Bapak Tiri [BrightxWin] 🔞

Tujhuuhh

Hai datang lagiii

Jangan lupa taburin bintang dan komen kalian dicerita aku ya.

Karena pas baca komen kalian itu bener-bener nambah Mood aku buat nulis, kek penyemangat gitu hihi..

Happy Reading 🐰

**

Win terduduk di ranjangnya saat membaca pesan yang dikirim temannya.

Namtan mau menikah dengan nya hanya karena bisnis?

Tidak mungkin. Win mengenal Namtan bukan sehari dua hari, tapi mereka sudah berteman kurang lebih 4 bulan. Lumayan lama menurut Win. Dan Win memutuskan untuk menikahi Namtan itu kerena Win benar-benar mencintai wanita itu.

Namtan adalah wanita dewasa menurutnya, Win selalu dibuat bergantung saat bersama Namtan. Dan juga Namtan lah yang telah menyelamatkan bisnis Win yang hampir hancur. Namtan selalu menemani Win disaat masa sulitnya, Namtan yang menjaga Win saat Win benar-benar tidak sanggup untuk bergerak sekalipun. Win sudah sangat bergantung pada Namtan saat itu dan kini pun sama.  Tidak mungkin Namtan setega itu.

Win yakin bahwa Namtan seratus persen mencintai nya.

Soal Bright.

Entah, beberapa hari sebelumnya Bright selalu bertingkah kasar dan ketus.

Selalu menolak keberadaan nya, setiap Win menatap baik Bright, tapi yang Win dapatkan hanyalah tatapan sinis dan makian darinya. Sebenarnya Win bingung dia memiliki kesalahan apa.

Aku ada salah apa ya kak?

Soal Perasaan?

Sebelumnya perasaan Win pada Bright hanya sebatas ayah dan anak. Win sedikit menyayangi Bright, karena dia adalah anak dari istrinya.

Tapi setelah apa yang dilakukan Bright semalam membuat pandangan Win sedikit berbeda. Dan juga reaksi tubuhnya yang berlebihan setiap berdekatan dengan Bright.

Win belum pernah merasakan ini sebelumnya, bahkan saat bersama Namtan tubuhnya biasa saja. Berbanding saat bersama Bright, tubuh Win seperti tidak bisa ia kendalikan.

Bahkan hanya memikirkan Bright saja tubuhnya seperti bergejolak menginginkan sesuatu, Win tidak mengerti?

Satu hal yang Win tekankan pada dirinya sendiri. Dia tidak masalah dengan kejadian semalam saat bersama Bright. Win menganggap Bright berbaik hati ingin mengajarkan suatu hal yang harus Win tau.

Baik kan anak tirinya itu?

Memang Win dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang kolot. Bahkan saat sudah berusia legal pun Win masih tidak diperbolehkan menonton hal yang sudah boleh ditonton. Sehingga teman-teman Win kerap kali menghina nya dengan cacian yang tidak Win perdulikan. Tidak penting menurut nya.

Lihat sekarang, orang yang menghina nya dulu, kini menjadi karyawan perusahaan Win.

Ceklek

Suara pintu terbuka membuat pandangan Win teralih kearah pintu.

Namtan disana.

"Sayang? Kamu gak kerja?" tanya Namtan saat melihat suaminya masih bergelung di atas kasur.

"Emm ... a-aku kurang enak badan." Win memang polos tapi dia tidak sebodoh itu untuk memberitahukan acaranya dengan Bright semalam.

"Kamu sakit, kok gak kasih tau aku?" ujar Namtan panik.

"Aku gak mungkin ganggu pekerjaan kamu, katanya kamu tiga hari disana, kenapa udah pulang, kan masih ada sehari lagi?"

Wajah Namtan sedikit kikuk, tiga hari yang dimaksud itu sebenarnya bukanlah pekerjaan bisnis, tapi pekerjaan lain yang harus dia dan Max selesaikan di ranjang.