Part 12

1 0 0
                                    

" ANJIR GUE MIMPI APA SEMALEM , SIAPA YANG MAU BUNUH KAK YOGI" oceh rahel saat ia terbangun dari tidurnya .

Rahel mengatur nafas nya yang semula sangat cepat menjadi normal , ia sangat menyesali mimpi itu dan takut mimpi itu menjadi kenyataan. Namun rahel penasaran dengan sosok yang akan membunuh kakanya itu , ia takut kaka nya dibunuh.

Dengan langkah yang malas , rahel berjalan menuju kamar mandi untuk memberishkan tubuhnya sembari menjernihkan pikirannya lagi. Namun selama di kamar mandi , rahel malah terganggu dengan bayang bayang mimpi tadi , dan dengan cepat keluar dari kamar mandi. Entah mengapa ia merasa takut dan was was setelah mimpi itu.



Tok...tok...tok...

Rahel terkejut dengan suara ketukkan pintu itu sambil melotot ke arah pintu. Ia perlahan berjalan tanpa suara dan perlahan membuka pintu itu.

"nih buat kamu" ucap kak yogi

Rahel menghela nafas kasar sambil menerima sepiring nasi uduk dengan perkedel dan sambel

" ehhh kak tunggu dulu , rahel mau cerita sesuatu sama kakak" ucapnya sambil menarik lengan kak yogi

"ada apa?" tanya kak yogi

"aku mau cerita tentang mimpi aku kak"

"halah bosen"

"ih engga kali ini malah bikin rahel takut"

"iya sok apa cepet bilang"

"jadi rahel mimpi ada cowo begitu dia lagi santai di balkon sambil minum kopi susu , terus tiba tiba ada yang nelfon dia kayaknya anak buah sih , nah dia tuh ngasih tahu cowo itu kalau kaka udah ngasih tahu semuanya ke aku , nah terus kata cowo itu bunuh saja kaka sama keluarga kita , nah terus sisain aku buat nanggung semua tuntutan kaka" jelas rahel sambil menggerakkan tangannya

Kak yogi terdiam sebentar dan memberi kesan dramatis , namun beberapa detik kemudian ia tertawa terbahak bahak

"hahahahahaha , lagian mimpi kamu aneh aneh aja , kamu kayaknya keseringan nonton film mafia kali jadi kayak gitu "

Rahel memanyunkan mulutnya sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada " kalau beneran bagaimana"

Suasana hening ketika rahel mengucapkan kata itu , kak yogi terdiam sambil berpikir sedangkan rahel merinding sendiri dengan ucapannya.

"ah udahlah ga bakal terjadi"

"tap-"

"udah itu dimakan nasi uduknya"

"iya iya"

"ya sudah kaka pergi dulu ya"

"oke ati ati kak"

Kak yogi berjalan keluar dari kamar rahel sambil berpikir apa yang tadi rahel ucapkan, namun mimpi rahel terdengar cukup menyeramkan , tapi kak yogi tetap menganggap itu sebagai hal mustahil.

***



Alunan musik klasik dengan angin yang sejuk menyatu dan menciptakan suasana nyaman. Arka duduk di tepi pantai sambil membakar ikan yang ia dapatkan. Ini yang ia lakukan ketika ingin menenangkan diri. Tak ada siapapun yang dapat menganggunya , dan ia sangat suka suasana ini.

" aku percaya takdir itu ada" gumamnya sambil melihat matahari tenggelam.

Ia memejamkan matanya sambil berpikir tentang apa yang telah terjadi dalam hidupnya. Mulai dari mamanya yang selalu menjatuhkan mentalnya sampai rahel yang membuatnya nyaman. Namun yang sangat ia ingat adalah , bagaimana ibunya sangat menyayangi adiknya melebihi arka , ia selalu melihat ibunya yang selalu mendidik dan mengawasi adiknya dengan sepenuh hati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

True story [ on going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang