Tigablass

10.7K 616 159
                                    

Hai Hai aku datang lagi💅

Jangan marahi aku yg lama update 🤠
Marahi saja mood dan tugas-tugas ku yang kayak Guguk.

Btw aku lagi suka dengerin lagu ini

🎶Gemes - Kuburan Band 🎶

Selamat membaca kawan💅

**

Seperti tidak terjadi apa-apa, kini mereka berempat sarapan bersama di meja makan.

Tidak bodoh, keempat manusia itu ingat apa yang terjadi malam itu, tapi keempatnya memilih untuk diam, toh tidak buruk juga berpura-pura bodoh, kan?

"Ini apa mah?" tanya Bright menunjuk makanan di dalam mangkuk dengan wajahnya datar.

Yang sebenarnya terjadi adalah kakinya di bawah sana menekan-nekan inti milik Papahnya. Dan pertanyaan Bright tadi sejujurnya di tanyakan untuk benda yang sedang di mainkan oleh Kakinya di bawah sana.

Namtan yang tidak menyadari itu hanya menjawab sesuai dengan yang ia pahami. "Jengkol rebus."

Bukan Bright yang terkejut, melainkan Dew. Alisnya menekuk tajam, apa katanya?

Jengkol rebus?

Seumur-umur Dew belum pernah makan jengkol, apalagi yang di rebus. Tapi entah apa yang membuatnya kini berpura-pura semangat untuk menyenangkan hati si pembuat masakan.

"Wah, Dew suka jengkol rebus!"

"Nih.... " Namtan menuangkan jengkol itu pada piring ke tiga pria di depannya. Di mulai dari Win, Bright lalu terakhir Dew.

"Aku gak suka jengkol," kata Win tanpa sadar membuat suara seperti merengek.

Win juga sebenarnya mencoba mengelak dari sensasi dan gelayar aneh yang menganggu tepat berada pada intinya, yang pelakunya tak lain adalah Bright, anak tirinya itu.

Namtan menuruti keinginan Win, dirinya tidak jadi menuangkan jengkol rebus tersebut ke dalam piring Win, dan menggantinya dengan menu lain. Namtan kini juga mulai memahami selera makan dari suaminya.

Sedangkan Bright, menggigit pipi bagian dalamnya, menahan gemas. Kenapa Pria yang lebih tua beberapa tahun darinya ini sangat menggemaskan. Win dengan rambut yang masih acak-acakan itu kini bersemangat menyantap makanannya.

"Sini aja tante, ke piring Dew banyak-banyak. Dew pecinta Jengkol kok," dusta Dew.

Bright di ujung sana tidak perduli. Ada dua aktivitasnya di meja makan pagi ini.

Makan dan menggoda Papa manisnya.

Oh, jangan heran sarapan pagi mereka Jengkol. Karena Namtan sedari dulu tidak memiliki aturan dalam menu sarapan. Selama makanan itu enak dan layak, Namtan akan tetap menyediakannya meskipun makanan itu tergolong berat untuk sarapan.

Win diam menikmati menu lain yang ada di meja makan ini. Dua rasa nikmat menyerbu Win pagi ini. Pertama menu masakan milik Namtan yang tidak di ragukan lagi untuk lidahnya.

Lalu yang kedua, kenakalan dari kaki Bright di bawah sana yang belum berhenti untuk menggoda miliknya walaupun masih terbungkus celana-yang pasti tidak di ragukan juga kenikmatannya. Win merasa dia bener-bener gila oleh Bright.

Win berusaha menormalkan tubuhnya. Nafasnya tercekat membuatnya sulit dalam mengunyah makanan.

Win menggeliat dan terbatuk.

"Hati-hati sayang, makannya," ucap Namtan memberi minum pada Suaminya, Win.

"Uhuk uhuk!"

Suara batuk juga datang dari Dew, pria itu sengaja tersedak agar mendapatkan atensi dari Namtan juga.

Bapak Tiri [BrightxWin] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang