2🦅

218 25 1
                                    

Previous chapter

“Iya, apa kamu tau dimana kelas Kak Oikawa?”

“Ooh, tau, ayo aku antar.”

‘Si kepala salak ini siapa ya?’



<><><>


Mereka telah berjalan melewati beberapa koridor. Karena merasa canggung, laki-laki itu mencoba untuk angkat bicara,

“Um, aku Yuutarou Kindaichi, maaf baru ngasih tau.”

“Ah iya, ngga apa-apa, aku (Y/N).”

Keadaan kembali hening, sementara. Tak jauh dari posisi (Y/N) terlihat pintu kelas di sebelah kiri dengan tanda kelas III-A.

Iwa keluar dari kelas dan menyadari (Y/N) sedang berjalan ke arahnya,

“(N/N)!”

“Oh, kamu kenal Kak Iwaizumi?”

“Iya, sampai sini aja, makasih ya,” (Y/N) tersenyum kecil lalu menghampiri Iwa.

“I-iya.” /slightly blushing/


“Kakak dimana?”

“Aku kira kamu ga bakal nyari dia, biasa lagi dikerumunin cewe-cewe, kamu tunggu di sini aja.”

“Ooh, oke. Aku belum makan bekal ni, mau makan bareng ga?”

“Oke tapi bagi dikit ya!”

“Iya iya.”

ooo


(Y/N) dan Iwa menikmati keheningan di siang hari dengan damai dari bangku taman. Satu orang yang tidak akan membiarkan mereka tenang barang satu menit pun datang.

“(Y/N)-chan~!”

“Sabar ya.”

(Y/N) menghela napas.

Oikawa berlari ke arah (Y/N) dan memeluknya dari belakang.

“Kakak kita lagi di sekolah!”

“Ga peduli, aku kangen banget!”

“Lepas ga,” aura (Y/N) berubah menjadi gelap, Iwa mengalihkan pandangan seolah tak melihat apa-apa.

Akhirnya Oikawa melepaskan pelukannya, dan duduk di samping (Y/N). Dia terlihat sedikit lelah.

“Capek ya jadi populer,” (Y/N) tertawa kecil, diikuti oleh Iwa.

“Haah, kau meledekku ya!”

“Tidak, aku kasihan melihatmu,” dengan wajah licik.

“Udah-udah, beresin bekalmu, bel hampir bunyi,” sela Iwa.

Mereka bertiga kembali ke kelas masing-masing.


Sebelum berpisah (Y/N) menarik Oikawa dan membisikkan sesuatu. Kemudian Oikawa tersenyum dan mengelus kepala adiknya.




(A/N)

Dibisikin aps tuch~¿


ooo


Pelajaran di kelas terasa membosankan bagi (Y/N), padahal ini adalah hari pertamanya dan semua terasa biasa saja. Bel pulang adalah hal yang paling (Y/N) nantikan.

Sekarang bel sedang berbunyi, (Y/N) yang sudah merapikan barang-barangnya dari tadi langsung berjalan keluar.

(Y/N) menunggu di koridor depan. Tak lama kemudian Oikawa dan Iwa muncul. Iwa menghampiri (Y/N) sedangkan Oikawa berjalan duluan keluar gerbang.

“Ayo!”

Setelah agak jauh dari sekolah, (Y/N) menghampiri Oikawa yang berjalan di depannya.

“Gimana hari pertamamu?”

“Hm not bad.”

“Udah dapet temen hm?”

“Temen? Ga ah, aku mau sendiri.”

“Gabisa gitu, kamu tetep harus cari temen, (N/N),” sambung Iwa.

“Haah, iya iya nanti kan juga dapet.”

Oikawa tampak sedang memikirkan sesuatu, kemudian ia berbisik ke Iwa.

Mereka berdua mengangguk, “(Y/N)-chan~”

“Aku mencium bau-bau ga enak.”

“Sst, dengerin dulu. Mau dateng ke latian klub voliku?”

“Hah ngapain?”

“Ya liat kakakmu yang super keren ini main lah,” sambil bertolak pinggang.

“Iwa-san lebih keren :p”

Iwa hanya bisa tertawa melihat kelakuan kakak-beradik ini.

“Oke oke, aku pergi.”

“Eeh? Beneran? Kamu ga lagi ngeprank kakak kan?”

“Yaudah ga jadi,” (Y/N) berjalan lebih cepat.

“Iya iya, jangan ngambek dong!” Oikawa merangkul pundak (Y/N).

ooo


Mereka berdua berpisah dengan Iwa di tengah jalan.

Untuk menghibur adiknya yang pura-pura ngambek, Oikawa berjanji akan menyiapkan makan malam ini.




“(Y/N)! Makannya udah siap, cepet turun!!!”

“Okay!”

(Y/N) makan dengan tenang kecuali Oikawa yang bereaksi berlebihan terhadap masakannya sendiri.

“Makanannya memang enak tapi bisa ga sih kau bersikap biasa aja?!”

“Eeeh, apa maksudmu (Y/N)-chan~?” dengan mata berbinar.

‘Dih sok imut banget.’

Translate : Kakak imut.




[ (v) bertolak pinggang ]

Menaruh kedua belah tangan pada pinggang; kedua tangan bertumpu pada pinggang; bercekak pinggang.


Next

!!!𝗵𝗶𝗮𝘁𝘂𝘀¡¡¡ • You Should've Came to Shiratorizawa [Wakatoshi Ushijima]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang