56

4.5K 407 73
                                    

Percayalah kalian jika kalian berada di posisi raina, pasti kalian akan melakukan seperti yang raina lakukan, bayangkan saja, pulang sekolah Tiba-tiba keluarga Aldebaran berada di mansion keluarga nya, sebenarnya tidak jadi masalah kalau keluarga Aldebaran main kerumahnya, tetapi yang jadi masalah itu saat raina diberi tahu jika kedatangan keluarga Aldebaran kemarin karena ingin melamar dirinya, dan lebih parah nya lagi, pernikahan akan di adakan dua minggu lagi.

Pantesan dari tadi pagi Aldebaran senyam-senyum kayak orang gila, bayangkan kalian berada di posisi raina, apa kalian tidak sakit hati, ini soal pernikahan lho, hal sakral, hal serius, tapi kenapa mereka tidak memberi tahu raina terlebih dahulu, mereka juga tidak bertanya raina mau apa tidak, walaupun raina mencintai Aldebaran, tetapi setidaknya mereka menghargai dirinya lah untuk bertanya mau apa tidak, kalau mereka sudah kayak gini, berarti mereka tidak menganggap dirinya ada.

"Egois sekali" Gumam raina yang masih berdiri di tempat, mereka yang mendengar gumaman raina menjadi bersalah, terutama kedua orang tua dan ketiga kakak nya, sedangkan Aldebaran langsung panik melihat raina yang sudah mengeluarkan air mata, sungguh Aldebaran tak bisa melihat air mata keluar dari mata gadis nya, itu sangat menyakitkan.

"Aku menolak" Bagai di sambar petir, tubuh Aldebaran langsung menegang saat mendengar penolakan raina, begitu juga yang lain nya.

Wajah yang awalnya panik kini berubah menahan amarah, rahang nya mengeras dan kedua tangan nya terkepal kuat, tersirat amarah besar dari mata Aldebaran saat mendengar penolakan raina, tidak, Aldebaran pastikan raina akan menerima lamaran darinya, jika dengan niat baik-baik tidak bisa, kenapa tidak mencoba yang lain nya.

"Kamu menolak lamaran aku? " Ucap Aldebaran yang masih menahan semua amarah nya.

"Bagaimana aku tidak menolak jika disini aku tidak dihargai, ini soal pernikahan lho al, kamu fikir pernikahan itu mainan, fikir pakek otak, jangan kira kalau aku cinta sama kamu terus kamu bisa seenaknya kayak gini, aku gak mau, banyak cita-cita ku yang harus aku gapai, dengan kamu menikahi aku, aku yakin cita-citaku gak akan terwujud, aku gak mau " Tolak raina, "dan untuk kalian, katanya kalian keluargaku, tapi kenapa kalian tega mengambil keputusan kayak gini, dari awal aku diam saat mamah memilih menikah lagi, walaupun di dalam hati aku gak Terima, anak mana yang Terima mamah nya menikah lagi walaupun ayah nya udah tiada, gak ada yang Terima, walaupun dimulut bilang gak papa, tapi di dalam hati sakit ngeliatnya" Lanjut raina dengan air mata yang sesekali menetes.

"Kenapa kalian semua seperti tidak menganggap aku ada, mamah menikah lagi aku masih bisa diam, tapi ini kehidupan raina sendiri lho, kenapa gak ada yang bilang dulu ke aku, egois banget" Gumam raina sembari menangis.

"Kalian, hiks, hiks, egois, hiks, aku, hiks, benci, hiks, kalian, hiks, hiks" Keluarga raina langsung menangis mendengar ucapan raina, kenapa jadi seperti ini, mereka kira raina akan bahagia dengan kabar ini, tetapi kenapa jadi seperti ini, sedangkan dewi yang mendengar Ucap anak kandung nya itu menjadi sangat bersalah, kenapa dirinya sangat seegois ini.

Cukup, Aldebaran yang sedari tadi diam menahan amarah kini tak bisa menahan amarah nya lagi saat raina memilih ingin pergi ke kamar, raina memekik kaget di sela tangisannya saat tanpa aba-aba Aldebaran menggendong dirinya kelua dari mansion, Aldebaran yang selalu tak bisa mendengar tangis raina pun langsung menyuntikkan cairan di tubuh gadis nya, dan benar saja, secara perlahan raina mulai menutup matanya.

"I'm sorry baby" Bisik Aldebaran yang sekarang membawa raina di pangkuan nya, sesekali Aldebaran mencuri kecupan di bibir raina dan sesekali melumat penuh cinta bibir raina saat lampu berwarna merah.

"Kamu milik aku selamanya" Gumam Aldebaran saat mobilnya sudah terparkir rapi di gedung apartemen nya, sebelum benar-benar keluar mobil, Aldebaran sempatkan mencium bibir ramun gadis nya walaupun berujung tak mau lepas, sadar Aldebaran hampir tak bisa mengendalikan diri, ia langsung membawa gadis nya masuk kedalam apartemen, takut jika gadis nya terbangun sebelum sampai di dalam.

                            ✍✍✍✍✍

Tubuh raina bergerak gelisah dengan mata perlahan terbuka, entah kenapa tiba-tiba tubuh nya merasa panas, padahal hari sudah malam, karena tak tahan dengan tubuhnya yang bereaksi aneh, dengan terburu-buru raina melepaskan semua pakaian yang ia kenakan, tanpa menyadari jika di samping jendela ada Aldebaran yang sudah bertelanjang dada menatap setiap gerak-gerik nya.

"Kamu sangat indah baby" Tubuh raina menegang kaget Saat mendengar suara serak nan berat Aldebaran di sana, raina yang mulai faham jika dirinya tadi di suntik obat perangsang dan obat tidur pun mengumpat pelan.

"Kamu sengaja ngelakuin hal ini? " Gumam raina yang mulia kacau hampir tak bisa menahan gejolak di dalam tubuh nya.

"Kamu yang meminta aku melakukan ini, coba saja kamu nerima lamaran aku, pasti aku gak akan lakuin hal ini sebelum kita menikah, tetapi kamu malah menolak, jadi aku harus ngelakuin ini supaya kamu hamil dan mau menerima lamaran aku" Ucap Aldebaran sembari mendekati tubuh raina yang mulai tak terkontrol.

"KAMU GILA" teriak raina mulai ketakutan, tetapi tidak dengan tubuh nya, seakan ia ingin sekali mendapatkan belaian lembut Aldebaran.

"Yes I'm" Bisik Aldebaran yang sudah berada di depan raina.

"Kamu bangsa__" Belum sempat raina mengumpat, Aldebaran langsung melahap bibir candunya itu penuh nafsu.

"Akan ku buat kamu hamil malam ini juga" Ucap Aldebaran yang langsung menindih tubuh ramping raina dan melakukan apa yang ia inginkan bersama orang yang sangat ia cintai.

Our Butterfly (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang