"Uncleeee" Jonathan berteriak, anak itu psti mau menjemput adiknya. Yuta akhirnya turun dan menyuruh Jonathan agak tidak membuat kebisingan karena kini Yunhe dan Jennie sedang tidur.
"Nathan jangan ribut, Jennie sama aunty lagi tidur" tegur Yuta namun tidak diindahkan oleh Jonathan, ia malah berlalu menuju kamar Yuta tanpa menghiraukan pemiliknya sedangkan Momoka Hanyabtertae melihat mereka. Jonathan memang sangat rusuh dan tidak pernah takut dengan siapapun kecuali papanya.
"Nitip Nathan juga ya, gue mau ke Johnny dulu. Nanti kita jemput mereka jam 5 sore, see you" Momoka melenggang pergi. Oh tidak, jika hanya dengan Jennie, Yuta bisa tahan tapi jika dengan Jonathan itu sangat rumit, Jonathan pasti akan mengacau.
Yuta memnutuskan untuk berjalan ke dapur, ia harus minum setidaknya untuk meredakan amarah dikepalamya, bagaimanapun Jonathan itu adalah keponakannya.
Setelah beberapa menit akhirnya Yuta kembali ke kamar dan pemandangan mencengangkan menyapa matanya. Jonathan tidak menrusuh tapi ia ikut tidur bersama Yunhe dan Jennie. Seulas senyuman di wajah Yuta terpancar, pemandangan yang sangat indah. Yuta menerka akankah seindah ini jika mereka juga memiliki anak? Urusan kontrak Yunhe dengan Sakura bisa Yuta atur nantinya. Yuta tahu bahwa Sakura dan Yunhe memiliki suatu kesepakatan tapi Yuta tidak mau, Sakura tidak pernah berbincang padanya perkara kontrak atau sebagainya, Sakura hanya bilang ia harus menikah dan saat Yuta bilang ia setuju jika Yunhe yang menjadi madu Sakura dan Sakura juga rela. Mereka tidak pernah membahas soal Yunhe harus pergi setelah sukses memberinya dan Sakura keturunan. Yuta tidak mau Yunhe pergi, terlepas dari segalanya, tahta Yunhe di hati Yuta lebih diatas dibandingkan Sakura.
Sejak dulu...
🌱🌱
Yunhe membuka matanya, sial dia tertidur tadi. Ia lalu melirik jam dinding, ternyata sudah hampir jam 5 sore. Dia beranjak dari kasur dengan pelan, senyumnya terpancar kala melihat Yuta memeluk Jennie dihadapannya dan Jonathan memeluknya dari belakang. Dengan hati-hati Yunhe menyingkirkan tangan Jonathan laku memindahkannya lebih dekat dengan Jennie agar Jonathan tidak terjatuh.
Setelah itu, Yunhe beranjak menuju kamar mandi untuk mencuci muka lalu beralih ke dapur untuk memasak makan malam dan membuat beberapa cemilan untuk Jonathan dan Jennie.
🌱
Waktu makan malam telah tiba, mereka berempat duduk di meja makan dengan Jennie dipangkuan Yunhe tentunya, janji Momoka hanyalah janji bahwa dia dan Johnny akan menjemput kedua bocilnya tadi jam 5 sore. Buktinya sekarang sudah jam 7 dan mereka belum menampakkan batang hidung sama sekali.
Jonathan dengan lahap memakan ayam tepung yang memang favoritnya, sedangkan Yuta memperhatikan Yunhe yang sibuk memberi Jennie makan, aura keibuannya terpancar membuat Yuta terpesona.
"Duh pinternya" puji Yunhe kala Jennie memakan makanannya dengan sangat lahap.
"Uncle, Nathan mau itu" ucapan Nathan membuyarkan lamunan indah Yuta, ponaoan bandelnya itu meminta tolong diambilkan kecap.
"Enak gak masakan aunty?" tanya Yunhe, Jonathan mengangguk
"Nathan boleh kesini setiap hari makan masakan aunty? Enak banget ini. Masakan mami kalah" puji Jonathan membuat Yunhe gemas.
"Gak, nanti kamu dapat sepupunya lama kalau kesini setiap hari" Yuta menolak membuat Yunhe menatapnya. Yuta ini bicara dengan anak kecil tapi mulutnya tidak di filter sama sekali.
Baru saja Yunhe mau menegur Yuta, Momoka dan Johnny sudah datang untuk menjemput kedua anaknya membuat Yunhe mengurungkan niatnya.
🌱
"Makasih ya udah mau jagain mereka" Momoka mengambil Jennie dari gendongan Yunhe sedangkan Jonathan yang melihat itu mengambil kesempatan berlari kearah Yunhe lalu memeluk kakinya. Lagi-lagi Yunhe gemas dengan Jonathan.
"Aunty cantik, Nathan pulang ya. Nathan bakalan sering mampir kesini" Jonathan nyengir. Yunhe berjongkok menyamakan tinggi mereka mencubit gemas hidung Jonathan.
"Nathan boleh cium?" Jonathan meminta izin, semuanya lumayan tercengang. Bocah nakal itu baru kali ini meminta izin, biasanya dia akan melakukan segala sesuatu semaunya sendiri.
"Boleh" Yunhe tersenyum, Jonathan laku mengecup pipi Yunhe.
Sedangkan Johnny mendekat kearah Yuta, mdmberikan duan lembar kertas pada Yuta dan mengedipkan satu matanya.
"Hadiah" jawab Johnny meski Yuta belum bertanya.
"Kalian kan belum sempat honeymoon tuh, jadi sebagai hadiah karena mau jagain dua bocil ini kalian kita kasih tiket honeymoon berangkatnya tiga jam lagi" Momoka menjelaskan membuat Yunhe panik. Tiga jam lagi? Dia bahkan belum bersiap sama sekali.
"Perusahaan? Kalau papa ngamuk gimana? Kok jadi tiba-tiba gini?" pertanyaan Yuta bertubi-tubi
"Tenang, udah kita atur. Koper kalian juga" ucap Momoka. Koper? Sejak kapan? Mereka kan tidak dirumah ini sedari tadi?
"Udah sana ganti baju terus berangkat ke bandara. Kalau ketinggalan pesawat tiketnya sayang. Mahal itu" perintah Johnny.
Meski masih sedikit linglung akhirnya mereka berdua bersiap dan bulan madu di maldives menanti keduanya.
🌱
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI KEDUA [Nakamoto Yuta]
FanfictionMeski dimata orang lain kamu adalah yang KEDUA, namun bagiku kamu yang UTAMA. Note : TYPO BERTEBARAN, MOHON MAAF ATAS KETIDAKNYAMANANNYA.