Setelah menghabiskan waktu cukup lama untuk menjalani pengobatan di rumah sakit akhirnya Lutfi dinyatakan sembuh total dan diperbolehkan untuk pulang.
Namun sayangnya Diyah dan Yui tidak mengunjunginya di rumah sakit beberapa hari terakhir bahkan mereka tidak tahu bahwa dia sudah diperbolehkan pulang hari ini.
Alhasil gadis itu berkemas dan pulang ke rumah sendiri sesampainya disana Lutfi langsung dibuat kesal bagaimana tidak kini dua temannya itu malah asyik menonton film seakan tidak memperdulikannya sekarang Lutfi yakin mungkin jika dia menghilang mereka berdua tidak akan menyadarinya.
"Tadaima (aku pulang)," ujarnya lesuh.
Ia melihat ke arah Yui dan Diyah tapi dua manusia itu tidak meresponnya bahkan untuk sekedar menoleh saja tidak.
"Yakk!!! Aku baru pulang dari rumah sakit dan kalian malah seperti ini?! Ck, setidaknya jika kalian malas bersuara cukup lihat aku saja! Dasar kulkas!" kesal Lutfi, ia berjalan menuju kamar sembari menghentakkan kakinya lalu membanting pintu kamar dengan keras.
Suara bantingan pintu itu membuat Yui dan Diyah menoleh. "Oh...udah pulang," ucap Yui tanpa merasa bersalah sementara Diyah gadis dingin itu kembali fokus menonton.
***
Ruang kamar dengan cahaya remang-remang itu memiliki suasana yang sangat dingin. Suara gesekan sebuah benda mendominasi ruangan itu.
"Baru pulang udah bikin kesel aja, kalau gini caranya jadi pengen bunuh orang. Huh..dasar psiko gila," gumam Lutfi sembari mengasah pisau kesayangannya sudah lama ia tidak memanjakan barang koleksinya ini.
Brakk
"Yakk!!" teriak Lutfi saat pintu kamarnya didobrak. "Aish..kau membuatku terkejut, ada apa?"
Yui, gadis itu berjalan mendekat lalu mengambil alih pisau di tangan Lutfi. "Aku pinjam buat motong daging."
"Ha? Daging? Daging siapa?"
"Daging manusia," jawab Yui sekenanya setelah itu segera keluar dari kamar.
"Hey!! Jangan bercanda! Jika memang itu yang kau lakukan kenapa harus memakai pisauku?! Oh..ayolah aku baru saja mengasah pisau itu, pakai pisaumu sendiri. Dasar berandal!"
"Pisauku belum diasah jadi lebih baik pakai punyamu saja karena itu akan mempermudah pemotongannya," Jawab Yui yang mulai sibuk memotong daging sapi.
Kemudian meletakkan potongan daging itu pada piring panjang, gadis itu baru saja akan menambahkan lada untuk menambah cita rasa tapi tiba-tiba saja Diyah duduk di depannya sembari membawa sumpit.
"Itadakimasu (selamat makan)," kata Diyah, dia mengambil sepotong daging yang cukup tebal lalu melahapnya dalam satu suapan.
"Ya! Akan kubunuh kau!" geram Yui, dia mengangkat pisau yang berada di genggamannya dan menatap tajam pada Diyah.
"Hehe..tenanglah Yui, aku cuma makan sedikit," balas Diyah tanpa merasa bersalah justru ia tersenyum menunjukkan deretan giginya.
"BOKKOROSSSSSSSS (KUBUNUH KAU)!" bentak Yui membuat Diyah langsung bangkit dari kursi dan berlari mengelilingi meja makan untuk menghindari Yui yang tengah menjelma menjadi singa.
Melihat kelakuan Yui dan Diyah membuat Lutfi menggelengkan kepala. "Ck, ck, ck..kalian ini seperti anak kecil saja, jangan berlarian seperti itu," ucapnya sembari melahap satu potong daging.
Hal itu lantas berhasil menarik perhatian Yui dan Diyah. "Apa?" tanya Lutfi dengan mulut yang masih mengunyah daging.
"BOKKOROSSSSSSSS (KUBUNUH KAU)!" teriak Yui dan Diyah serempak.
Lutfi langsung berlari ke luar dapur menghindari kejaran Yui dan Diyah yang mungkin saja sudah siap untuk menyincangnya hidup-hidup.
Mereka bertiga terus berlari hingga sampai di toko HAM tentu saja itu membuat tiga gadis tersebut kelelahan, mereka lalu duduk disebuah bangku kosong Lutfi yang saat itu berada di tengah menyodorkan sepiring daging sapi mentah yang terbawa tanpa sengaja pada Yui dan Diyah yang duduk disamping kiri dan kanannya.
***
2 jam sebelumnya
*Klotak klotak"Apa ini? Hmm... Aku menemukan sesuatu yang menarik. Sepetinya Yui akan menyukainya" Gumam Candy.
Kriekkkk ek ek
"Siapa itu, Aaaaaaa"
•
Aduhh, lama tidak update jadinya kayak gudang nih cerita. "Berdebu, uhuk uhuk..."
Nih buat fans Yui, kalian pasti suka karena di part ini Yui muncul terus.
Meski dikit tapi moga aja kalian suka lelucon garing ini.
Selamat membaca🙂
KAMU SEDANG MEMBACA
Modern Human Cultivation
ActionIni tentang dunia di abad ke 21 pada masa ini persaingan begitu akrab dengan kehidupan manusia modern mereka akan melakukan apapun untuk menjadi pemenang. Kejahatan dan kecurangan menjadi sesuatu yang wajar di saat nafsu benar-benar bertahta dalam h...