghasilkan apapun, batin Taecyeon yang tahu pasti appa-nya juga bisa sangat keras kepala.

Kali ini dokter Ok tergelak keras dan menepuk punggung putranya beberapa kali. "Nah, kau sedang sibuk. Pasti sangat lelah. Stress. Ini saatnya kau punya kekasih. Sosok manis seperti Junchan itu sangat tepat untukmu. Dia bisa membuatmu rilex" Tanpa peduli pada ekspresi putranya yang sudah menggeras, dokter Ok tersenyum dan memberikan sesuatu pada namja muda yang akan menjadi penerusnya itu.

"Pastikan Junchan bahagia dan penthouse itu boleh kau tempati mulai besok!"

Hanya dengan mengingat kembali kejadian siang tadi, amarah dan semua rasa kesal Taecyeon kembali begitu saja walau dia tetap tersenyum saat salah satu yeoja cantik menghampirinya. "Mau menari denganku, tampan?" Panggilan itu untuk sedetik membuat Taecyeon termangu sebelum akhirnya mengangguk malas dan menyambut tangan ramping yeoja cantik bergaun biru itu.

Mungkin saja dengan bercumbu dengan seorang yeoja cantik, dia bisa menyingkirkan masalah bodoh yang sudah berminggu-minggu membelitnya. Walau menyukai Jaejoong, sangat menyayangi namja cantik itu, namun sebagian diri Taecyeon selalu menginginkan keluarga yang normal dan itu tidak akan terjadi jika sang appa memaksanya untuk menerima si penyihir.

.

.

Sambil menikmati minumannya, tanpa sengaja Changmin melihat sosok ramping yang sedang duduk dengan wajah kesal di meja bartender. Sepertinya tidak ada salahnya jika dia berperan sebagai cupid untuk Ok Taecyeon yang keras kepala dan sedingin batu itu. Pasti akan sangat menarik bisa melihat drama diburu dan memburu. Apalagi dia sedang kesal dengan Jaejoong yang selalu sibuk dengan si bodoh Jung yang arogan itu.

"Chan, sepertinya aku akan memenangkan taruhan kita!" seru Changmin dengan senyum culas begitu Chansung menjawab panggilan ponselnya. "Aku sedang di Mirotic dan Junsu ada disini. Sepertinya dia mengikuti Taecyeon." ceritanya sambil berjalan diantara para pengunjung kearah bartender. Mungkin dia bisa memberikan beberapa nasehat cinta untuk putra ahjussi Kim yang manja itu.

Mendengar kata-kata Changmin yang terkesan sok baik hati itu, Chansung langsung terbahak. "Beberapa kali aku melihat mereka berciuman saat di Daegu. Jadi, aku yakin sekali Taec hyung itu sedang denial!" serunya penuh semangat karena jika Taecyeon sibuk menghindari Kim Junsu, itu artinya dia bisa bebas memonopoli semua perhatian Jaejoong.

"Untuk itu aku setuju!" Changmin menyeringai saat membayangkan hidup Ok Taecyeon yang membosankan, sekarang pasti seperti dilanda badai Katerina. "Aku akan memberikan beberapa saran inspiratif tentang cara menggoda untuk Junsu!"

Ide Changmin itu membosankan dan butuh waktu lama. Chansung lebih suka semuanya berjalan lebih dramatis dan penuh kejutan. "Ide itu terlalu rumit. Berikan saja dia obat perangsang. Suruh dia masukkan ke minuman Taec hyung dan drama yang kita tunggu bisa segera dimulai!" Jika bisa menggunakan jalan pintas, kenapa mereka harus lelah dengan proses merayu dan mengejar, itu buang waktu saja!

"Kau memang iblis, Hwang Chansung!" kecam Changmin tajam walau dia juga tertawa keras saat menyadari ide gila Chansung itu bisa sangat mengubah situasi menjadi semakin panas.

Bukannya marah dengan kecaman itu, Chansung malah tertawa bangga, "dan, kau adalah raja iblisnya, tuan muda Shim!" serunya riang penuh sarkasme sebelum mematikan ponselnya dan menghubungi Jaejoong untuk berbagi gosip.

.

.

Note Author : Lumayan lama ya gk update ini. Ya karena Daniella uda balik kerja sih ( Read : Uda sehat )

Yang ikuti story ini jangan lupa untuk tinggalkan jejak ya ~~~~~~ muach muach.....

Sex BUDDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang