9🦅

114 13 2
                                    

Previous chapter

Saat mencapai poin penentuan, Kageyama dan Hinata menggunakan serangan quick-jump lagi dan …


<><><>


Sayang sekali, serangan mereka berhasil diblokir. Kemenangan jatuh kepada tim voli Seijoh. Mereka saling berpelukan, tos, dan tertawa. Sedangkan di sisi lain lapangan, tim Karasuno tampak begitu sedih dan down. Setelah pertandingan selesai, semua berkumpul di satu tempat.

“Iwa-san! Selamat!!!” (Y/N) mengangkat tangannya untuk tos.

“(N/N)! Iya makasih udah dukung tadi!” Iwa membalas tos (Y/N).

“Loh kakak mana?”

“Haah, tau lah dia ngapain. Ayo naik duluan.”

“Ooh, bentar aku mau ke toilet.”

‘Kalau ketemu tim Karasuno, aku mau nyapa mereka sekalian deh.’


(Y/N) berjalan ke toilet yang lokasinya agak jauh dari pintu keluar. Banyak orang berlalu-lalang di koridor membuat (Y/N) sedikit kesulitan untuk lewat. Sebelum sampai di toilet, (Y/N) melihat tim Karasuno. Sesaat ia akan melangkah untuk menyapa, namun terhenti. Wajah Hinata yang biasanya bersinar dan semangat, kini menjadi gelap dan suram, apalagi Kageyama yang biasanya sudah suram (canda).

‘Duh, kayaknya ngga pas deh kalo aku ke sana sekarang, lain kali aja.’


(Y/N) berbalik dan menuju ke toilet. Saat masuk ke toilet, benar saja dugaan (Y/N), sangat ramai. Setelah selesai, (Y/N) langsung keluar dan menuju ke tempat parkir. Baru beberapa langkah dari toilet, (Y/N) melihat dua perempuan bar-bar waktu itu.


(Y/N) dan kedua perempuan itu berpapasan dan tidak terjadi apa-ap- (yah kepotong)

“Tunggu,” tangan (Y/N) ditarik.

(Y/N) berbalik, “Ya?”

Mereka tidak mengatakan apa-apa dan hanya memandangi (Y/N). Salah satu dari mereka membisikkan sesuatu ke telinga yang satunya lagi (lah kok belibet). Saat dia menjauhkan kepalanya, wajah perempuan itu berubah seolah menyadari sesuatu.

“Kau … bukannya kau-”

“(N/N)!” Iwa memanggil dari belakang (Y/N).

(Y/N) menoleh ke Iwa, kedua perempuan itu kaget dan langsung pergi.

“Itu temenmu? Maaf aku ganggu.”

“Engga kok, gapapa. Kakak udah balik?”

“Iya udah, ayo!”


ooo


(Y/N) duduk di samping Oikawa, “Hai kak! Aduh bau parfum siapa ini~”

“(Y/N)-chan~ Eh? Apa maksudmu?”

“Ini bukan bau parfum kakak, pasti tadi abis dipeluk-peluk fangirl kakak ya! Ewh jangan deket-deket aku sebelum kakak mandi!”

“Ya ampun, yaudah aku lepas aja bajuku,” Oikawa mengangkat bajunya dan terlihat roti sobek enam kotak.

“YA JANGAN DISINI JUGA BODOH!” (Y/N) menarik kembali baju Oikawa dan memukulnya.

“(Y/N)-chan! Kau belajar mukul dari Iwa-chan ya! Sakit banget o(TヘTo)"


Anggota lainnya, coach, dan pak supir be like : 'Kami tidak dengar, disini sangat damai'


<Timeskip - Akhir pekan>

(Y/N) sedang bersantai di sofa sambil scrolling chatnya dengan Sugawara. Ia mengirimkan banyak foto-foto tim Karasuno saat mengikuti camp pelatihan Nekoma.

‘Hinata lucu banget!’




━━━━━━ Sugawara senpai━━━━━━

Aku jadi pengen ikut ke sana >~< |
||9:12 AM||

| Lain waktu kita pergi bareng ya
||9:12 AM||

Yey, oke! |
||9:13 AM||


*tring*

‘Notif apa nih … WEH MANGA NYA UDAH UPDATE?!’

Langsung dibukanya situs untuk membaca manga favorit (Y/N), (insert the manga’s name here). Alangkah lebih nikmat apabila baca manga sambil menyeruput secangkir teh dan biskuit, begitulah benak (Y/N). Ia beranjak dari sofa dan menuju ke dapur.


Saat sedang asyik bersenandung sambil menyeduh tehnya, tiba-tiba,

“Oi (Y/N)!” Teriak kakak dari kamar.

“Iya apa?!” Balas berteriak.

‘Kenapa ga turun aja sih.’

“Ntar ada temen kakak ke sini, tolong bukain pintunya terus suruh naik ya, thanks!”

“Yaya!”


ooo

Teh siap, biskuit siap, wifi lancar, oke lengkap. Lanjut maraton manga ah! Belum ada sepuluh menit aku duduk di sofa, bel rumah berbunyi.

‘Ini pasti temennya kakak.’

“Sebentar!”

Aku membuka pintu dan seketika cahaya dari luar terhalang masuk.

‘Buset kok tiba-tiba ada gerhana.’

“Halo?” Suaranya rendah dan datar.

“E- iya?! Maaf, silakan masuk. Ditunggu kakak di atas, langsung naik aja,” aku menjawab dengan senyum terpaksa /malu/

Dia tidak menjawab dan langsung naik ke atas. Di belakangnya ada laki-laki berambut merah dengan tubuh semampai hampir menyamai laki-laki sebelumnya.

“Oh? Permisi, aku masuk ya~” Menyusul temannya yang sudah berjalan duluan.

‘Aku ga tau kenapa tapi aku agak takut sama orang itu :’>’




(A/N)
Haihai, Author sempetin update ni, maap kmrn ga update, cya~






Next

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

!!!𝗵𝗶𝗮𝘁𝘂𝘀¡¡¡ • You Should've Came to Shiratorizawa [Wakatoshi Ushijima]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang