Laphaann

11.1K 702 152
                                    

Uuwii datang lagii

Jangan lupa Bintang dan komennya untuk penyemangat kuhh.

Hehe Happy Reading 🐰

**

Namtan bangun 30 menit yang lalu, saat kembali ke kamar, dia masih menemukan suami dan anaknya bergelung didalam selimut, berpelukan.

Rasa hangat dan bahagia melingkupi perasaannya. Dia senang melihat anaknya sudah mulai menerima Win sebagai ayah nya.

Tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi diantara keduanya.

Ponsel Bright sedari tadi berdering, membuat nya tak henti untuk berdecak sebal. Anak itu benar-benar, rutuknya.

"Bright! Bangun!"

"Hmm." Percayalah, Bright tidak tidur. Dia hanya berpura-pura agar tetap memeluk si manis. Terlalu nyaman.

"Dari tadi yang namanya Shashi terus Nelpon kamu! Angkat buruan." Kesal Namtan mengguncang tubuh anaknya.

"Ck, mama aja deh yang angkat. Bilang Bright lagi boker atau apa kek!" Bright masih tidak mau melepas pelukannya, malah semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh Ayah tirinya itu.

Win yang merasa terusik mulai membuka matanya, tubuhnya terasa sesak mendapat apitan kuat dari Bright.

"Unggh? Udah jam berapa?" tanya Win dengan suara seraknya.

"Masih pagi sayang, kamu lanjut tidur aja gapapa." Namtan menyambut Win dengan senyum manis.

Bright menatap ibunya sengit. "Mah, gak bisa gitu dong. Mamah gak adil sama anak sendiri!"

Namtan balas dengan Pelototan tajam. "Angkat telponnya atau mamah yang angkat Hape kamu tinggi-tinggi terus mamah hempaskan biar jadi hancur Berkeping-keping, pilih mana?"

"Gimana aku bisa jawabnya dengan pertanyaan yang gak jelas, yang bikin aku emosi!"

"Anak kurang ajar, satuuu...."

"Iya iya iya, sini hape nya! Mama suka banget bikin aku jadi anak Durhaka."

"Duaaa...." Namtan tidak perduli, dia tetap melanjutkan hitungannya sambil mengangkat Handphone Bright tinggi-tinggi.

Bright langsung menyelamatkan nyawa belahan jiwanya sebelum tewas ditangan Ibunya itu.

Setelah mendapatkannya, Bright langsung  bangkit dan berjalan kearah balkon kamar milik orangtuanya.

Shashi

"Halo Bright? "

"Hm, kenapa?

" Flashdisk nya kan ada sama kamu kan? Gimana kalo ntar kerja kelompoknya dirumah kamu aja langsung, biar gak bolak balik?"

"Hmm, yaudah di rumah gue aja, ntar lo kesininya sama siapa?"

"Gini Bright, kamu kan tau minggu lalu mobil aku di bengkel dan sampe sekarang masih belum selesai, gimana kalo kamu yang jemput aku, bisa gak?"

"Yaudah nantinya jemput."

"Yeayy, makasih Bright. Yaudah aku tutup ya aku mau siap-siap."

"Hem." Bright mengela nafasnya. Biar gak bolak balik katanya? Taik kucing, Sama aja Bright bakalan jemput dia dulu trus ngerjain tugas di rumahnya kan? Buang-buang bensin, tapi biar lah. Ntar si Shashi itu yang ngerjain, Bright cuma numpang Nama nya biar tertera di daftar kelompok.

Bright berniat ke kamarnya untuk mandi, otomatis dia harus keluar dari kamar orangtuanya kan? Saat membuka tirai balkonnya Bright dapat melihat aksi kedua orangtuanya itu.

Bapak Tiri [BrightxWin] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang