Pt. 4

16 9 2
                                    

Ternyata dia...

"Siapa anda?" kata Diyah bertanya pada wanita di depannya.

"Perkenalkan saya Kokomi, saya adalah tetangganya-" belum sempat menyelesaikan ucapannya tapi Diyah sudah lebih dulu memotongnya

"Mau apa anda kesini?" tanya Diyah penuh selidik seraya menatap tak suka.

"Saya kesini ingin mengantarkan makanan untuk Xi Liu, karena orang tuanya tidak ada dan akhir - akhir ini dia tidak pernah keluar. Saya khawatir kepada Xi Liu takutnya dia belum makan," kata Kokomi lalu kembali mengetuk pintu.

"Kenapa anda sangat baik ke Xi Liu? Sampai-sampai anda mengkhawatirkan keadaan Xi Liu," tanya Diyah dengan menampilkan senyuman tipis.

"Kenapa anda menanyakan pertanyaan seperti itu? Sudah sewajarnya 'kan sebagai tetangga jika melakukan hal tersebut karena semuanya pasti punya hak, sama seperti sekarang saya melakukannya karena saya mempunyai hak sebagai tetangganya untuk mengkhawatirkannya," oceh Kokomi yang membuat Diyah semakin kesal.

"Hak, ya?" balas Diyah seraya mengangkat satu alisnya.

"Oh..iya, adik ini sepertinya baru lulus SMA ya? Kelihatan sekali dari tampang dan wajahmu yang masih muda, saya berani bilang seperti itu karena saya juga mempunyai anak yang seumuran sama kamu” Oceh Kokomi yang kali ini tidak di jawab oleh Diyah

Kokomi mengetuk kembali pintu rumah Xi Liu tapi tidak ada jawaban, dan Kokomi mengalihkan dengan pertanyaan kepada Diyah

“Nama mu siapa kalo boleh tau?” tanya Kokomi kepada Diyah dan berharap dibalas (sebenarnya Kokomi orangnya kepo an karena itu, dia sangat banyak omong)

“Watashi no namae wa Diyah desu”(Nama saya adalah Diyah) jawab Diyah

“o, jadi namamu Diyah. Lumayan bagus tapi masih bagusan nama anakku,” Sindir Kokomi yang lagi-lagi tidak dibalas oleh Diyah

Setelah sekian lama menunggu…

Kokomi yang melihat Diyah diam saja langsung membuka pintu rumah Xi Liu yang ternyata tidak dikunci.

“Ternyata pintunya tidak dikunci, sepertinya kita bisa masuk. Yahh.. meskipun tidak sopan kita harus masuk” kata Kokomi dengan sok.

“Baiklah, silahkan anda dulu yang masuk” titah Diyah.

“Halo, Xi Liu apa kamu ada dirumah?” Kata Kokomi seraya berjalan terus dengan agak mengendap-endap.

Disisi lain Diyah yang sejak dari tadi diam memiliki satu ide yang sangat gila yaitu...

Kira kira apa ya yang mau Diyah lakukan, kalo mau tau tetap stay ya...

O ya, sebelum itu saya punya informasi, jadi disini aku pakek bahasa tambahan yaitu bahasa Jepang.
Yahh, bisa dibilang untuk tambahan ilmu dan supaya kalian mengerti sedikit bahasa dasar Jepang, aku cuma ambil bahasa dasar soalnya juga masih belajar.

Semoga kalian suka

Modern Human CultivationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang