"Sampai kapanpun mereka tak kan mengerti aku."
~Minta Voment & Follow!
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:School again.
Jujur saja Kayla mulai merasakan rasa bosan karena berada ditubuh remaja yang biasa saja. Bagaimana dengan keadaan rumah? Entahlah, Kayla sudah mengganti Handphonenya yang baru hingga orang rumah tak bisa menghubunginya, Tapi beda lagi kalau disekolah.
"Kay tinggal dimana? Kenapa kakak gak bisa menghubungi Kay sama sekali?" Tanya Leo yang menghadang Kayla didepan kelas.
Kayla memutar bola matanya malas.
"Bukan urusan lo. Lagian kalian juga percaya kan sama tuh kuntilanak." Ketus Kayla.
"Aku gak percaya kok sama dia!" Seru Leo membuat Kayla mengerutkan dahinya.
"Aku... aku minta maaf. Please maafin semua perbuatan aku yang buat kamu menderita. " mohon Leo.
"Kenapa tiba-tiba?" Leo menatap sendu Kayla.
"Dulu, aku pernah berjanji pada bunda untuk melindungi Kayla. Nyatanya, janji itu telah hilang dimataku hingga melihatmu menjauh, membuatku sadar akan janji yang dulu kuucapkan." Leo kemudian menggenggam tangan Kayla erat.
"Please... hanya satu kesempatan. Jika memang aku gak bisa memenuhi janjiku, maka bunuhlah aku."
Kayla menatap dalam mata Leo dan nyatanya tak ada sedikitpun keraguan dimata itu. Batin Kayla berperang, Kayla ingin sekali segera membunuh Leo saat ini tapi disisi lain, perasaan Agatha seakan melumpuhkan kekejamannya. Kayla pun menghela nafas kasar.
"Oke. Satu kesempatan atau tidak, matilah kau." Kayla berjalan melewati Leo dengan wajah datar, sedangkan Leo terdiam sesaat yang setelahnya berbinar senang.
"Hai, Honey." Kayla lagi-lagi mendengus kasar dan mengumpati batin saat Alvino tiba-tiba duduk didepannya dengan mengerling nakal, membuat seluruh siswa yg ada dikelas melongo tak karuan.
"Fuck of you! Menyingkir dari hadapanku sekarang!"
Nyatanya hal itu hanya ditanggapi kekehan ringan oleh Alvino.
"Bagaimana dengan apartemen barumu? Ah.. harusnya gue yang nyari tuh apartemen buat my sweety." Kayla memasang raut wajah ingin muntah.
"Basi!"
Hingga bell berbunyi dan pelajaran dimulai. Selama beberapa jam pelajaran yang dilewati, Kayla hanya memasang raut bosan mendengar penjelasan guru yang menurutnya berbelit-belit.
Dan saat jam istirahat, Kayla lebih memilih untuk ke perpustakaan yang dipandang heran oleh yang lain. Sempat dia mengajak Jimin dan Eun-Jung tapi mereka berkata,
"Waktunya belajar yah belajar, istirahat ya istirahat."
"Mager."
Sekian, terimakasih.
Jadinya... atau mungkin awalnya? Kayla berencana pergi sendiri tapi siapa sangka Leo dan Alvino malah membuntutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHKOTA DARAH
FantasíaKetika pengorbanan mengubah nasib dari 2 jiwa yang berbeda, lalu bagaimana jika salah satu harus bertahan dengan menjadi Mahkota yg berlumuran darah? Akankah takdir mempermainkan kembali kehidupan dari salah seorang gadis yang memang geram...