Dhuhwa

16.9K 1K 150
                                    

Happy Reading
Typo maklum

***

"Hisap."

Win kaget sontak menoleh keatas melihat kearah Bright.
Bright yang melihat posisi Win yang tengah mengadah didepan penisnya malah semakin tegang, menurutnya Win terlihat sangat seksi sekarang.

"Ma-maksud kamu apa bright?"

"Ya dihisap pah, biar dia dingin."

"Tapi kan itu gak boleh Bright, kita sama-sama cowo dan papa ini papa kamu sekarang."

Raut wajah Win terlihat kebingungan, dia bingung bantuan seperti apa yang Bright maksud. Dan dia juga takut melihat penis besar Bright didepan matanya, sebenarnya Win juga merasa kasihan melihat penis Bright yang membengkak, dia berfikir pasti sangat sakit jika dia yang merasakan itu, dia tidak tega dan ingin sekali membantu anak angkat nya itu tapi dia tidak tau cara membantu nya bagaimana. Bright menyuruhnya untuk menghisap penisnya untuk menghilangkan bengkak itu, Win ragu bisa melakukannya atau tidak.

Bright yang melihat keraguan serta kebingungan di raut wajah ayah tirinya mencoba mencari akal lagi.
"Ayolah pah, rasanya sakit banget hiks.."

Win yang melihat Bright menangis semakin tidak tega, dia ingin sekali membantu Bright tapi tidak dengan menghisap penis Bright juga. Itu pasti akan terasa aneh karena dia belum pernah melakukan itu sebelumnya.

"Papa tega ngeliat Bright kesakitan hiks.."

Bright bangga dengan hasil aktingnya, tidak sia-sia dulu dia pernah mengikuti kelas drama, buktinya sekarang Win terlihat semakin tidak tega padanya.

"Bright gimana kalau papa obatin pakai es batu aja ya." Win berfikir kalau menggunakan es batu akan lebih ampuh menghilangkan bengkak di penisnya win daripada harus menghisap nya

Dan Bright berfikir tidak masalah jika menggunakan es batu, toh nanti win pasti akan menyentuh penisnya juga, dan nanti Bright akan memberikan alasan lagi agar Win mau memberikan blowjob padanya.

"Yaudah gapapa, tapi kalau nanti masih bengkak juga papa harus hisap ya."

Win mengangguk dan langsung buru-buru mengambil es batu untuk mengompres penis anak angkat nya itu,
Disaat Win pergi Bright kembali menyentuh penisnya dan mengocok nya perlahan agar semakin menegang.

Saat Win kembali dia semakin kaget saat melihat penis Bright semakin membesar, dia panik dan langsung menyentuh penis Bright.
"Yaampun Bright burung kamu jadi makin bengkak."

Bright langsung mendesis ketika jari-jari Win menyentuh penisnya.
Win yang mendengar suara dari Bright berfikir Bright sedang menahan rasa sakitnya.

"Bentar ya, kamu tahan sebentar pasti sakitnya bakalan hilang."

Win mengambil es batu dan mengusap nya pada penis Bright,
Bright yang merasa ngilu saat benda yang dingin itu berada pada penisnya dan dengan cepat langsung menepis tangan Win.

Win berfikir Bright sedang sangat kesakitan akhirnya mencoba mengelus penis Bright agar sakitnya mereda, tapi itu malah membuat Bright mendesah.

"Ahhhssh...Iya gitu pah.. " 

Win menoleh. "Masih sakit?"

"Masih pah, tapi jangan pakai es batu deh, tambah ngilu soalnya. Dielus aja."

Bright terseyum saat melihat Win mengikuti perintah nya dengan wajah polosnya Win kembali mengelus penis bright yang tepat berada didepan wajahnya, ingin sekali Bright mendorong kepala Win agar bibir Win menyentuh penisnya tapi dia menahannya.
Dia harus menunggu saat Win sudah terjebak dan tidak bisa bergerak baru Bright akan menghajar Win dengan penisnya.

"Sshh..pahh." Tapi kalau begini terus Bright mana kuat, Bright ingin sekali merasakan bibir Win menyentuh penisnya.
apalagi ngeliat ekpresi polos dan bingung Win. Ini sebenarnya Win paham gak sih apa yang lagi dia lakuin.
Kalo memang dia laki-laki dewasa pasti dia paham apa yang sedang dia lakuin ke penis bright sekarang.

"Masih sakit Bright?" Win semakin cepat mengelus penis Bright, karena ukurannya yang besar terpaksa Win mengelus nya menggunakan dua tangan sekaligus, dan tak lupa dia meniup-niup penis Bright agar bengkak nya mengecil.

Bright mengangguk. "ahh..pah makin sakit, Bright gak kuat. Gimana kalau papa Jilat deh biar dia dingin."

Dahi Win mengkerut bingung sekaligus kaget, Bright memintanya menjilat penisnya? Seketika Win teringat saat beberapa malam ini ketika Namtan selalu memainkan penisnya termasuk menjilat penisnya yang mampu membuat Win mendesah nikmat. Dan sekarang anak dari istrinya itu memintanya melakukan hal sama yang pernah istrinya lakukan itu.

Win sebenarnya tidak mengerti masalah tentang ini, dan juga dia tidak terlalu memikirkan hal-hal yang berbau dewasa seperti itu, jadi banyak hal yang belum Win ketahui. Bahkan saat malam pertama mereka hanya Namtan yang bermain aktif sedangkan Win hanya diam pasrah saat tubuhnya di eksplor oleh Namtan, dan bisa dibilang Namtan adalah orang yang pertama yang melihat dan menyentuh penis Win selain Win sendiri.

"Jilat yang seperti mama kamu lakuin?"
Tanya Win dengan tampang polos nya.

"Hah?"

Bright kaget, tentu saja. Tapi itu malah bikin dia senyum, bisa dipastikan kalau bapak tirinya itu beneran polos menuju bloon. Bright semakin ingin memanfaatkan kepolosan Win. Tapi harus pelan-pelan.

Bright mulai bertanya banyak hal.
"Emang Mama sering apain penis papa?"

"Mama kamu sering elus-elus kaya gini nih, terus di jilatin, di kocokin sampe papa lemes." Win dengan bangga nya bercerita merasa dia sudah seperti suami pada umumnya, Tak lupa mengelus penis Bright. Sebenarnya dia sedikit malu membicarakan itu tapi menurutnya tidak masalah karena mereka sesama lelaki.

Sedangkan Bright semakin kaget, jadi selama ini yang aktif Mama nya? Jadi Win pasrah aja di apain aja sama Mamanya.

"Jadi Papahhss..cuma diem doang? Yang goyang cuma Ahh.. Mama sendiri?"

Win tak sadar kini tangannya tidak hanya mengelus tapi mengocok penis Bright
"Goyang? Gak ada yang goyang kok, orang Mama kamu cuma mainin burung Papa doang habis itu kita tidur, ngapain goyang segala."

Bright makin kaget, ini maksud papa tirinya gimana sih. Gak goyang? Cuma mainin penis terus tidur? Jadi gak ada celup celup gitu?

"Terus Papa sama Mama nyatu gak?"
Ucap Bright sambil menyatukan kedua jari telunjuknya sebagai simbol.

"Nyatu gimana?"

Bright lupa kalo Win ini rada-rada bloon jadi harus dijelaskan dengan jelas, baik dan benar.
"Itu Papa masuk ke itu Mama gak? kaya hubungan suami istri pada umumnya loh!" ucap Bright kesal sendiri.

"Belum, soalnya Papa gak ngerti caranya jadi Mama kamu kasih waktu buat Papa belajar sendiri."

Bright kaget. Satu kata buat Win sekarang,  Goblok.
Masa cowok masalah gituan gak ngerti sih! Bright aja udah paham sejak masih SD karena sering liat Mamanya sama mendiang Papanya dulu nganu nganu di dikolam, ruang tamu, dapur, gudang, wastafel, balkon, belakang rumah, depan rumah dan banyak lagi. Untung nya bukan di kebun orang aja.

Gatau motifnya mereka ngelakuin itu bukan di kamar utama, karena saking seringnya liat itu akhirnya Bright cari tau sendiri akhirnya tau deh, untung nya gak langsung coba praktek sama temennya dulu.

"Jadi selama ini Ahh..cuma main gitu doang? Gak celap celup?"

Win mengangguk, dia sedikit paham apa arti celap celup yang dimaksud Bright, tapi setelah itu dia dikagetkan saat kepalanya didorong oleh Bright hingga bibirnya menyentuh penis Bright yang sedang berada di genggamannya.

"Sekarang aku mau ngajarin Papa biar Papa ngerti ahh.."

***
Maap ini ngawur, gak jelas banget Woii maapkan.

Tapi jangan lupa bintang dan komennya ya
Biar makin semangat lanjut nya

-Adik ipar Win

Bapak Tiri [BrightxWin] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang