Pagi cerah di kota bandung, gadis cantik dengan malas-malasan bangun dari tidur nyenyak nya, berjalan gontai menuju kamar mandi, didalam kamar mandi gadis tersebut berdecak melihat matanya yang sembab akibat menangis tadi malam sampai jam tiga pagi baru bisa tidur.
Hari ini gadis tersebut berusaha melupakan segala rasa sakit yang ada di hatinya, selama berada di bandung, ia akan berusaha melupakan masalahnya dengan cowok yang telah membuat nya seperti ini, dan pagi ini ia memaksakan untuk tersenyum, tak apa, nanti juga ia bisa melupakan masalah nya secara perlahan, apalagi dia akan bertemu dengan para sahabat dan abang-abang nya.
Gadis itu adalah Raina, Hari ini Raina berada di rumah sendirian karena abang pertama nya tadi malam izin untuk mengurus pamannya yang dilarikan kerumah sakit bandung, karena malas dirumah sendiri, akhirnya Raina memutuskan untuk pergi ke markas blackrose menggunakan motor ninjanya, jangan salah, Raina walaupun kecil-kecil imut gini kalo di bandung kendaraan nya motor besar, jika di bandingkan di bandung apa di jakarta, damage Raina berada di bandung, sedangkan kalau di jakarta Raina terkenal akan keimutan nya, tak tahu saja mereka kalau Raina berada di bandung, damage nya buhh, kalau anak-anak adarma yang katanya kece-kece itu.
Setibanya di depan markas, Raina langsung nyelonong masuk setelah memarkirkan motor nya di tempat parkir, pertama kali yang menyambut dirinya adalah kata sepi, berfikir positif saja, mungkin masih pada sekolah, karena masih ngantuk, alhasil Raina memilih menuju lantai dua, tempat khusus kamarnya berada sedari dulu.
Selang beberapa jam Raina tertidur, akhirnya ia Bangun karena suara bising dari lantai bawah, mungkin sudah pada pulang semua, tapi saat melihat jam yang ada di narkas, mata Raina mengernyit bingung, ini masih jam dua belas lebih sepuluh menit, dan sekolah biasa pulang jam tiga lebih empat puluh lima menit, apa jangan-jangan mereka bolos secara bersamaan.
Setelah membasuh muka di kamar mandi, Raina memilih turun di lantai bawah, bisa ia lihat jika semua anggota blackrose berada di sana, yang membuat Raina terdiam sesaat tak melanjutkan langkahnya adalah banyak nya senjata yang terkumpul menjadi satu di sana, seketika Raina faham jika mereka semua membolos untuk tawuran.
"Tawuran jam berapa? " Ruangan yang tadinya gaduh membahas kembali strategi berubah menjadi senyap, mereka yang ada di lantai bawah seketika melihat ke arah Raina yang turun dari lantai dua ingin menghampiri mereka.
"Raina"
"Adek"
"Queen"
"Princess"
Teriak mereka secara bersamaan, tanpa aba-aba mereka semua menghampiri Raina, memeluk secara bergantian permata mereka penuh rindu, sedangkan para inti blackrose masih syok dengan kedatangan Raina, walaupun mereka telah bertemu beberapa hari yang lalu, tapi tetep saja mereka masih rindu, apalagi waktu itu mereka tak bisa bebas berbicara pada permainan mereka karena pawang Raina yang begitu sangat menakutkan.
Sebenarnya mereka tak takut untuk melawan segala keposesivan aldebaran, tapi mereka diam untuk menghargai queen mereka, tak mungkin mereka membuat ulah dengan mengabaikan segala ancaman aldebaran melalui mata, bisa jadi mereka bertengkar dan mungkin bisa berpengaruh pada hubungan persahabatan mereka atau tidak hubungan queen mereka dan aldebaran itu.
"Tawuran sama siapa? " Tanya Raina setelah duduk di samping Dev, salah satu inti blackrose, setelah acara berpelukan tadi.
"Sama anggota geng lion" Ujar dev sembari menarik Raina kedalam pelukan nya, sungguh dev sangat merindukan adik kecilnya itu.
"Aku ikut ya" Cicit Raina karena ia tahu apa jawaban mereka semua, tapi apa salahnya mencoba, bisa saja malaikat berbaik hati padanya dan mengizinkan dirinya ikut.
"ENGGAK" teriak mereka semua sampai ruangan itu menggema karena nya.
"Ihh,, kalian mah" Rengek Raina di dalam pelukan dev, sedangkan mereka yang awalnya ingin marah kini beralih menjadi terkekeh gemas saat melihat tingkah Raina yang menggemaskan.
"Ikut ya" Rengek Raina, jangan lupakan puppy eyes nya yang bisa membuat mereka kelimpungan, kalau sudah begini, mereka tak bisa menolak keinginan adik tersayang mereka ini.
"Ya ya ya" Rengek Raina semakin menjadi-jadi, kenapa harus seimut ini wajah Raina saat merengek, mereka memang sudah biasa dapat rengekan dari queen mereka, tapi tetap saja mereka merasa semakin sangat gemas setiap queen mereka merengek.
"Huftt, baik, tapi aku tanya bang pidi dulu, sekalian beritahu bang pidi sama angkatan nya kalo kamu ada di bandung sekarang" Putus dewa pada akhirnya, dewa memang pribadi yang sangat dingin, tapi jika bersangkutan sama seseorang yang sangat ia sayang, maka dewa berubah menjadi sosok yang sangat hangat.
"JANGAN" teriak Raina kencang sambil meloncat dan berlari ke arah tempat duduk dewa, kembali mengandalkan puppy eyes nya.
"Kenapa? " Salah satu alis dewa terangkat, menatap Raina penuh selidik, mati-matian dewa menahan ekspresi datarnya saat melihat wajah imut di depannya itu yang sedang duduk di lantai berhadapan dengan dirinya.
"Itu, kalo abang kesini sebelum tawuran, nanti aku gak bisa ikut, setelah tawuran aja ya bilang nya, ya ya ya ya, dewa nya blackrose yang sangat baik hati dan tidak sombong, masak kamu gak kasihan sih sama aku, selama aku di jakarta gak tahu namanya baku hantam" Luntur sudah pertahanan dewa, sedari awal bertemu dengan Raina, dewa tak bisa marah kepada nya, yang ada hanyalah ekspresi menahan gemas.
" Oke aku ngalah " Putus dewa pada akhirnya.
"Yesssss" Teriak girang Raina sambil meloncat-loncat senang.
"Kalau gitu sana siap-siap, sepuluh menit kita ketempat yang sudah di tentukan" Ujar kenzo menyadarkan aksi loncat meloncat queen mereka.
"Siap komandan" Teriak nya seperti layak nya anak paskibra dan berjalan menuju kamarnya kembali, sedangkan mereka yang ada di sana hanya terkekeh gemas melihat tingkah queen mereka itu.
✍✍✍✍✍
Jalan yang setiap harinya sepi orang, kini dengan ramainya jalan itu penuh anak montor, geng blackrose dan geng lion, dari awal geng mereka di bangun, kedua geng itu sudah musuhan ingin menjatuhkan satu sama lain, bahkan sampai sekarang permusuhan mereka berlanjut, apalagi Raina pernah hampir di lecehkan saat balapan motor mereka, tapi syukur nya anggota blackrose datang tepat waktu untuk menolong queen mereka, kalau tidak, mungkin Raina sudah tidak ada di samping mereka seperti ini.
"Halo queen, kita ketemu lagi setelah dua bulan menghilang" Sapa atta, salah satu anggota lion, atta memang terkenal Ramah, bahkan waktu Raina di sekap ingin di lecehkan ketuanya, ialah yang memberi tahu anggota blackrose tentang keberadaan nya.
"Baik abang nya Raina, abang atta baru di tinggal dua bulan udah ganteng banget" Canda Raina, setelah kejadian itu mereka berdua menjadi dekat, anggota blackrose juga tak mempermasalahkan kedekatan mereka selagi masih ada di pantauan mereka, berbeda lagi dengan geng lion yang sangat menentang keras kedekatan mereka walaupun sebagai teman sekalipun.
"Bisa aja" Kekeh atta gemas, sebenarnya bukan atta saja yang gemas, tapi semua anggota lion yang dari dulu selalu gemas, tangan mereka sangat gatal ingin Mengunyel- ngunyel pipi chubby tersebut, tapi sayang nya Raina bagian dari blackrose, jadi mereka hanya bisa diam menahan kegemasan mereka.
Beralih dari bandung ke kota jakarta, lebih tepat nya diluar mansion keluarga Wilson, di sana Aldebaran menganuk menonjok semua bodyguard yang berusaha mencegah diri nya masuk kedalam Mansion, sudah ada 20 korban yang aldebaran lumpuhkan, 12 bodyguard luka di bagian seluruh wajah, sedangkan 8 bodyguard lainnya dilarikan ke rumah sakit akibat patah tulang tangan dan kaki.
"GUE MAU KETEMU RAINA" Teriak aldebaran semakin menjadi-jadi
Izin promosi milik teman aku ya gaes
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Butterfly (Selesai)
RomanceRaina rumaisha, cewek cantik nan imut dengan wajah bak dewi fortune itu berhasil memikat siapapun orang yang menatap diri nya, tingkahnya yang konyol bin ajaib membuat semua orang geleng-geleng kepala, tetapi apa jadinya jika mamah nya menikah lagi...