Diyah menelfon rekannya yang ahli untuk membersihkan jejak pembunuhan.
Beberapa saat kemudian dia datang. Dia adalah Yui. Mantan psikopat level akut yang sekarang menjadi seorang hacker seperti Diyah.
*Flashback
Masayu atau yang sering disebut Yui adalah teman sekelas Diyah dan Lutfi sejak SMP, tetapi kedekatan Yui dan Lutfi dimulai saat kelas 9, sedangkan kedekatan Yui dan Diyah sudah sejak kelas 7.
Penyebab Yui menjadi Psikopat akut karena trauma dari keluarga, tekanan dari lingkungan rumah, dan teman-teman yang selalu membully-nya.
Cara Yui membunuh tidak sama dengan psikopat lainnya. Melainkan membunuh mereka dengan cara merusak mental mereka, sebagian teman teman yang membully Yui menjadi gila dan harus dibawa ke RSJ.
Menurut Yui cara membunuh yang sangat menyakitkan yaitu dengan merusak mental lawan.
Dan yang bisa mengendalikan Yui yaitu Diyah. Sebelum Diyah, ibunyalah yang menjadi penenangnya. Tetapi ibunya telah pergi entah kemana dan itu membuat Yui menjadi lebih ganas. Singkat cerita sekarang Yui sudah bukan lagi psikopat meskipun begitu dia sekarang menjadi Hacker dan menemani Diyah untuk merusak dunia Teknologi.
*kembali ke cerita semula
"Apa yang harus aku bereskan disini?," tanya Yui.
"Mayat itu," kata Diyah sambil melirik mayat Xi Liu.
"Baiklah, dan orang itu?," tanya Yui yang disambut dengan tatapan tajam dari Lutfi.
"Aku hanya becanda, becanda." lawak Yui yang tak dianggap.
"Baiklah aku akan membersihkannya, kalian silahkan duduk manis di ruang tamu." titah Yui kepada Diyah dan Lutfi.
"Ini, disitu ada semua peralatan untuk membersihkan jejak." tunjuk Diyah dan Yui mengambilnya.
"Hadeuhh, kau itu pembunuh yang banyak meninggalkan jejak ya, sebaiknya kau pensiun sebagai pembunuh dan menjadi pedagang ikan saja." ejek Yui yang membuat Lutfi menatap nya dengan tatapan tajamnya lagi.
"Jika memang begitu, kenapa kau juga tidak pensiun dari pekerjaan mu itu dan tidak menjadi anjing pemerintah saja?," sindir Lutfi yang membuat Yui diam tak berkutik.
Diyah yang sudah tidak tahan dengan kedua temannya itu akhirnya ikut serta juga.
"Kata-katamu terlalu kasar Lutfi, perkataan Yui ada benarnya. Berhentilah, kau hanya mengganggu pekerjaanku." kata Diyah yang membuat Lutfi bungkam.
Kalimat terakhir yang Diyah ucapkan benar-benar membuat Lutfi sakit hati, dia langsung pergi tanpa sepatah katapun.
Diyah yang melihat Lutfi pergi hanya diam dengan wajah datarnya tanpa memperdulikan perasaan Lutfi sedikitpun.
Setelah Lutfi sudah benar - benar-benar pergi, Yui melanjutkan pembersihan itu.
Disini Yui akan membersihkan jejak di mayat Xi Liu terlebih dahulu, setelah itu dilanjut dengan pembersihan menyeluruh.
Yui membersihkan jejak kaki di lantai dan membersihkan sidik jari Lutfi di pisau tadi supaya dia bisa menggantikannya dengan sidik jari Kokomi.
Disini Yui sudah mengerti rencana Diyah sedari awal kenapa Diyah membunuh Kokomi.
Diyah ingin Kokomi sebagai dalang dari pembunuhan tersebut.
Setelah membersihkan di lokasi mayat Xi Liu, Yui melanjutkan di lokasi mayat Kokomi.
Yui juga membersihkan sidik jari Diyah di pisau tadi dan menggantinya dengan sidik jari Kokomi sendiri.
Supaya Kokomi dinyatakan bunuh diri karena sudah membunuh Xi Liu dengan cara Seppuku.
Detik demi detik... menit demi menit terlewat...
"Apa kau sudah membereskannya? Kenapa kinerjamu mulai berkurang Yui, apa sekarang kau merasakan bagaimana usia tua menggerogoti tubuhmu." ledek Diyah yang membuat Yui agak tersinggung.
"Aku belum tua, dan umur kita sama...17 tahun. Apa karena kita sudah tidak sekolah-" tegas Yui yang membuat Diyah harus memotong pembicaraan tersebut.
"Sudahlahh, jangan bicara tentang masa lalu lagi. Hmm... akhir-akhir ini kenapa semua orang memaksaku ingat masa lalu itu, merepotkan saja." kata Diyah yang berhasil membuat suasana menjadi canggung.
•
Semoga cerita selanjutnya membongkar masa lalu mereka di SMA
Dan kenapa mereka tidak melanjutkan sekolah.Karena itu selalu stay ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Modern Human Cultivation
ActionIni tentang dunia di abad ke 21 pada masa ini persaingan begitu akrab dengan kehidupan manusia modern mereka akan melakukan apapun untuk menjadi pemenang. Kejahatan dan kecurangan menjadi sesuatu yang wajar di saat nafsu benar-benar bertahta dalam h...