S i l e n t B o y f r i e n d
Lalisa Wirasma • Aaraksha Joan
[46. (2/2)]
"Hati-hati dijalan, Joan."Alisa menggelengkan kepala beberapa kali, berharap ingatan tadi bisa enyah dari pikirannya. Mengingat sikap dingin Joan seolah mereka tidak pernah saling kenal lagi-lagi membuat hatinya sakit.
Rasa dingin di pipi menyadarkan Alisa. "Vanilla milkshake?"
"Nih."
Alisa merengut kecewa. "Kok kecil sih? Mana puas," keluhnya. Mengambil minuman manis berukuran sedang itu dari Bima.
"Lo lagi sakit," ujar Bima kesal. Pasalnya, Alisa belum makan apapun.
Bima meletakkan nampan berisi makanan mereka, sebelumnya Meisya mengajak ke kantin RS karena Alisa bilang dia bosan dengan bubur rumah sakit. Well, galau juga butuh tenaga.
"Makan dulu. Kalo gak mau nasi, gue beliin roti nih," ujar Bima, mengambil vanilla milkshake dari Alisa.
"Kenapa si, yang sakit kaki sama hati gue. Lambung sama usus gue mah oke-oke aja," sahut Alisa ketus. Mengambil roti terpaksa. Matanya masih memindai vanilla milkshake.
"Ya setidaknya lo perlu tenaga buat menghadapi ujian hidup ini." Bima masih tidak mau kalah.
"Berat banget gak sih hidup gue." Alisa mengeluh. Bima langsung menodongnya dengan sendok.
"Lo liat itu. Mereka bahkan lebih sakit dari lo. Mereka harus rasain sakit tiap hari karena penyakitnya. Lo modal sakit hati aja ngeluhnya udah kek orang paling susah di dunia," ujar Bima sambil menunjuk salah seorang pasien.
Alisa tertampar, langsung menunduk. "Udah udah. Lis, jangan di pikirin," sela Meisya. Melotot pada Bima.
Lagipula bukannya dinasihati baik-baik malah langsung di ulti.
Selesai makan, mereka kembali. Namun lagi-lagi, mereka berpapasan dengan Joan, Abimanyu, dan Anna.
Alisa yang tidak sadar, tanpa sengaja menabrak Abimanyu yang tengah memegang cangkir berisi kopi panas hingga tumpah mengenai tangan dan kaki Alisa juga Anna yang berdiri disebelah laki-laki itu.
"Sa, kamu gak apa-apa?" Abimanyu bertanya.
Alisa tidak menjawab, dia diam melihat Joan langsung panik. Memeriksa keadaan Anna dengan sorot khawatir di matanya. Bertanya apakah Anna baik-baik saja. Sedang Alisa hanya berdiri kaku, matanya memburam oleh air seiring dengan dada yang kian sesak melihat Joan sekhawatir itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Boyfriend [SELESAI]
Humor"Boyfie sialan! Gue benci lo! Gue sumpahin lo bisu beneran! Kita putus!" ... Kejadiannya sudah lama sejak Alisa bertemu pacar misteriusnya. Hari itu, masih melekat jelas dalam ingatan Alisa saat pertama kali mereka bertemu. Kala itu, Alisa terjatuh...