Ehmphat

17.9K 912 192
                                    

Tulung, Aku nulis ini karena diteror sama mskimnj terus 😭✌
Udah ya?
.
Happy Reading
Typo maklum

🔞🔞
***
"Papa mau burung kamu!"

Senyum Bright terukir kecil, berhasil.
Tapi dia ingin bermain-main sedikit dengan Papa tirinya itu.

"Mau apa hmm?" ulang Bright, kini Bright membuat tubuh Win menjadi telentang dan kali ini dia sedikit memajukan wajahnya hingga mengikis jarak antara mereka.

Nafas Win semakin berat, pikiran nya seakan tidak berfungsi lagi, apalagi dalam posisi dan kondisi seperti ini. Sangat dekat dan panas.

Lubangnya terasa semakin gatal, basah dan tidak nyaman, Win memajukan pinggulnya agar penis nya dan penis besar milik Bright bersentuhan, Dan berhasil.
Darah Win seakan mendidih merasakan kulitnya vitalnya bersentuhan langsung dengan kulit vital milik anak tirinya yang kini terasa keras dan berurat. Win memejamkan matanya seakan merekam rasa dan tekstur penis Bright.

Bright menegakkan tubuhnya dan memberikan jarak antara tubuhnya dan Win. Lalu melihat keadaan tubuh Papa tirinya sekarang. Kacau.

Win sangat kacau, dengan tubuh dipenuhi keringat, kepala mendongak, mata terpecam dan Selangkangan putihnya terbuka lebar.

Pemandangan paling indah yang pernah Bright lihat. Walaupun dulu dia mengagumi Win dengan sangat, tapi hal ini tidak pernah masuk dalam list keinginannya. Bahkan Bright tidak pernah berfikir akan bisa melihat dan melakukan ini pada Win. Bright sejak dulu menyukai Win dengan cara sehat. Tapi sekarang sepertinya tidak.

Tubuh Win benar-benar seperti menariknya untuk segera disentuh.

Perlahan tangan Bright maju dan mulai menyentuh penis Win. Bright mengelus nya perlahan hingga membuat tubuh Win melengkung.
"Ughhh Brighthhh!"

Bright menyeringai tangannya semakin menjelajah seluruh tubuh Win mulai dari putingnya yang berwarna pink dan terlihat mencuat itu. Bright memelintir biji kacang itu hingga membuat Win kembali melenguh. "Ughh aahh!"

Lalu ke perut rata Win yang terlihat beberapa pack roti yang tidak terlalu nampak tapi itu malah membuat kesan seksi dimata Bright.

Lalu,

"Aww! Shh..Bright jembut Papa jangan ditarik!"

Bright melepaskan tangannya dari jembut Win yang tadi dia tarik, pelintir dan gulung hingga kusut.

Kini Bright memegang penisnya yang berdiri tegak dan mengarahkannya pada lubang Win. Hanya menyentuh, tidak sampai dimasukkan, Bright sengaja menggoda Win.

"Emhh Brighthh masukhhan!" Win sedikit menurunkan bokongnya agar kepala Penis Bright benar-benar masuk, tapi ternyata itu sulit.

"Mau ini?"

Win mengangguk cepat. "Iyahh! Shh..Cepat masukanhh Papa gak emhh..kuat Bright!"

Bright menghiraukan perkataan Win, dia menjauhkan kembali penisnya dari lubang Win yang membuat Win kembali merengek, dan itu terlihat lucu dimata Bright.

Bright menyentuh Penis Win dan mengurutnya pelan. Walaupun lubangnya tidak disentuh Win masih merasa lega setidaknya penisnya disentuh walaupun sebenarnya Win merasa kurang puas.

Win melenguh saat gerakan tangan Bright semakin cepat. Dan tangan Bright yang satunya diarahkan pada lubang Win yang terlihat berkedut.

Win spontan mengangkat bokongnya saat merasakan kembali jari dingin Bright menyentuh lubangnya.

Win memejamkan matanya merasakan jari itu perlahan masuk. "Ditempat tadi Brighthhh!" pintanya.

Bright menurut, dia mendorong jarinya menuju prostat Win dan menusuknya dengan lambat membuat Win semakin tersiksa, lalu mencabut jarinya dari sana.

"Jangan dikeluarin lagi!" Kesal Win.

Bright terkekeh saat Win terlihat kesal, malah sekarang Win menarik tangan Bright dan membawanya kembali menuju lubangnya, lalu mengarahkan jari Bright agar masuk kedalam.

"Gerakin jarinya," lirih Win.

"Gerakin sendiri, Cari kenikmatan Lu sendiri," ucap Bright kini menghilangkan panggilan 'Papa' miliknya, dan Win juga terlihat tidak perduli karena sekarang dia mengikuti perintah Bright untuk mencari Kenikmatannya sendiri.

Win menahan jari dan tangan Bright agar tetap di posisinya lalu mulai menggerakkan bokongnya naik turun.

Tubuh Win terasa di awan-awan merasakan jari-jari panjang Bright mengenai prostat nya. Win menahan desahannya dengan menggigit pipi dalam nya, Bright yang melihat ekspresi itu sontak tertawa. Ekspresi Win terlihat seperti nahan Pup.

"Keluarin aja, jangan ditahan," ucapnya pelan.

"Ughhh.. Yahhs..shhh!" Desah Win akhirnya.

"Sebut nama gue sayang." Bright mengelus pelan surai Win.

"B-brighthh..enghhh..yahhh!" Win menggerakkan bokongnya dengan semangat dengan kepala mendongak keatas.

Perut Bright terasa menggelitik melihat dan mendengar aksi binal Papa tirinya barusan.

Bright harus memanfaatkan hari ini sebaiknya mungkin, selagi Mamanya belum pulang dia harus bisa Perawanin Papa tirinya, dan menjadikan Win sebagai hak milik.

Bright melihat tanda-tanda Win akan mencapai puncaknya, ia pun dengan kuat menarik tangannya dari lubang Win, terasa sulit karena Win tengah menahan tangannya.

"Kenapa?" tanya Win dengan ekspresi kecewa, padahal dia sudah hampir mencapai puncak tapi Bright tega menghentikan nya.

"Belum puas?" tanya Bright.
Win menggeleng dengan wajah merah.

"Gak usah cemberut gitu, sebagai gantinya mau pakai ini gak?" Bright menujukan penis tegangnya pada Win, sontak wajah Win langsung berubah antusias.

"Mauu Win mau."

"Tapi dengan satu syarat!"

Win menyerjit bingung. "Apa?"

"Panggil gue Daddy." Bright tersenyum licik.

"T-tapi kan Win yang jadi papanya," ucap Win tanpa sadar sedari tadi menyebut dirinya sendiri menggunakan nama.

"Oh yaudah, kita batalin aja mainnya. Sekarang keluar dari kamar gue." Bright mengambil ancang-ancang seolah bangkit dari posisinya.

Tapi Win menahan pergerakan Bright.

"Ayo Daddy!"

***

Maap pendek banget dan gak jelas

Jangan lupa vote dan komennya serta follow aliyakimber biar makin semangat lanjutnya

-Adik Ipar Win🐰

Bapak Tiri [BrightxWin] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang