7. Salah Faham

17.6K 2.1K 38
                                    

S i l e n t  B o y f r i e n d

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

S i l e n t  B o y f r i e n d

Lalisa WirasmaAaraksha Joan

[7. Salah Faham]

"Mau balikan?"

Joan mengangguk semangat. "Ngomong
dulu baru balikan," kata Alisa sambil beranjak.

Joan tak mengerti harus bagaimana
menjelaskannya, semua ini terasa lebih
rumit sekarang. Alisa mulai serius dengan
keinginannya, bahkan tak peduli apakah dia
akan dikeluarkan dari sekolah hanya demi
membuatnya bicara ataukah tidak. Tak peduli dengan hubungan mereka atau tidak. Joan mencekal tangan Alisa. Kencang sekali. Alisa paham Joan tengah marah.

Yang Joan inginkan adalah pengertian. Joan
hanya mau Alisa mengerti bahwa ia tidak
bisa bicara, tidak akan pernah walaupun Alisa
meminta ribuan kali padanya. Sayangnya,
Alisa tidak pernah mencoba untuk mengerti
walau ia jelaskan berkali-kali.

Joan menggeleng, menatap Alisa tajam.

"Lo kenapa sih ngelakuin hal yang sia-sia
kayak gini?" Perkataan Alisa tentu saja
menyinggungnya, Joan hanya sudah terbiasa
saja.

Ya, terbiasa sampai Joan lebih mementingkan hubungan mereka dibandingkan perasaannya. Namun, ini pilihannya. Joan tidak ingin merasakan kehilangan untuk sekian kalinya.

"Gue udah tanya sama Rayan, sama lbu,
tapi kenapa mereka nggak tahu juga? Lo
sebenernya kenapa?" Alisa kembali bertanya. Kali ini dia mencoba untuk tidak menaikkan suaranya.

Mencoba, entah yang sudah keberapa kali. Berharap Joan akan percaya dan mulai bercerita.

Nyatanya, Joan hanya menggelengkan kepala, selalu begitu, tatapannya berubah sendu dan Alisa paling lemah jika sudah seperti ini. Joan terlihat sangat terluka dan membuatnya turut merasakan sesak juga.

"Gue tanya sekali lagi, lo kenapa?" Intonasi rendah itu membuktikan bahwa Alisa mulai lelah.

Joan menggeleng lagi. Tidakkah Alisa mengerti bahwa tidak semua tanya harus ada
jawabannya?

"Atau lo cuma pura-pura?" Sampai akhirnya, Alisa pun kelepasan bicara.

Hal yang paling tidak Joan sukai adalah saat
kepura-puraan. Joan tidak suka kepalsuan, untuk apa ia melakukan hal itu? Joan melepaskan cekalan tangannya. Kalimat yang terucap itu terasa lebih menyakitkan, Joan tahu Alisa kelepasan bicara, tapi itu semua tidak ada artinya.

Pun, tubuhnya membeku secara tiba-tiba kala menyadari apa yang dia ucapkan. Alisa sadar sudah keterlaluan kala tak sengaja melihat tatapan kecewa dimata Joan.

Silent Boyfriend [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang