Previous chapter
“Makanannya memang enak tapi bisa ngga sih kau bersikap biasa aja?!”
“Eeeh, apa maksudmu (Y/N)-chan?” dengan mata berbinar.
‘Dih sok imut banget.’
Translate : Kakak imut.
<><><>
Keesokan harinya (Y/N) dan Oikawa berjalan ke sekolah dan bertemu dengan Iwa di jalan. Oikawa akan menghampiri (Y/N) sepulang sekolah untuk menonton latihan klub volinya.
Entah kenapa hari ini terasa lebih cepat, kini semua orang bergegas meninggalkan ruang kelasnya masing-masing. (Y/N) menunggu Oikawa di bangku taman belakang. Lima menit telah berlalu, bukan Oikawa yang terlihat tapi malah Iwa.
“Iwa-san?”
“(N/N)! Maaf, Oikawa ga bisa jemput, tau lah.”
‘Terkadang aku ingin mengutuknya supaya berubah jadi jelek.’
“Ya aku tau, makasih.”
Kemudian Iwa mengantarkan (Y/N) ke gym tempat latihan klub voli.
Tak jauh dari gym terdengar suara decitan sepatu yang bergesekan dengan lantai dan suara dentuman pantulan bola.
‘Bukannya kakak itu kaptennya ya? Dia pergi pas lagi latian?’
“Hey Iwa-san, apa kakak sering telat latian?”
“Dia sering telat gara-gara ngurusin fangirl nya. Yah tapi mau gimana lagi.”
“Dia sering kena semprot?”
“Kalau itu sih, udah pasti.”
Iwa membukakan pintu gym dan (Y/N) masuk duluan. Semua orang tetap fokus pada latihannya kecuali si kepala salak.
“Itu (Y/N) kan?” sambil mengamati.
“Oi Yuutarou! Lu liat apaan?”
“Eh Matsukawa-san?! Eh ya, engga.. Itu…”
‘Dia mau nonton?’ -Yuutarou.
ooo
“Kamu duduk sini aja.”
“Oke. Semangat latiannya!”
“Haha makasih (N/N)!”
Tak lama setelah Iwa berjalan menuju lapangan, Oikawa menggebrak pintu gym.
Dengan napas tersengal-sengal ia berlari ke lapangan.“Maaf maaf, aku harus menangani beberapa hal tadi, hehe.”
Tatapan anggota timnya seperti tidak tertarik karena mereka semua sudah tau apa yang ia lakukan.
‘Mereka latian dengan serius, juga agak intens. Sebentar lagi ada pertandingan kah?’
Seusai latian, Oikawa menghampiri (Y/N) yang duduk di bangku penonton.
“(Y/N)~!” Oikawa membuka tangannya lebar-lebar hendak memeluk (Y/N) namun wajahnya tertahan telapak tangan (Y/N).
“Jangan peluk aku, nanti aku ikutan bau, ew.”
“Kalau aku bau kamu juga harus ikutan bau dong!” Akhirnya Oikawa tidak jadi memeluk (Y/N).
Tiba-tiba wajah Oikawa berubah menjadi wajah ibu tiri yang sedang merencanakan sesuatu.
“Apa-apaan wajahmu itu?”
“Apa? Wajahku kenapa? Terlalu bersinar?”
Bola berkecepatan tiga ratus ribu kilometer per detik melaju ke arah Oikawa.
“AW! IWA-CHAN!!!”
“Kalau ada yang mengganggu (N/N), aku harus mengusirnya kan?”
“Iya harus! Tapi aku kan bukan pengganggu!” Oikawa kesakitan sambil mengelus-elus kepalanya.
“Makasih Iwa-san :D” dengan wajah tak bersalah.
“Hmph!” -Oikawa
ooo
(Y/N) menunggu lainnya membersihkan gym. Tak lama kemudian Oikawa dan timnya keluar bersamaan.
‘Kok firasatku ga enak ya :l’
“(Y/N)-chan~!”
“Hm?”
Oikawa menarik tangan (Y/N) ke arah rombongan.
“Perkenalkan ini (Y/N) yang nonton latian kita tadi. (Y/N)?”
(Y/N) menatap Oikawa dengan aura pembunuhnya.
“Hiiy! Maaf maaf!”
(Y/N) menghela napas, “Halo semua, aku (Y/N).”
Semua menyapa (Y/N) dengan hangat.
“Nah nah, kalian semua harus baik pada adikku yang sangat imut ini!” perintah Oikawa layaknya seorang raja.
Salah satu dari rombongan itu keceplosan, “A-adik?” semua menoleh ke arahnya.
“Iya dia adiknya Oikawa,” Iwa memperjelas.
Wajahnya masih terlihat kaget namun perlahan kembali normal.
‘Kenapa si kepala salak kaget gitu sih? Emangnya kita ga mirip ya?’
Setelah itu mereka serombongan berjalan bersama menuju gerbang sekolah. Di perjalanan pulang, (Y/N) menanyakan sesuatu, “Hei kak, kalian bakal ada pertandingan ya?”
“Oh kok kamu bisa tau, jangan-jangan selama ini kamu dukun ya!”
“Enteng kali tu mulut,” kesal.
“Eeh maaf (Y/N)-chan~ Iya bentar lagi ada pertandingan.”
“Sabtu ini kita ada latian sama tim klub voli Karasuno, kau jangan sampai telat!”
“Aku ga bisa menjamin~”
(A/N)
Kenapa Yuutarou kaget? Soalnya dia belum buka groupchat pas Oikawa bilang mo ngajak (Y/N) a.k.a adeknya buat nonton latian volinya (Oikawa ngasih tau di grup kalo (Y/N) itu adeknya).
[ kecepatan cahaya]
Dilansir dari Live Science, satuan cahaya didasarkan pada kecepatan cahaya dalam menempuh suatu jarak, di mana dalam satu detik, cahaya dapat menempuh jarak 299.792,458 kilometer per detik atau terkadang dibulatkan menjadi 300.000 kilometer per detik.
Next ➤
KAMU SEDANG MEMBACA
!!!𝗵𝗶𝗮𝘁𝘂𝘀¡¡¡ • You Should've Came to Shiratorizawa [Wakatoshi Ushijima]
Fanfiction"Seharusnya kamu masuk Shiratorizawa." Oke otw🚁🚪🏃🏼♂️💨🛏 ⋇⋆✦⋆⋇ 𝐂𝐫𝐞𝐝𝐢𝐭 ⋇⋆✦⋆⋇ Original story and characters are belongs to Haruichi Furudate Sensei ⋇⋆✦⋆⋇ 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐔𝐩𝐝𝐚𝐭𝐞 ⋇⋆✦⋆⋇ Setiap Senin ⋇⋆✦⋆⋇ 𝐁𝐨𝐨𝐤 𝐂𝐨𝐯𝐞𝐫 ⋇⋆✦⋆⋇ My original...